25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Brasil v Meksiko: Potensi Duri El Tri

AFP PHOTO / DIMITAR DILKOFF Pemain tengah Timnas Brazil, Oscar, menendang bola pada sesi latihan Timnas Brazil di Corinthians Arena di Sao Paulo, 11 Juni 2014.
AFP PHOTO / DIMITAR DILKOFF
Pemain tengah Timnas Brazil, Oscar, menendang bola pada sesi latihan Timnas Brazil di Corinthians Arena di Sao Paulo, 11 Juni 2014.

 

FORTALEZA, SUMUTPOS.CO – Brasil dan Meksiko mengantongi tiga angka dalam pertandingan pembuka di Piala Dunia 2014 ini. Keduanya punya peluang sama untuk menjadi tim pertama yang menjejakkan satu kakinya di babak 16 Besar. Pada laga kedua dini hari nanti, keduanya akan saling berhadapan.

Pemenang dalam laga di Estadio Castelao, Fortaleza ini belum 100 persen lolos dari fase grup. Setidaknya, tiga angka pembeda bisa menjadi modal Brasil ataupun Meksiko untuk memudahkan asanya pada laga pemungkas, pekan depan. (Siaran langsung ANTv/ TV One mulai pukul 02.00 WIB)

Di atas kertas, Brasil memang bisa diunggulkan untuk menjadi pemenang dalam laga tersebut. Selain sedikit unggul dari komposisi kekuatan pemainnya, Selecao juga punya kelebihan dari sisi kematangan permainan dan dukungan tuan rumah yang diprediksi kembali memenuhi tribun stadion berkapasitas 67 ribu penonton tersebut.

Hanya, kekuatan Meksiko tidak bisa dipandang sebelah mata. Potensi El Tri untuk membungkam publik tuan rumah tetap terbuka. Dilihat dari catatan pertemuannya dengan Brasil dalam 10 laga terakhir misalnya. Meksiko terbukti selalu menjadi duri bagi tim Samba.

Karena itu, tiga angka di Fortaleza tidak akan mudah untuk didapatkan skuad asuhan Luiz Felipe Scolari tersebut. Apalagi setelah melihat susahnya hasil akhir 3-1 didapat atas Kroasia lalu, Miguel Herrera di belakang kursi kepelatihan Meksiko tentu sudah tahu dari celah mana mereka bisa menembus pertahanan Brasil.

“Kami menyadari melawan Meksiko akan menjadi pertandingan sulit lainnya (selain lawan Kroasia, Red). Arti laga itu akan menentukan siapa tim yang berpeluang lolos ke babak berikutnya, ini seperti final. Kami rasa ini benar-benar laga yang sulit,” ujar second striker Brasil, Oscar.

Seperti yang diberitakan di Associated Press, Oscar sudah banyak mengetahui bagaimana permainan Meksiko. Masih ingat di benaknya petaka yang menimpa Brasil dalam babak final Olimpiade 2012 London. Ketika itu Brasil bersama Oscar dan Neymar-nya tumbang di tangan Meksiko.

Walaupun bisa membalas dendam pada Piala Konfederasi 2013 lalu, kekalahan di Wembley kala itu tetap tidak bisa dimaafkan. “Meksiko punya tim yang hebat. Mereka selalu mampu menghadirkan kesulitan bagi Brasil, dan saya yakin mereka akan kembali menciptakannya besok (hari ini, Red),” bebernya.

Hasil positif atas Kroasia lalu tidak dianggapnya sebagai faktor dominan untuk membuat Brasil diunggulkan memenangi laga. Menurutnya, permainan Meksiko berbeda jauh jika dibandingkan dengan Kroasia. “Mereka bermain dengan mengandalkan serangan dari belakang yang dikemas dalam counter attack apik,” ungkapnya seperti dikutip dari AFP.

Karena ketakutannya dengan permainan Meksiko yang mengandalkan serangan balik itu, Felipao, sapaan Scolari, sampai harus menyiapkan strategi khusus. Rancangan strategi itu dia aplikasikan kepada anak asuhnya pada sesi latihan di Teresopolis, Rio de Janeiro, kemarin WIB (16/6).

Dari sisi komposisi pemain, sepertinya tidak akan banyak berubah dengan saat laga awal lawan Kroasia lalu. Felipao masih mengandalkan nama-nama seperti Neymar, Oscar, Fred, dan duo palang pintu Thiago Silva-David Luiz sebagai kuncinya. Mereka hanya tidak akan diperkuat Hulk yang terkena cedera otot paha dalam sesi latihan.

