25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Kalahkan Sriwijaya FC, Mental PSMS Masih Bermasalah

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan berhasil mempertahankan puncak klasemen sementara Liga 2 musim 2022/2023 Grup Barat usai mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-1 di Stadion Teladan, Medan, Minggu (18/9) sore. Meski menang, Ayam Kinantan masih memiliki sejumlah masalah, khususnya mental.

Ya, PSMS memulai laga ini dengan baik. Menempatkan Nico Malau sebagai ujung tombak, mereka memiliki sejumlah peluang. Namun semua peluang tersebut masih gagal menjadi gol.

Usaha PSMS akhirnya membuahkan hasil di menit ke-28 melalui Sandeni Sidabutar. Gol ini berawal dari tendangan Nico Malau yang membentur mistar gawang. Bola memantul dan disambar Sandeni dengan sundulan ke gawang Sriwijaya FC.

PSMS cukup mendominasi di babak pertama ini. Mereka memiliki sejumlah peluang seperti tendangan Imam Budi mengenai mistar dan peluang Hamdi Sula melenceng dari gawang. Babak pertama berakhir dengan keunggulan PSMS.

Dominasi PSMS berlanjut di awal babak kedua. Pada menit ke-47, PSMS melakukan sebuah serangan cepat, Hari Habrian kemudian dijatuhkan di kotak penalti. Wasit kemudian menunjuk titik penalti. Pemain Sriwijaya FC sempat melakukan protes.

Wasit tidak mengubah keputusannya. Didik Ariyanto yang maju sebagai eksekutor sukses menjalankan tugasnya. PSMS unggul 2-0.

Setelah unggul dua gol, permainan PSMS menurun. Kondisi ini dimanfaatkan Sriwijaya FC untuk menekan tuan rumah. Laskar Wong Kito memiliki peluang di menit ke-67. Namun tendangan Habibi Jusuf masih bisa diblok kiper PSMS, Adixi Lenzivio.

Setelah berkali-kali melakukan serangan, Sriwijaya akhirnya mampu memperkecil ketinggalan di menit ke-71. M Azis Hutagalung berhasil menjebol gawang PSMS memanfaatkan tendangan sudut.

Gol ini menambah semangat para pemain Sriwijaya FC. Mereka berkali-kali menekan pertahanan PSMS. Sedangkan Ayam Kinantan terkesan mengandalkan serangan balik. Pada injury time, Sriwijaya FC hampir menyamakan kedudukan, jika tendangan Habibi Juruf tidak mampu diamankan kiper PSMS.

Hingga pertandingan usai, PSMS menang dengan skor 2-1. Kemenangan ini membuat Ayam Kinantan kokoh di puncak klasemen. Mereka mengoleksi 10 angka dari empat pertandingan. Unggul tiga angka dari PSKC Cimahi di posisi kedua.

Meskipun menang, Pelatih PSMS I Putu Gede tidak terlalu senang. Dia sedikit kecewa dengan mental para pemainnya. Sebab, setelah unggul dua gol, para pemain PSMS seperti demam panggung, sehingga kesulitan mengembangkan permainan.

“Kita bersyukur bisa meraih kemenangan. Tapi penampilan hari ini tidak nyaman bagi saya. Pemain masih memiliki masalah dengan mental. Ini harus dievaluasi untuk pertandingan selanjutnya,” ujar Putu Gede usai pertandingan.

Putu Gede melihat para pemain sepertinya ingin secepatnya menyelesaikan pertandingan usai unggul dua gol. Kondisi ini sangat membahayakan, karena Sriwijaya FC mempu mencetak beberapa peluang. “Kita harus konsisten sehingga PSMS bisa berbicara lebih,” tambahnya.

Sedangkan Pelatih Sriwijaya FC Liestiadi mengkritisi kinerja wasit. Menurutnya pertandingan berjalan menarik namun dirusak oleh keputusan wasit. Dia menilai keputusan wasit memberikan penalti kepada PSMS sangat keliru.

