32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Felipe Butuh Adaptasi di PSMS

DUEL: Felipe Martins berduel dengan Vladimir Vujovic pada duel PSMS kontra Bhayangkara di Stadion PTIK, Jakarta, Jumat (3/8). (foto: Sumut Pos)

SUMUTPOS.CO – Kehadiran Felipe Martins dos Santos memberikan harapan baru di lini depan PSMS. Meskipun belum mencetak gol di Liga 1, namun striker asal Brasil itu mulai nyetel dengan tim.

Felipe baru menjalani tiga laga bersama Ayam Kinantan. Dia sudah mencetak dua gol di Piala Indonesia meskipun menghadapi tim yang kastanya di bawah. Namun perlahan performa eks pemain Liga Portugal itu mulai menjanjikan. Pelatih kepala PSMS, Peter Butler mengatakan sejatinya Felipe masih butuh adaptasi dengan PSMS.

“Felipe masih beradaptasi dengan rekan setimnya dan sekelilingnya. Dia baru saja pindah ke apartemen yang akan membuatnya nyaman. Dia pria yang baik dan akan mencetak gol saat dia nyaman,” kata Butler
Pelatih asal Inggris itu mengatakan timnya butuh dukungan berbagai pihak untuk lolos dari degradasi. Yang dibutuhkan adalah konsistensi dan komitmen bersama.

“Tim ini main baik tapi harus realistis dengan harapan, Anggaran di PSMS sangat kecil, tim memerlukan motivasi yang jelas dari manajemen tidak hanya kata-kata. Aku sudah pernah menangani tim-tim pada situasi begini sebelumnya dan perlu komitmen yang jelas dan setiap orang harus bekerja bersama untuk keluar dari kekacauan ini,”
bebernya.

Menurut eks pelatih Persipura itu poin tandang pertama yang diraih atas Persija membangkitkan kepercayaan diri skuad. Dia yakin akan ada poin tandang berikutnya yang diraih di sisa laga. Tak dipungkiri PSMS memang tidak hanya butuh kemenangan kandang. Tapi juga tandang.

“Aku harap begitu, kami pantas menerima sesuatu saat menghadapi Bhayangkara, Minggu sebelumnya kami harus mengubah pola pikir dan menaikan keyakinan dan kepercayaan diri. Kami akan dapat lebih banyak poin tandang aku yakin akan itu, tapi ini adalah awal dan kami harus membangun itu,” ungkapnya.

Dia yakin pemain bisa mengatasi permasalahan yang ada baik dari luar dan internal tim. Yang terpenting adalah konsentrasi. “Pengaruh dari luar selalu terjadi. Tapi aku bisa mengendalikannya dan aku hanya ingin pemain yang ingin bekerja keras. Aku akan berdiri untuk kesejahteraaan dan hak pemain selama mereka tetap bekerja dengan disiplin dan keinginan untuk lebih berkembang,” katanya.

Butler juga mengatakan timnya harus mendapat fasilitas latihan yang lebih baik. Butler memang tidak suka latihan di Kebun Bunga yang berkualitas buruk. “Manajemen harus memainkan peranan bahwa kami perlu fasilitas latihan lebih baik dan meyakinkan apa yang ada di kontrak dipenuhi dalam waktu seperti ini, krusial dalam harapan kita bertahan,” tambahnya.

Butler sendiri saat ini akhirnya memutuskan kembali ke Inggris. “Aku akan berangkat ke UK karena teman keluarga meninggal dan aku akan terbang pulang Minggu depan. Tidak ada h khusus.aku suka semua makanan Indonesia, aku sangat fleksibel,” pungkasnya. (don)

DUEL: Felipe Martins berduel dengan Vladimir Vujovic pada duel PSMS kontra Bhayangkara di Stadion PTIK, Jakarta, Jumat (3/8). (foto: Sumut Pos)

SUMUTPOS.CO – Kehadiran Felipe Martins dos Santos memberikan harapan baru di lini depan PSMS. Meskipun belum mencetak gol di Liga 1, namun striker asal Brasil itu mulai nyetel dengan tim.

Felipe baru menjalani tiga laga bersama Ayam Kinantan. Dia sudah mencetak dua gol di Piala Indonesia meskipun menghadapi tim yang kastanya di bawah. Namun perlahan performa eks pemain Liga Portugal itu mulai menjanjikan. Pelatih kepala PSMS, Peter Butler mengatakan sejatinya Felipe masih butuh adaptasi dengan PSMS.

“Felipe masih beradaptasi dengan rekan setimnya dan sekelilingnya. Dia baru saja pindah ke apartemen yang akan membuatnya nyaman. Dia pria yang baik dan akan mencetak gol saat dia nyaman,” kata Butler
Pelatih asal Inggris itu mengatakan timnya butuh dukungan berbagai pihak untuk lolos dari degradasi. Yang dibutuhkan adalah konsistensi dan komitmen bersama.

“Tim ini main baik tapi harus realistis dengan harapan, Anggaran di PSMS sangat kecil, tim memerlukan motivasi yang jelas dari manajemen tidak hanya kata-kata. Aku sudah pernah menangani tim-tim pada situasi begini sebelumnya dan perlu komitmen yang jelas dan setiap orang harus bekerja bersama untuk keluar dari kekacauan ini,”
bebernya.

Menurut eks pelatih Persipura itu poin tandang pertama yang diraih atas Persija membangkitkan kepercayaan diri skuad. Dia yakin akan ada poin tandang berikutnya yang diraih di sisa laga. Tak dipungkiri PSMS memang tidak hanya butuh kemenangan kandang. Tapi juga tandang.

“Aku harap begitu, kami pantas menerima sesuatu saat menghadapi Bhayangkara, Minggu sebelumnya kami harus mengubah pola pikir dan menaikan keyakinan dan kepercayaan diri. Kami akan dapat lebih banyak poin tandang aku yakin akan itu, tapi ini adalah awal dan kami harus membangun itu,” ungkapnya.

Dia yakin pemain bisa mengatasi permasalahan yang ada baik dari luar dan internal tim. Yang terpenting adalah konsentrasi. “Pengaruh dari luar selalu terjadi. Tapi aku bisa mengendalikannya dan aku hanya ingin pemain yang ingin bekerja keras. Aku akan berdiri untuk kesejahteraaan dan hak pemain selama mereka tetap bekerja dengan disiplin dan keinginan untuk lebih berkembang,” katanya.

Butler juga mengatakan timnya harus mendapat fasilitas latihan yang lebih baik. Butler memang tidak suka latihan di Kebun Bunga yang berkualitas buruk. “Manajemen harus memainkan peranan bahwa kami perlu fasilitas latihan lebih baik dan meyakinkan apa yang ada di kontrak dipenuhi dalam waktu seperti ini, krusial dalam harapan kita bertahan,” tambahnya.

Butler sendiri saat ini akhirnya memutuskan kembali ke Inggris. “Aku akan berangkat ke UK karena teman keluarga meninggal dan aku akan terbang pulang Minggu depan. Tidak ada h khusus.aku suka semua makanan Indonesia, aku sangat fleksibel,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/