Kondisi yang dialami Brasil ini berbanding terbalik dengan Meksiko. Mereka datang dengan skuad yang fresh, tanpa ada satu pemain yang terkena cedera. Modal tiga angka dari Kamerun pada laga sebelumnya akan menjadi acuan penting bagi Herrera untuk meracik strateginya membendung perlawanan tim Samba.

“Lawan kami sebelumnya, Kamerun, adalah tim yang hebat, tetapi mereka bukan Brasil. Menghadapi Brasil akan menjadi pertandingan yang hebat bagi kami, jelas tensinya berbeda dengan laga sebelumnya,” tutur Herrera seperti dalam wawancaranya kepada ESPN.

Salah satu aspek yang digarisbawahi Herrera itu ada dari sisi intensitas serangan. Potensi daya ledak Brasil dua atau bahkan tiga kali lipat dibandingkan Kamerun. Pertandingan dengan determinasi tinggi disebut-sebut Herrera akan menjadi tantangan terbesarnya untuk mengganjal Brasil

Kemenangan dari Kamerun bukan sekadar berbicara tiga angka. Lebih dari itu, di balik hasil tersebut bisa dilihat bagaimana progress dari permainan tim Sombrero yang cukup meningkat dari sebelumnya. Perubahan tersebut diakui sendiri oleh pemain yang paling bersinar saat lawan Kamerun, Giovani dos Santos.

Pemain yang mencetak gol kemenangan atas Kamerun itu menganggap timnya sudah ada modal untuk lolos dari fase grup. “Saya senang dengan bagaimana permainan kolektif kami. Saya rasa semua pemain sudah memahami dengan baik apa yang diinginkan pelatih Miguel Herrera,” klaimnya.

Meksiko menatap pertandingan melawan Brasil ini dengan dihantui kontroversi kepemimpinan wasit. Dos Santos bahkan tidak habis pikir bagaimana dua golnya sampai dianulir wasit. Itu berbanding lurus bagaimana isu wasit yang berpihak kepada tuan rumah pada laga perdananya lawan Kroasia.

Meski demikian, Herrera tidak mau ambil pusing dengan ketakutan dirugikan oleh wasit dalam laga kontra Brasil itu. Sebaliknya, dia lebih fokus dengan persiapan intensif dalam timnya sendiri. “Kami tahu ada human error di baliknya, tetapi kami fokus dengan apa yang akan datang ke kami,” tukasnya. (ren/jpnn/tom)

 

Key Player

 

BRASIL

Tengah

Oscar

Usia: 22

Klub: Chelsea

Caps: 32

Gol: 10

Gol Piala Dunia: 1

Minute Play: 90

Assist: 1

Key Passes: 3

Peran Oscar di posisinya cukup menonjol dalam laga pembuka. Dengan kemampuan membawa bola, dia rajin menjelajah lapangan untuk mencari peluang di sepertiga permainan lawan. Selain memberi assist, dia juga menjadi finisher. Jika tidak mematikannya, pertahanan Meksiko dalam bahaya.

 

MEKSIKO

Key Player

Striker

Giovani dos Santos

Usia: 25

Klub: Villarreal

Caps: 77

Gol: 14

Minute Play: 90

Shoot: 1

Shoot on Goal: 1

Key Passes: 1

Dalam laga pertama, Giovani sukses memberikan tekanan bagi pertahanan Kamerun. Kecepatan, skill, dan penempatan posisi yang bagus dari pemilik nomor punggung 10 El Tri itu menjadi senjata ampuh Meksiko untuk memperoleh peluang yang bisa dikonversi menjadi gol. Giovani pun tidak beruntung masuk scoresheet karena salah satu golnya ke gawang Kamerun sejatinya bersih.(jpnn)

===

 

 

 

 

Player to Watch

Striker

Oribe Peralta

Usia: 30

Klub: America

Caps: 34

Gol: 17

Gol Piala Dunia: 1

Minute Play: 73

Shoot: 2

Shoot on Goal: 2

Keputusan pelatih Miguel Herrera mencadangkan Javier “Chicharito” Hernandez demi pemain satu ini tidak salah. Peralta tampil sebagai pahlawan kemenangan Meksiko atas Kamerun lewat gol semata wayangnya pada menit ke-61. Pergerakan tak terduga Peralta patut diwaspadai barisan pertahanan Brasil. (jpnn)

===

AFP PHOTO / DIMITAR DILKOFF Pemain tengah Timnas Brazil, Oscar, menendang bola pada sesi latihan Timnas Brazil di Corinthians Arena di Sao Paulo, 11 Juni 2014.
AFP PHOTO / DIMITAR DILKOFF
Pemain tengah Timnas Brazil, Oscar, menendang bola pada sesi latihan Timnas Brazil di Corinthians Arena di Sao Paulo, 11 Juni 2014.

