26.7 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Legiun Asing PSMS Kembali Disorot

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Sadney Urikhob dan legiun asing lainnya dikritik karena belum tampil optimal.

SUMUTPOS.CO – Sorotan tajam kembali hadir untuk para legiun asing PSMS pasca kekalahan 1-4 dari PSIS. Baik Sadney Urikhob, Wilfried Yessoh dan Dilshod Sharofetdinov disebut belum menunjukkan kualitasnya sebagai pemain asing. Terutama Yessoh dengan posisinya sebagai striker belum mencetak satu pun gol dari empat laga.

Menanggapi hal ini Asisten pelatih PSMS, Muhammad Yusuf Prasetyo menyadari kritikan terus menerus hadir untuk para legiun asing PSMS. “Saya juga lihat banyak yang kecewa gak puas dengan pemain asing kita. Itu adalah PR kita sebagai pelatih untuk berdiskusi dan melakukan perbaikan dalam taktikal agar dia betul-betul main dengan apa yang kita mau,” kata Yoyok, sapaan akrabnya.

Memang dengan tutupnya bursa transfer, PSMS tak bisa berbuat banyak selain memaksimalkan para pemain yang ada. Apalagi posisi PSMS di klasemen cukup buruk dengan menghuni posisi 17 klasemen, satu strip di atas juru kunci yang ditempati Arema FC.

Selain itu usai laga Sadney yang belakangan akrab dengan bangku cadangan menunjukkan kegundahannya dengan memposting foto tim lamanya klub asal Thailand, Osotspa Samutprakan di akun instagram miliknya dengan caption “Ingatan ke belakang, ketika tim bekerja hanya hal-hal yang mengalahkan kerja keras terutama ketika Anda dikelilingi oleh orang-orang palsu,” tulisnya dalam bahasa inggris.

Soal hal yang dilakukan Sadney, Yoyok juga mengatakan sudah mendiskusikan hal ini dengan pelatih kepala, Djadjang Nurdjaman yang saat ini sedang mengikuti kursus lisensi AFC Pro. “Kami akan bicara sama mereka khususnya pemain asing untuk membahas performa mereka. Soal itu juga akan kami tanyakan kepada Sadney. Memang itu hal yang tidak seharusnya dilakukan pemain profesional seperti dia,” bebernya.

Menuju laga kontra Perseru Serui, Jumat (20/4), Yoyok masih akan mengawal tim karena kemungkinan Djanur baru bisa bergabung pada hari H pertandingan. Pelatih berlisensi A AFC itu mengevaluasi beberapa hal yang harus dibenahi. “Yang jelas kami akan lebih kepada menyempurnakan finishing touch. Sudah bagus menyerang tapi sering gagal di finishing touch untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya,” bebernya.

Selain itu antisipasi pertahanan PSMS terhadap serangan lawan dari sisi sayap juga menjadi evaluasinya dari laga itu. Dua dari empat gol yang bersarang di gawang Dhika Bhayangkara terjadi akibat kelengahan mengantisipasi bola-bola crossing lawan.

“Lebih kepada antisipasi pemain belakang dari bola-bola crossing. Semua tertuju kepada bola pada laga itu. Jadi kami akan perbaiki mengenai hal tersebut. Ada perubahan atau tidak akan kami diskusikan ke staff pelatih bagaimana yang terbaik,” katanya. (don)

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
Sadney Urikhob dan legiun asing lainnya dikritik karena belum tampil optimal.

SUMUTPOS.CO – Sorotan tajam kembali hadir untuk para legiun asing PSMS pasca kekalahan 1-4 dari PSIS. Baik Sadney Urikhob, Wilfried Yessoh dan Dilshod Sharofetdinov disebut belum menunjukkan kualitasnya sebagai pemain asing. Terutama Yessoh dengan posisinya sebagai striker belum mencetak satu pun gol dari empat laga.

Menanggapi hal ini Asisten pelatih PSMS, Muhammad Yusuf Prasetyo menyadari kritikan terus menerus hadir untuk para legiun asing PSMS. “Saya juga lihat banyak yang kecewa gak puas dengan pemain asing kita. Itu adalah PR kita sebagai pelatih untuk berdiskusi dan melakukan perbaikan dalam taktikal agar dia betul-betul main dengan apa yang kita mau,” kata Yoyok, sapaan akrabnya.

Memang dengan tutupnya bursa transfer, PSMS tak bisa berbuat banyak selain memaksimalkan para pemain yang ada. Apalagi posisi PSMS di klasemen cukup buruk dengan menghuni posisi 17 klasemen, satu strip di atas juru kunci yang ditempati Arema FC.

Selain itu usai laga Sadney yang belakangan akrab dengan bangku cadangan menunjukkan kegundahannya dengan memposting foto tim lamanya klub asal Thailand, Osotspa Samutprakan di akun instagram miliknya dengan caption “Ingatan ke belakang, ketika tim bekerja hanya hal-hal yang mengalahkan kerja keras terutama ketika Anda dikelilingi oleh orang-orang palsu,” tulisnya dalam bahasa inggris.

Soal hal yang dilakukan Sadney, Yoyok juga mengatakan sudah mendiskusikan hal ini dengan pelatih kepala, Djadjang Nurdjaman yang saat ini sedang mengikuti kursus lisensi AFC Pro. “Kami akan bicara sama mereka khususnya pemain asing untuk membahas performa mereka. Soal itu juga akan kami tanyakan kepada Sadney. Memang itu hal yang tidak seharusnya dilakukan pemain profesional seperti dia,” bebernya.

Menuju laga kontra Perseru Serui, Jumat (20/4), Yoyok masih akan mengawal tim karena kemungkinan Djanur baru bisa bergabung pada hari H pertandingan. Pelatih berlisensi A AFC itu mengevaluasi beberapa hal yang harus dibenahi. “Yang jelas kami akan lebih kepada menyempurnakan finishing touch. Sudah bagus menyerang tapi sering gagal di finishing touch untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya,” bebernya.

Selain itu antisipasi pertahanan PSMS terhadap serangan lawan dari sisi sayap juga menjadi evaluasinya dari laga itu. Dua dari empat gol yang bersarang di gawang Dhika Bhayangkara terjadi akibat kelengahan mengantisipasi bola-bola crossing lawan.

“Lebih kepada antisipasi pemain belakang dari bola-bola crossing. Semua tertuju kepada bola pada laga itu. Jadi kami akan perbaiki mengenai hal tersebut. Ada perubahan atau tidak akan kami diskusikan ke staff pelatih bagaimana yang terbaik,” katanya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/