SUMUTPOS.CO – Persis Solo memanfaatkan mundurnya jadwal babak delapan besar Liga 1 2017 dengan memantapkan tim.
Salah satunya mencari nakhoda baru pasca-pelatih Widyantoro kena sanksi Komdis PSSI tak boleh aktif di sepak bola selama 12 bulan.
Setelah melalui diskusi dan pertimbangan yang matang dari manajemen, Pelatih PSS Sleman, Freddy Mulli, akhirnya diputuskan menjadi allenatore tim asal Kota Tengkleng ini.
Wakil CEO Persis, Dedy M Lawe saat dihubungi Selasa (17/10) siang memastikan bahwa keputusan tim sudah bulat dan memilih menunjuk pelatih yang membawa PSMS ke final Liga Indonesia 2007 ini sebagai pelatih kepala.
“Kami memang sedang kosong pelatih setelah sanksi coach Widyantoro. Freddy Mulli kami tunjuk untuk isi kursi pelatih kepala sambil menunggu hasil banding yang kami ajukan ke PSSI terkait sanksi Widyantoro,” ujarnya.
Namun, karena status Freddy yang masih terikat kontrak dengan Laskar Elang Jawa, maka Persis memilihnya dengan perjanjian sebagai pelatih pinjaman.
Keberadaan Freddy sendiri tak lantas menafikan sosok Widyantoro. Nantinya, mulai dari materi dalam latihan dan juga taktik-strategi dalam permainan, akan tetap ada koordinasi antara Freddy dan Widyantoro.
“Ya, nanti tetap akan ada koordinasi. Karena keberadaan dan polesan Widyantoro selama ini telah mengantarkan Persis ke babak delapan besar. Sementara, dengan segudang pengalaman Freddy Mulli, kami berharap ada kolaborasi yang bagus dan bisa mengantarkan Persis meraih hasil terbaik di Liga 2 ini,” tandasnya.
Sebelumnya, Freddy melatih PSS Sleman. Namun, seiring kegagalan lolosnya PSS ke babak delapan besar, maka Freddy sedang tak bertugas dan bisa dimanfaatkan tenaganya oleh Persis yang kebetulan juga kososng posisi pelatih kepalanya. (dkk/jpnn/don)