 

FORTALEZA, SUMUTPOS.CO – Brasil dan Meksiko mengantongi tiga angka dalam pertandingan pembuka di Piala Dunia 2014 ini. Keduanya punya peluang sama untuk menjadi tim pertama yang menjejakkan satu kakinya di babak 16 Besar. Pada laga kedua dini hari nanti, keduanya akan saling berhadapan.

Pemenang dalam laga di Estadio Castelao, Fortaleza ini belum 100 persen lolos dari fase grup. Setidaknya, tiga angka pembeda bisa menjadi modal Brasil ataupun Meksiko untuk memudahkan asanya pada laga pemungkas, pekan depan. (Siaran langsung ANTv/ TV One mulai pukul 02.00 WIB)

Di atas kertas, Brasil memang bisa diunggulkan untuk menjadi pemenang dalam laga tersebut. Selain sedikit unggul dari komposisi kekuatan pemainnya, Selecao juga punya kelebihan dari sisi kematangan permainan dan dukungan tuan rumah yang diprediksi kembali memenuhi tribun stadion berkapasitas 67 ribu penonton tersebut.

Hanya, kekuatan Meksiko tidak bisa dipandang sebelah mata. Potensi El Tri untuk membungkam publik tuan rumah tetap terbuka. Dilihat dari catatan pertemuannya dengan Brasil dalam 10 laga terakhir misalnya. Meksiko terbukti selalu menjadi duri bagi tim Samba.

Karena itu, tiga angka di Fortaleza tidak akan mudah untuk didapatkan skuad asuhan Luiz Felipe Scolari tersebut. Apalagi setelah melihat susahnya hasil akhir 3-1 didapat atas Kroasia lalu, Miguel Herrera di belakang kursi kepelatihan Meksiko tentu sudah tahu dari celah mana mereka bisa menembus pertahanan Brasil.

“Kami menyadari melawan Meksiko akan menjadi pertandingan sulit lainnya (selain lawan Kroasia, Red). Arti laga itu akan menentukan siapa tim yang berpeluang lolos ke babak berikutnya, ini seperti final. Kami rasa ini benar-benar laga yang sulit,” ujar second striker Brasil, Oscar.

Seperti yang diberitakan di Associated Press, Oscar sudah banyak mengetahui bagaimana permainan Meksiko. Masih ingat di benaknya petaka yang menimpa Brasil dalam babak final Olimpiade 2012 London. Ketika itu Brasil bersama Oscar dan Neymar-nya tumbang di tangan Meksiko.

Walaupun bisa membalas dendam pada Piala Konfederasi 2013 lalu, kekalahan di Wembley kala itu tetap tidak bisa dimaafkan. “Meksiko punya tim yang hebat. Mereka selalu mampu menghadirkan kesulitan bagi Brasil, dan saya yakin mereka akan kembali menciptakannya besok (hari ini, Red),” bebernya.

Hasil positif atas Kroasia lalu tidak dianggapnya sebagai faktor dominan untuk membuat Brasil diunggulkan memenangi laga. Menurutnya, permainan Meksiko berbeda jauh jika dibandingkan dengan Kroasia. “Mereka bermain dengan mengandalkan serangan dari belakang yang dikemas dalam counter attack apik,” ungkapnya seperti dikutip dari AFP.

Karena ketakutannya dengan permainan Meksiko yang mengandalkan serangan balik itu, Felipao, sapaan Scolari, sampai harus menyiapkan strategi khusus. Rancangan strategi itu dia aplikasikan kepada anak asuhnya pada sesi latihan di Teresopolis, Rio de Janeiro, kemarin WIB (16/6).

Dari sisi komposisi pemain, sepertinya tidak akan banyak berubah dengan saat laga awal lawan Kroasia lalu. Felipao masih mengandalkan nama-nama seperti Neymar, Oscar, Fred, dan duo palang pintu Thiago Silva-David Luiz sebagai kuncinya. Mereka hanya tidak akan diperkuat Hulk yang terkena cedera otot paha dalam sesi latihan.

