28.7 C
Medan
Sunday, November 24, 2024
spot_img

Pelatih Baru PSMS Pakai Skema 4-4-2

Foto: istimewa Pelatih baru PSMS, Abdul Rahman Gurning, memimpin latihan Dony F Siregar dkk di hari keempatnya, Kamis (16/6). Gurning membuat skema baru permainan menjadi 4-4-2 diamond.
Foto: istimewa
Pelatih baru PSMS, Abdul Rahman Gurning, memimpin latihan Dony F Siregar dkk di hari keempatnya, Kamis (16/6). Gurning membuat skema baru permainan menjadi 4-4-2 diamond.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perubahan langsung diusung pelatih baru PSMS Abdul Rahman Gurning termasuk soal skema permainan. Dari pola 4-2-3-1 yang diusung pelatih sebelumnya, Suharto AD, Gurning mengubahnya menjadi 4-4-2 diamond.

Bukannya tanpa alasan, Gurning merasa skema baru itu akan membuat alur serangan PSMS semakin hidup. Apalagi dalam skema itu, Gurning akan mengandalkan dua striker.

“Saya pikir 4-4-2 diamond cocok untuk tim. Beberapa hari ini sudah kita coba dan hasilnya semakin ada peningkatan dari hari-hari,” ucap Gurning usai memimpin latihan Dony F Siregar dkk di hari keempatnya, Kamis (16/6).

Menurutnya, skema baru akan membuat variasi serangan PSMS semakin banyak. Dia juga telah mencoba beberapa nama baru yang selama ini akrab di bangku cadangan. Dan hasilnya, pelatih berlisensi A AFC itu cukup puas dengan materi pemain yang ada saat ini. Dia pun turut mengapresiasi fisik maupun stamina yang cukup baik. Hal itu turut membantunya dalam meramu tim untuk lebih kuat lagi.

Bicara lini per lini, Gurning telah mencoba beberapa opsi di mana langsung memasang dua striker untuk 4-4-2 diamond tersebut. Mulai dari lini depan, Jecky Pasarela semula diduetkan bersama Fiwi Dwipan. Kemudian mencoba Kiki Lis bergantian di posisi tersebut, termasuk M Anang.

“Untuk second striker, saya mulai menemukan mana yang tepat. M Nasta sejauh ini bisa dipercaya, karena selain punya skill bagus, dia juga cukup tenang. Begitu juga dengan Tri Yudha Handoko yang sudah dicoba, tapi dia kalahnya dari sisi tenaga saja,” ungkapnya.

Namun Gurning melihat posisi krusial itu berada pada wing yang akan diisi oleh Willyando maupun Imam Bagus. “Keduanya punya kecepatan, tapi belum maksimal untuk pola itu. Karena beberapa kali mereka terlihat telat balik ke belakang. Ya mungkin karena masih terbiasa dengan 4-2-3-1 lalu makanya gitu,” tuturnya.

“Karena di saat bek lawan melakukan overlab, mereka seharusnya yang nutup terlebih dahulu. Nah di situ letak pemahaman mereka yang masih harus ditingkatkan lagi. Tapi kalau untuk kualitas, mereka cukup baik,” sambungnya.

Khusus untuk lini bawah, Gurning memiliki beberapa opsi. Seperti Ronny Fatahila, Hamzali maupun Purwa. Khusus nama pertama mungkin akan mendapat kesempatan lebih, meski di laga-laga sebelumnya tidak pernah masuk starting eleven.

Menarik disimak, dengan pola baru yang diterapkan Gurning tersebut mengingat waktu juga tidak terlalu banyak. Untuk itu, dia mau mencoba formasi “jadul” itu dalam beberapa uji coba sebelum laga perdana usai Ramadan menghadapi PS Bangka 17 Juli mendatang di Stadion Teladan Medan. (don)

Foto: istimewa Pelatih baru PSMS, Abdul Rahman Gurning, memimpin latihan Dony F Siregar dkk di hari keempatnya, Kamis (16/6). Gurning membuat skema baru permainan menjadi 4-4-2 diamond.
Foto: istimewa
Pelatih baru PSMS, Abdul Rahman Gurning, memimpin latihan Dony F Siregar dkk di hari keempatnya, Kamis (16/6). Gurning membuat skema baru permainan menjadi 4-4-2 diamond.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perubahan langsung diusung pelatih baru PSMS Abdul Rahman Gurning termasuk soal skema permainan. Dari pola 4-2-3-1 yang diusung pelatih sebelumnya, Suharto AD, Gurning mengubahnya menjadi 4-4-2 diamond.

Bukannya tanpa alasan, Gurning merasa skema baru itu akan membuat alur serangan PSMS semakin hidup. Apalagi dalam skema itu, Gurning akan mengandalkan dua striker.

“Saya pikir 4-4-2 diamond cocok untuk tim. Beberapa hari ini sudah kita coba dan hasilnya semakin ada peningkatan dari hari-hari,” ucap Gurning usai memimpin latihan Dony F Siregar dkk di hari keempatnya, Kamis (16/6).

Menurutnya, skema baru akan membuat variasi serangan PSMS semakin banyak. Dia juga telah mencoba beberapa nama baru yang selama ini akrab di bangku cadangan. Dan hasilnya, pelatih berlisensi A AFC itu cukup puas dengan materi pemain yang ada saat ini. Dia pun turut mengapresiasi fisik maupun stamina yang cukup baik. Hal itu turut membantunya dalam meramu tim untuk lebih kuat lagi.

Bicara lini per lini, Gurning telah mencoba beberapa opsi di mana langsung memasang dua striker untuk 4-4-2 diamond tersebut. Mulai dari lini depan, Jecky Pasarela semula diduetkan bersama Fiwi Dwipan. Kemudian mencoba Kiki Lis bergantian di posisi tersebut, termasuk M Anang.

“Untuk second striker, saya mulai menemukan mana yang tepat. M Nasta sejauh ini bisa dipercaya, karena selain punya skill bagus, dia juga cukup tenang. Begitu juga dengan Tri Yudha Handoko yang sudah dicoba, tapi dia kalahnya dari sisi tenaga saja,” ungkapnya.

Namun Gurning melihat posisi krusial itu berada pada wing yang akan diisi oleh Willyando maupun Imam Bagus. “Keduanya punya kecepatan, tapi belum maksimal untuk pola itu. Karena beberapa kali mereka terlihat telat balik ke belakang. Ya mungkin karena masih terbiasa dengan 4-2-3-1 lalu makanya gitu,” tuturnya.

“Karena di saat bek lawan melakukan overlab, mereka seharusnya yang nutup terlebih dahulu. Nah di situ letak pemahaman mereka yang masih harus ditingkatkan lagi. Tapi kalau untuk kualitas, mereka cukup baik,” sambungnya.

Khusus untuk lini bawah, Gurning memiliki beberapa opsi. Seperti Ronny Fatahila, Hamzali maupun Purwa. Khusus nama pertama mungkin akan mendapat kesempatan lebih, meski di laga-laga sebelumnya tidak pernah masuk starting eleven.

Menarik disimak, dengan pola baru yang diterapkan Gurning tersebut mengingat waktu juga tidak terlalu banyak. Untuk itu, dia mau mencoba formasi “jadul” itu dalam beberapa uji coba sebelum laga perdana usai Ramadan menghadapi PS Bangka 17 Juli mendatang di Stadion Teladan Medan. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/