26.7 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Portugal vs Austria: Hancurkan!

AFP PHOTO / PHILIPPE DESMAZES Gelandang Islandia, Aron Gunnarsson (kiri) dan Pemain Portugal, Cristiano Ronaldo, memperebutkan bola pada pertandingan sepakbola Piala Euro 2016 grup F antara Portugal dan Islandia, di Stadion Geoffroy-Guichard di Saint-Etienne pada 14 Juni 2016.
AFP PHOTO / PHILIPPE DESMAZES
Gelandang Islandia, Aron Gunnarsson (kiri) dan Pemain Portugal, Cristiano Ronaldo, memperebutkan bola pada pertandingan sepakbola Piala Euro 2016 grup F antara Portugal dan Islandia, di Stadion Geoffroy-Guichard di Saint-Etienne pada 14 Juni 2016.

PARIS, SUMUTPOS.CO – Kata-kata Kari Arnason masih terngiang di telinga Fernando Santos. Bek tengah Islandia itu mengejek Cristiano Ronaldo dan Timnas Portugal sebagai skuad yang bermentalitas rendah. Benarkah itu? Hanya pembuktian di atas lapanganlah yang mampu menjawab benar atau tidaknya kata-kata dari Arnason itu.

Tunggulah begitu A Seleccao das Quinas – julukan Portugal – melakoni laga keduanya di Grup F, menghadapi Austria di Parc des Princes, Paris, dini hari nanti WIB. Hanya dengan memastikan poin penuh dalam laga itu yang bisa membuktikan Ronaldo dkk bermental pemenang.

”Kali ini, kami harus mencetak lebih banyak gol lagi,” koar Santos, dikutip dari Reuters.

Ya, Portugal haram untuk mengulangi tren macetnya pada laga pembuka melawan Islandia lalu (14/6). Pasalnya gara-gara tertahan 1-1 dengan debutan Euro itu, semifinalis Euro 2012 tersebut masih tercecer di posisi kedua di bawah Hungaria. Portugal beda dua poin dengan Hungaria yang mengemas tiga poin.

Nah, itulah arti pentingnya matchday kedua ini bagi negara berperingkat 8 FIFA itu. Begitu mengalahkan Austria, maka Portugal berpeluang besar meloloskan diri dari fase grup. Tinggal mengamankan minimal hasil seri saja menghadapi Hungaria pada laga terakhir Grup F, Rabu (22/6) mendatang.

Santos belajar dari pengalaman di Saint-Etienne. Dalam catatan statistik Whoscored sepanjang Euro 2016 ini, Portugal menjadi tim dengan agresivitas tertinggi setelah mencatatkan 26 shots. Santos meminta pemainnya tidak lagi membuang-buang peluang. Seperti saat melewatkan 65 persen peluang golnya ke gawang Islandia.

”Kami harus bermain lebih sabar lagi. Cobalah mencetak gol dengan kepala yang dingin,” kata pelatih yang mencatatkan persentase menang di angka 65 persen selama 1,5 tahun membesut Portugal itu. Karena itulah Santos menginstruksikan pemainnya untuk bermain lebih mobile dan meningkatkan intensitas permainannya.

Santos sebagaimana dikutip dari Radio TSF memang tidak banyak mengubah skema mainnya. Formasi 4-4-2 diamond akan tetap dia pertahankan. Akan tetapi dengan tujuan menambah daya gedor di lini serangannya, minimal akan ada tiga pergantian pemain yang akan dilakukan mantan entraîneur timnas Yunani itu.

Posisi sayap kiri misalnya. Bukan lagi Joao Mario yang dipercaya Santos menjadi starter untuk posisi tersebut. Sebaliknya, Santos mempercayakan posisi itu kepada Ricardo Quaresma yang disebut-sebut punya kecepatan lari setara Ronaldo. Lalu, posisi di belakang Ronaldo-Nani akan coba diberikan untuk Renato Sanches.

Dari posisinya, Sanches dan Danilo Pereira memang sama-sama central midfielder. Hanya saja, Sanches punya posisi kedua sebagai attacking midfielder. Berkaca dari rapor di laga pertamanya, baik Quaresma ataupun Sanches sama-sama bermain sebagai pengganti menit ke-75-an. Hasilnya, bermain sebagai pengganti tercatat sekitar dua kali kedua pemain ini merepotkan defense Islandia.

Selain memperkuat starter di lini serangnya dengan pemain yang punya pace, Santos pun tidak luput dengan di lini belakang. Santos tahu, Ricardo Carvalho bisa bermain lambat, sebagai gantinya di posisi bek tengah Jose Fonte bisa dia jajal. ”Saya harus menyiapkan segalanya, karena segalanya bisa terjadi,” sebut Santos.

”Yang jelas harus ada proporsi yang berbeda antara melawan Islandia kemarin dengan melawan Austria. Tunjukkan respon kalian dalam pertandingan kedua ini,” harap Santos kepada para pemainnya, seperti dikutip dari A Bola.