Kondisi yang dialami Brasil ini berbanding terbalik dengan Meksiko. Mereka datang dengan skuad yang fresh, tanpa ada satu pemain yang terkena cedera. Modal tiga angka dari Kamerun pada laga sebelumnya akan menjadi acuan penting bagi Herrera untuk meracik strateginya membendung perlawanan tim Samba.

“Lawan kami sebelumnya, Kamerun, adalah tim yang hebat, tetapi mereka bukan Brasil. Menghadapi Brasil akan menjadi pertandingan yang hebat bagi kami, jelas tensinya berbeda dengan laga sebelumnya,” tutur Herrera seperti dalam wawancaranya kepada ESPN.

Salah satu aspek yang digarisbawahi Herrera itu ada dari sisi intensitas serangan. Potensi daya ledak Brasil dua atau bahkan tiga kali lipat dibandingkan Kamerun. Pertandingan dengan determinasi tinggi disebut-sebut Herrera akan menjadi tantangan terbesarnya untuk mengganjal Brasil

Kemenangan dari Kamerun bukan sekadar berbicara tiga angka. Lebih dari itu, di balik hasil tersebut bisa dilihat bagaimana progress dari permainan tim Sombrero yang cukup meningkat dari sebelumnya. Perubahan tersebut diakui sendiri oleh pemain yang paling bersinar saat lawan Kamerun, Giovani dos Santos.

Pemain yang mencetak gol kemenangan atas Kamerun itu menganggap timnya sudah ada modal untuk lolos dari fase grup. “Saya senang dengan bagaimana permainan kolektif kami. Saya rasa semua pemain sudah memahami dengan baik apa yang diinginkan pelatih Miguel Herrera,” klaimnya.

Meksiko menatap pertandingan melawan Brasil ini dengan dihantui kontroversi kepemimpinan wasit. Dos Santos bahkan tidak habis pikir bagaimana dua golnya sampai dianulir wasit. Itu berbanding lurus bagaimana isu wasit yang berpihak kepada tuan rumah pada laga perdananya lawan Kroasia.

Meski demikian, Herrera tidak mau ambil pusing dengan ketakutan dirugikan oleh wasit dalam laga kontra Brasil itu. Sebaliknya, dia lebih fokus dengan persiapan intensif dalam timnya sendiri. “Kami tahu ada human error di baliknya, tetapi kami fokus dengan apa yang akan datang ke kami,” tukasnya. (ren/jpnn/tom)

 

Key Player

 

BRASIL

Tengah

Oscar

Usia: 22

Klub: Chelsea

Caps: 32

Gol: 10

Gol Piala Dunia: 1

Minute Play: 90

Assist: 1

Key Passes: 3

Peran Oscar di posisinya cukup menonjol dalam laga pembuka. Dengan kemampuan membawa bola, dia rajin menjelajah lapangan untuk mencari peluang di sepertiga permainan lawan. Selain memberi assist, dia juga menjadi finisher. Jika tidak mematikannya, pertahanan Meksiko dalam bahaya.

 

MEKSIKO

Key Player

Striker

Giovani dos Santos

Usia: 25

Klub: Villarreal

Caps: 77

Gol: 14

Minute Play: 90

Shoot: 1

Shoot on Goal: 1

Key Passes: 1

Dalam laga pertama, Giovani sukses memberikan tekanan bagi pertahanan Kamerun. Kecepatan, skill, dan penempatan posisi yang bagus dari pemilik nomor punggung 10 El Tri itu menjadi senjata ampuh Meksiko untuk memperoleh peluang yang bisa dikonversi menjadi gol. Giovani pun tidak beruntung masuk scoresheet karena salah satu golnya ke gawang Kamerun sejatinya bersih.(jpnn)

===

 

 

 

 

Player to Watch

Striker

Oribe Peralta

Usia: 30

Klub: America

Caps: 34

Gol: 17

Gol Piala Dunia: 1

Minute Play: 73

Shoot: 2

Shoot on Goal: 2

Keputusan pelatih Miguel Herrera mencadangkan Javier “Chicharito” Hernandez demi pemain satu ini tidak salah. Peralta tampil sebagai pahlawan kemenangan Meksiko atas Kamerun lewat gol semata wayangnya pada menit ke-61. Pergerakan tak terduga Peralta patut diwaspadai barisan pertahanan Brasil. (jpnn)

===

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/