“Pelanggaran sebenarnya berada di luar kotak penalti, tapi wasit memberikan penalti. Kita kecewa, karena wasit yang memimpin pertandingan hari ini juga memiliki rekam jejak buruk. Kita akan melakukan protes,” tegas Liestiadi. (dek)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan berhasil mempertahankan puncak klasemen sementara Liga 2 musim 2022/2023 Grup Barat usai mengalahkan Sriwijaya FC dengan skor 2-1 di Stadion Teladan, Medan, Minggu (18/9) sore. Meski menang, Ayam Kinantan masih memiliki sejumlah masalah, khususnya mental.

Ya, PSMS memulai laga ini dengan baik. Menempatkan Nico Malau sebagai ujung tombak, mereka memiliki sejumlah peluang. Namun semua peluang tersebut masih gagal menjadi gol.

Usaha PSMS akhirnya membuahkan hasil di menit ke-28 melalui Sandeni Sidabutar. Gol ini berawal dari tendangan Nico Malau yang membentur mistar gawang. Bola memantul dan disambar Sandeni dengan sundulan ke gawang Sriwijaya FC.

PSMS cukup mendominasi di babak pertama ini. Mereka memiliki sejumlah peluang seperti tendangan Imam Budi mengenai mistar dan peluang Hamdi Sula melenceng dari gawang. Babak pertama berakhir dengan keunggulan PSMS.

Dominasi PSMS berlanjut di awal babak kedua. Pada menit ke-47, PSMS melakukan sebuah serangan cepat, Hari Habrian kemudian dijatuhkan di kotak penalti. Wasit kemudian menunjuk titik penalti. Pemain Sriwijaya FC sempat melakukan protes.

Wasit tidak mengubah keputusannya. Didik Ariyanto yang maju sebagai eksekutor sukses menjalankan tugasnya. PSMS unggul 2-0.

Setelah unggul dua gol, permainan PSMS menurun. Kondisi ini dimanfaatkan Sriwijaya FC untuk menekan tuan rumah. Laskar Wong Kito memiliki peluang di menit ke-67. Namun tendangan Habibi Jusuf masih bisa diblok kiper PSMS, Adixi Lenzivio.

Setelah berkali-kali melakukan serangan, Sriwijaya akhirnya mampu memperkecil ketinggalan di menit ke-71. M Azis Hutagalung berhasil menjebol gawang PSMS memanfaatkan tendangan sudut.

Gol ini menambah semangat para pemain Sriwijaya FC. Mereka berkali-kali menekan pertahanan PSMS. Sedangkan Ayam Kinantan terkesan mengandalkan serangan balik. Pada injury time, Sriwijaya FC hampir menyamakan kedudukan, jika tendangan Habibi Juruf tidak mampu diamankan kiper PSMS.

Hingga pertandingan usai, PSMS menang dengan skor 2-1. Kemenangan ini membuat Ayam Kinantan kokoh di puncak klasemen. Mereka mengoleksi 10 angka dari empat pertandingan. Unggul tiga angka dari PSKC Cimahi di posisi kedua.

Meskipun menang, Pelatih PSMS I Putu Gede tidak terlalu senang. Dia sedikit kecewa dengan mental para pemainnya. Sebab, setelah unggul dua gol, para pemain PSMS seperti demam panggung, sehingga kesulitan mengembangkan permainan.

“Kita bersyukur bisa meraih kemenangan. Tapi penampilan hari ini tidak nyaman bagi saya. Pemain masih memiliki masalah dengan mental. Ini harus dievaluasi untuk pertandingan selanjutnya,” ujar Putu Gede usai pertandingan.

Putu Gede melihat para pemain sepertinya ingin secepatnya menyelesaikan pertandingan usai unggul dua gol. Kondisi ini sangat membahayakan, karena Sriwijaya FC mempu mencetak beberapa peluang. “Kita harus konsisten sehingga PSMS bisa berbicara lebih,” tambahnya.

Sedangkan Pelatih Sriwijaya FC Liestiadi mengkritisi kinerja wasit. Menurutnya pertandingan berjalan menarik namun dirusak oleh keputusan wasit. Dia menilai keputusan wasit memberikan penalti kepada PSMS sangat keliru.

“Pelanggaran sebenarnya berada di luar kotak penalti, tapi wasit memberikan penalti. Kita kecewa, karena wasit yang memimpin pertandingan hari ini juga memiliki rekam jejak buruk. Kita akan melakukan protes,” tegas Liestiadi. (dek)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/