AFP PHOTO / PHILIPPE DESMAZES Gelandang Islandia, Aron Gunnarsson (kiri) dan Pemain Portugal, Cristiano Ronaldo, memperebutkan bola pada pertandingan sepakbola Piala Euro 2016 grup F antara Portugal dan Islandia, di Stadion Geoffroy-Guichard di Saint-Etienne pada 14 Juni 2016.
AFP PHOTO / PHILIPPE DESMAZES
Gelandang Islandia, Aron Gunnarsson (kiri) dan Pemain Portugal, Cristiano Ronaldo, memperebutkan bola pada pertandingan sepakbola Piala Euro 2016 grup F antara Portugal dan Islandia, di Stadion Geoffroy-Guichard di Saint-Etienne pada 14 Juni 2016.

PARIS, SUMUTPOS.CO – Kata-kata Kari Arnason masih terngiang di telinga Fernando Santos. Bek tengah Islandia itu mengejek Cristiano Ronaldo dan Timnas Portugal sebagai skuad yang bermentalitas rendah. Benarkah itu? Hanya pembuktian di atas lapanganlah yang mampu menjawab benar atau tidaknya kata-kata dari Arnason itu.

Tunggulah begitu A Seleccao das Quinas – julukan Portugal – melakoni laga keduanya di Grup F, menghadapi Austria di Parc des Princes, Paris, dini hari nanti WIB. Hanya dengan memastikan poin penuh dalam laga itu yang bisa membuktikan Ronaldo dkk bermental pemenang.

”Kali ini, kami harus mencetak lebih banyak gol lagi,” koar Santos, dikutip dari Reuters.

Ya, Portugal haram untuk mengulangi tren macetnya pada laga pembuka melawan Islandia lalu (14/6). Pasalnya gara-gara tertahan 1-1 dengan debutan Euro itu, semifinalis Euro 2012 tersebut masih tercecer di posisi kedua di bawah Hungaria. Portugal beda dua poin dengan Hungaria yang mengemas tiga poin.

Nah, itulah arti pentingnya matchday kedua ini bagi negara berperingkat 8 FIFA itu. Begitu mengalahkan Austria, maka Portugal berpeluang besar meloloskan diri dari fase grup. Tinggal mengamankan minimal hasil seri saja menghadapi Hungaria pada laga terakhir Grup F, Rabu (22/6) mendatang.

Santos belajar dari pengalaman di Saint-Etienne. Dalam catatan statistik Whoscored sepanjang Euro 2016 ini, Portugal menjadi tim dengan agresivitas tertinggi setelah mencatatkan 26 shots. Santos meminta pemainnya tidak lagi membuang-buang peluang. Seperti saat melewatkan 65 persen peluang golnya ke gawang Islandia.

”Kami harus bermain lebih sabar lagi. Cobalah mencetak gol dengan kepala yang dingin,” kata pelatih yang mencatatkan persentase menang di angka 65 persen selama 1,5 tahun membesut Portugal itu. Karena itulah Santos menginstruksikan pemainnya untuk bermain lebih mobile dan meningkatkan intensitas permainannya.

Santos sebagaimana dikutip dari Radio TSF memang tidak banyak mengubah skema mainnya. Formasi 4-4-2 diamond akan tetap dia pertahankan. Akan tetapi dengan tujuan menambah daya gedor di lini serangannya, minimal akan ada tiga pergantian pemain yang akan dilakukan mantan entraîneur timnas Yunani itu.

Posisi sayap kiri misalnya. Bukan lagi Joao Mario yang dipercaya Santos menjadi starter untuk posisi tersebut. Sebaliknya, Santos mempercayakan posisi itu kepada Ricardo Quaresma yang disebut-sebut punya kecepatan lari setara Ronaldo. Lalu, posisi di belakang Ronaldo-Nani akan coba diberikan untuk Renato Sanches.

Dari posisinya, Sanches dan Danilo Pereira memang sama-sama central midfielder. Hanya saja, Sanches punya posisi kedua sebagai attacking midfielder. Berkaca dari rapor di laga pertamanya, baik Quaresma ataupun Sanches sama-sama bermain sebagai pengganti menit ke-75-an. Hasilnya, bermain sebagai pengganti tercatat sekitar dua kali kedua pemain ini merepotkan defense Islandia.

Selain memperkuat starter di lini serangnya dengan pemain yang punya pace, Santos pun tidak luput dengan di lini belakang. Santos tahu, Ricardo Carvalho bisa bermain lambat, sebagai gantinya di posisi bek tengah Jose Fonte bisa dia jajal. ”Saya harus menyiapkan segalanya, karena segalanya bisa terjadi,” sebut Santos.

”Yang jelas harus ada proporsi yang berbeda antara melawan Islandia kemarin dengan melawan Austria. Tunjukkan respon kalian dalam pertandingan kedua ini,” harap Santos kepada para pemainnya, seperti dikutip dari A Bola.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/