35 C
Medan
Sunday, April 28, 2024

Saddil Minta Maaf

Saddil mendapat kartu merah.

SUMUTPOS.CO – Saddil Ramdani menjadi sorotan saat timnas U-19 kalah dari Thailand pada semifinal AFF U-18, Jumat (15/9). Saat itu Saddil diusir wasit meski baru bermain semenit.

Pemain asal klub Persela Lamongan itu memang baru dimasukkan oleh pelatih Indra Sjafri pada menit ke-45 menggantikan Feby Eka Putra. Mirisnya, tak sampai satu menit di lapangan, Saddil sudah diganjar kartu merah oleh wasit.

Penyebabnya adalah aksi sikut Saddil ke dada pemain Thailand. Saddil melakukan tindakan kurang terpuji itu setelah punggungnya terkena lutut lawan. Insiden itu memang sempat luput dari pandangan wasit. Namun, ofisial pertandingan yang berada di dekat kejadian itu langsung melaporkannya kepada wasit.

Alhasil, saat pemain lain sudah masuk ke ruang ganti, Saddil harus menunggu keputusan wasit. Setelah mendapat masukan dari para asistennya, wasit langsung mengeluarkan kartu merah sehingga Saddi tak lagi bisa bermain pada babak kedua. Indonesia pun terpaksa tampil degan 10 orang pada sisa 45 menit.

Saddil sadar, ulahnya itu adalah sebuah kesalahan yang berdampak besar terhadap permainan tim. Benar saja, Indonesia dipaksa kalah adu penalti dengan skor 2-3 dari Thailand dan harus mengubur mimpi ke final. Padahal, Rachmat Irianto dan kawan-kawan tampil dominan dengan sejumlah peluang.

“Saya pribadi meminta MAAF sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia atas perilaku saya yang merugikan team ini, saya benar-benar refleks atas tindakan saya karena saya kaget dilutut dari belakang tapi ini semua pelajaran berharga bagi saya,” tulis Saddil di Instagram Story @saddilramdani76.

Pemain yang juga tampil pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, bersama tim asuhan Luis Milla itu dengan jiwa besar mengakui kesalahannya. Dia juga ikhlas jika ada segelintir orang yang menyalahkan tindakannya sebagai penyebab kegagalan Indonesia.

“Apabila Anda mau menghujat silahkan, tapi saya pribadi meminta maaf atas perilaku dan tindakan yg merugikan team dan masyarakat Indonesia,” tutup Saddil. (ira/jpc/don)

Saddil mendapat kartu merah.

SUMUTPOS.CO – Saddil Ramdani menjadi sorotan saat timnas U-19 kalah dari Thailand pada semifinal AFF U-18, Jumat (15/9). Saat itu Saddil diusir wasit meski baru bermain semenit.

Pemain asal klub Persela Lamongan itu memang baru dimasukkan oleh pelatih Indra Sjafri pada menit ke-45 menggantikan Feby Eka Putra. Mirisnya, tak sampai satu menit di lapangan, Saddil sudah diganjar kartu merah oleh wasit.

Penyebabnya adalah aksi sikut Saddil ke dada pemain Thailand. Saddil melakukan tindakan kurang terpuji itu setelah punggungnya terkena lutut lawan. Insiden itu memang sempat luput dari pandangan wasit. Namun, ofisial pertandingan yang berada di dekat kejadian itu langsung melaporkannya kepada wasit.

Alhasil, saat pemain lain sudah masuk ke ruang ganti, Saddil harus menunggu keputusan wasit. Setelah mendapat masukan dari para asistennya, wasit langsung mengeluarkan kartu merah sehingga Saddi tak lagi bisa bermain pada babak kedua. Indonesia pun terpaksa tampil degan 10 orang pada sisa 45 menit.

Saddil sadar, ulahnya itu adalah sebuah kesalahan yang berdampak besar terhadap permainan tim. Benar saja, Indonesia dipaksa kalah adu penalti dengan skor 2-3 dari Thailand dan harus mengubur mimpi ke final. Padahal, Rachmat Irianto dan kawan-kawan tampil dominan dengan sejumlah peluang.

“Saya pribadi meminta MAAF sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia atas perilaku saya yang merugikan team ini, saya benar-benar refleks atas tindakan saya karena saya kaget dilutut dari belakang tapi ini semua pelajaran berharga bagi saya,” tulis Saddil di Instagram Story @saddilramdani76.

Pemain yang juga tampil pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, bersama tim asuhan Luis Milla itu dengan jiwa besar mengakui kesalahannya. Dia juga ikhlas jika ada segelintir orang yang menyalahkan tindakannya sebagai penyebab kegagalan Indonesia.

“Apabila Anda mau menghujat silahkan, tapi saya pribadi meminta maaf atas perilaku dan tindakan yg merugikan team dan masyarakat Indonesia,” tutup Saddil. (ira/jpc/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/