JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pembalap Iran meneguhkan hegemoninya di ajang Tour de Singkarak (TdS). Kemarin (15/6), pembalap Pishgaman Yazd Iran, Amir Zargari, mengamankan yellow jersey sebagai penanda juara umum setelah perlombaan etape terakhir kesembilan dari Pesisir Panjang hingga Kota Padang sejauh 121 kilometer. Zargari memiliki catatan waktu terbaik 28 jam 31 menit 48 detik.
Sukses Zargari membuat pembalap Iran menjadi juara umum Tour de Singkarang lima kali di antara enam penyelenggaraan. Tahun lalu adalah pembalap Tabriz Petrochemical Team, Ghader Mizbani Iranagh, yang mendapat yellow jersey.
Etape kesembilan sendiri dimenangkan oleh pembalap Avanti Racing Australia Brenton Jones. Dia membukukan catatan waktu 2 jam 43 menit 12 detik. Namun, Zargari cukup finis bersama peloton untuk mengamankan gelar juara.
“Target utama untuk bisa menjuarai pada kategori tim. Dengan pengalaman saya yang sudah empat kali ikut TdS, saya bisa membantu tim meraih targetnya. Terlebih dengan tambahan saya bisa memperoleh yellow jersey,” kata Zargari.
Zargari berada di puncak general classification sejak etape ketiga. Meski tak pernah memenangi etape, konsistensi Zargari finis dengan catatan waktu tak jauh dari pemenang membuatnya tampil sebagai pembalap terbaik di TdS. (dra/ang)
JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Pembalap Iran meneguhkan hegemoninya di ajang Tour de Singkarak (TdS). Kemarin (15/6), pembalap Pishgaman Yazd Iran, Amir Zargari, mengamankan yellow jersey sebagai penanda juara umum setelah perlombaan etape terakhir kesembilan dari Pesisir Panjang hingga Kota Padang sejauh 121 kilometer. Zargari memiliki catatan waktu terbaik 28 jam 31 menit 48 detik.
Sukses Zargari membuat pembalap Iran menjadi juara umum Tour de Singkarang lima kali di antara enam penyelenggaraan. Tahun lalu adalah pembalap Tabriz Petrochemical Team, Ghader Mizbani Iranagh, yang mendapat yellow jersey.
Etape kesembilan sendiri dimenangkan oleh pembalap Avanti Racing Australia Brenton Jones. Dia membukukan catatan waktu 2 jam 43 menit 12 detik. Namun, Zargari cukup finis bersama peloton untuk mengamankan gelar juara.
“Target utama untuk bisa menjuarai pada kategori tim. Dengan pengalaman saya yang sudah empat kali ikut TdS, saya bisa membantu tim meraih targetnya. Terlebih dengan tambahan saya bisa memperoleh yellow jersey,” kata Zargari.
Zargari berada di puncak general classification sejak etape ketiga. Meski tak pernah memenangi etape, konsistensi Zargari finis dengan catatan waktu tak jauh dari pemenang membuatnya tampil sebagai pembalap terbaik di TdS. (dra/ang)