30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Tiba di Jakarta, Timnas Argentina Gunakan Pengamanan Nasional

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tim nasional (timnas) Argentina tiba di Indonesia tadi malam. Skuad juara Piala Dunia 2022 itu mendarat di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, pukul 21.37 WIB.
Setiba di bandara, timnas Argentina yang tanpa sang kapten, Lionel Messi, langsung menuju gedung VVIP Bandara Soetta. Mereka baru meninggalkan gedung tersebut pada pukul 22.17.

Kedatangan juara dunia dua kali yang akan beruji coba dengan Indonesia lusa itu di Bandara Soetta juga dikawal ketat petugas kepolisian. Dari pantauan, kepolisian menyiagakan mobil K-9 juga. Ada pula mobil gegana dan kendaraan rantis.

Penjagaan ketat juga dilakukan di luar gedung VVIP. Salah seorang petugas kepolisian yang enggan disebutkan namanya melarang awak media masuk gedung VVIP. ”Ini pengamanan nasional,” ujar petugas tersebut.

Kedatangan timnas Argentina memang sangat dirahasiakan PSSI. Karena itu pula, di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, hanya ditemukan segelintir fans tim berjuluk Albiceleste tersebut.

Padahal, antusiasme masyarakat Indonesia dalam menyambut pertandingan Indonesia melawan Argentina sangat tinggi. Buktinya, 60 ribu lembar tiket ludes terjual dalam tiga hari.

Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga menjelaskan, kedatangan La Albiceleste memang sengaja dirahasiakan. Itu upaya untuk memberikan kenyamanan kepada tim asuhan Lionel Scaloni tersebut.

”Salah satu poin dari mereka adalah mau lebih nyaman dan lebih tenang ketika mereka datang ke Indonesia,” ujar staf khusus menteri BUMN itu kemarin.

Permintaan tersebut tidak terlepas dari pengalaman La Albiceleste saat bertandang ke Beijing. Di sana, situasinya sangat crowded. Bahkan, di bandara, para fans sampai bisa mendekati Lionel Messi dkk.

Termasuk di hotel. Situasi itu membuat timnas Argentina sangat tidak nyaman. Bahkan, mereka sampai tidak bisa keluar dari tempat menginap akibat kerumunan massa.

Akibatnya, Scaloni membuat sejumlah perubahan pada rencana kerjanya demi mengantisipasi antusiasme masyarakat Beijing. Saat itu, juru taktik berusia 45 tahun tersebut memutuskan untuk melanjutkan persiapan di hotel sementara waktu sebelum memberanikan diri keluar ke stadion.

”Jadi, aspek keamanan dan kenyamanan yang mereka inginkan. Apalagi ada pengalaman di negara sebelumnya,” kata Arya.

Perubahan Latihan

Sementara itu, menjelang pertandingan melawan Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, lusa, timnas Indonesia terus mematangkan persiapan. Pelatih skuad Garuda Shin Tae-yong (STY) sampai meminta Lapangan A dan B, Kompleks Gelora Bung Karno, untuk ditutupi kain hitam.

Tujuannya, tidak ada yang mengintip program latihan Asnawi Mangkualam dkk. ”Itu permintaan saya. PSSI membantu saya untuk menutupi lapangan,” ujar pelatih asal Korea Selatan itu.

Menghadapi Argentina, jelas kesulitan yang dihadapi lebih berkali lipat, siapa pun yang akan diturunkan Scaloni. Depan bakal tak banyak pasokan sehingga harus seefektif mungkin memanfaatkan peluang. Belakang bakal dibombardir barisan penyerang kelas dunia.

”Karena itu, kami ada perubahan latihan,” kata STY. ”Harus lebih fokus. Kalau (latihan) tidak tertutup, pasti fokus menurun,” lanjutnya. (jpc/ram)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Tim nasional (timnas) Argentina tiba di Indonesia tadi malam. Skuad juara Piala Dunia 2022 itu mendarat di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, pukul 21.37 WIB.
Setiba di bandara, timnas Argentina yang tanpa sang kapten, Lionel Messi, langsung menuju gedung VVIP Bandara Soetta. Mereka baru meninggalkan gedung tersebut pada pukul 22.17.

Kedatangan juara dunia dua kali yang akan beruji coba dengan Indonesia lusa itu di Bandara Soetta juga dikawal ketat petugas kepolisian. Dari pantauan, kepolisian menyiagakan mobil K-9 juga. Ada pula mobil gegana dan kendaraan rantis.

Penjagaan ketat juga dilakukan di luar gedung VVIP. Salah seorang petugas kepolisian yang enggan disebutkan namanya melarang awak media masuk gedung VVIP. ”Ini pengamanan nasional,” ujar petugas tersebut.

Kedatangan timnas Argentina memang sangat dirahasiakan PSSI. Karena itu pula, di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, hanya ditemukan segelintir fans tim berjuluk Albiceleste tersebut.

Padahal, antusiasme masyarakat Indonesia dalam menyambut pertandingan Indonesia melawan Argentina sangat tinggi. Buktinya, 60 ribu lembar tiket ludes terjual dalam tiga hari.

Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga menjelaskan, kedatangan La Albiceleste memang sengaja dirahasiakan. Itu upaya untuk memberikan kenyamanan kepada tim asuhan Lionel Scaloni tersebut.

”Salah satu poin dari mereka adalah mau lebih nyaman dan lebih tenang ketika mereka datang ke Indonesia,” ujar staf khusus menteri BUMN itu kemarin.

Permintaan tersebut tidak terlepas dari pengalaman La Albiceleste saat bertandang ke Beijing. Di sana, situasinya sangat crowded. Bahkan, di bandara, para fans sampai bisa mendekati Lionel Messi dkk.

Termasuk di hotel. Situasi itu membuat timnas Argentina sangat tidak nyaman. Bahkan, mereka sampai tidak bisa keluar dari tempat menginap akibat kerumunan massa.

Akibatnya, Scaloni membuat sejumlah perubahan pada rencana kerjanya demi mengantisipasi antusiasme masyarakat Beijing. Saat itu, juru taktik berusia 45 tahun tersebut memutuskan untuk melanjutkan persiapan di hotel sementara waktu sebelum memberanikan diri keluar ke stadion.

”Jadi, aspek keamanan dan kenyamanan yang mereka inginkan. Apalagi ada pengalaman di negara sebelumnya,” kata Arya.

Perubahan Latihan

Sementara itu, menjelang pertandingan melawan Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, lusa, timnas Indonesia terus mematangkan persiapan. Pelatih skuad Garuda Shin Tae-yong (STY) sampai meminta Lapangan A dan B, Kompleks Gelora Bung Karno, untuk ditutupi kain hitam.

Tujuannya, tidak ada yang mengintip program latihan Asnawi Mangkualam dkk. ”Itu permintaan saya. PSSI membantu saya untuk menutupi lapangan,” ujar pelatih asal Korea Selatan itu.

Menghadapi Argentina, jelas kesulitan yang dihadapi lebih berkali lipat, siapa pun yang akan diturunkan Scaloni. Depan bakal tak banyak pasokan sehingga harus seefektif mungkin memanfaatkan peluang. Belakang bakal dibombardir barisan penyerang kelas dunia.

”Karena itu, kami ada perubahan latihan,” kata STY. ”Harus lebih fokus. Kalau (latihan) tidak tertutup, pasti fokus menurun,” lanjutnya. (jpc/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/