27.8 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Timnas Minta Maaf, Suporter Tepuk Tangan

FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos Para pemain Timnas Indonesia mendatangi bangku penonton suporter Indonesia usai acara penyerahan medali juara kedua bagi Indonesia di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand, kemarin (17/12).
FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos
Para pemain Timnas Indonesia mendatangi bangku penonton suporter Indonesia usai acara penyerahan medali juara kedua bagi Indonesia di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand, Sabtu (17/12).

BANGKOK, SUMUTPOS.CO – Setelah upacara pengalungan medali selesai, Boaz Solossa langsung berjalan ke sudut selatan stadion Rajamangala, Bangkok, tadi malam.

Langkah kapten Timnas Indonesia itu langsung diikuti oleh seluruh pemain. Dengan kepala tegak, mereka kemudian menghadap ratusan suporter Indonesia yang berada di atas tribun selatan itu.

“Atas nama pemain, kami meminta maaf karena belum memprsembahkan gelar juara untuk Indonesia,” kata Boaz dari bawah lapangan. “Kami juga berterima kasih atas semua dukungan yang diberikan kepada kami selama ini. Suatu saat nanti, gelar juara ini akan datang ke Indonesia,” kata striker Persipura itu.

Ucapan Boaz tersebut langsung disambut dengan tepukan tangan dan teriakan “Hidup Timnas Indonesia” dari para suporter di atas tribun.

Indonesia memang gagal, namun itu adalah pencapaian terbaik yang baru saja dibuktikan oleh Boaz dan kawan-kawan dengan masa persiapan yang sangat singkat, empat bulan.

Ya, tadi malam, ambisi skuad Indonesia untuk membawa pulang gelar Piala AFF 2016, akhirnya harus kandas di Stadion Rajamangala.

Ini setelah skuad Garuda — julukan Timnas — harus menyerah dengan skor dua gol tanpa balas. Semua gol tuan rumah tersebut dilesatkan oleh Siroch Chatthong masing-masing pada menit ke – 37 dan 47.

Alfred Riedl sendiri mengungkapkan bahwa, pertandingan tersebut sejatinya tidak begitu didominasi oleh tuan rumah.

“Sebenarnya kami sudah bermain dengan baik dalam laga ini. Namun, tuan rumah lebih beruntung dengan memanfaatkan peluang mereka di babak kedua,” kata pelatih asal Austria itu setelah laga.

Dalam laga tersebut, Gajah Perang –julukan Timnas Thailand — yang  membutuhkan kemenangan untuk menggapai gelar kelima di Piala AFF, langsung bermain terbuka sejak menit awal.

Tekanan tersebut membuat pemain Indonesia harus lebih banyak bermain di area pertahanan untuk menahan gempuran dari Teerasil Dangda dan kawan-kawan.

Meski begitu, tim besutan Kiatisuk Senamuang itu membutuhkan waktu delapan menit untuk mendapatkan peluang.

Theerathon Bunmatan yang menusuk dari sisi kanan dan kemudian memberikan umpan kepada Dangda di tengah gawang yang berdiri tanpa pengawalaan. Namun, eksekusi pemain bernomor 10 itu masih melayang di atas mistar.

Meski begitu, Boaz dan kawan-kawan yang berusaha keluar dari tekanan juga bisa menciptakan peluang di menit ke-26.

Ini setelah Zulham Zamrun yang berhasil menusuk dari sisi kiri dan melewati pertahanan tuan rumah, mampu melepaskan teror ke gawang Kawin Thamsatchanan, kiper Thailand. Sayang, tendangan Zulham masih melenceng.

Sayang, pertahanan ketat Indonesia akhirnya bisa dibongkar oleh tuan rumah saat pertandingan memasuki menit ke-37.

Ini setelah bek Fachruddin Wahyudi Aryanto berusaha menghalau umpan silang dari sisi kiri serangan Thailand. Tapi, apa daya, bola hasi halauannya  membentur pemain Thailand, Siroch Chatthong sehingga bola masuk ke gawang Indonesia.

FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos Para pemain Timnas Indonesia mendatangi bangku penonton suporter Indonesia usai acara penyerahan medali juara kedua bagi Indonesia di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand, kemarin (17/12).
FOTO: Angger Bondan/Jawa Pos
Para pemain Timnas Indonesia mendatangi bangku penonton suporter Indonesia usai acara penyerahan medali juara kedua bagi Indonesia di Stadion Rajamangala, Bangkok, Thailand, Sabtu (17/12).

BANGKOK, SUMUTPOS.CO – Setelah upacara pengalungan medali selesai, Boaz Solossa langsung berjalan ke sudut selatan stadion Rajamangala, Bangkok, tadi malam.

Langkah kapten Timnas Indonesia itu langsung diikuti oleh seluruh pemain. Dengan kepala tegak, mereka kemudian menghadap ratusan suporter Indonesia yang berada di atas tribun selatan itu.

“Atas nama pemain, kami meminta maaf karena belum memprsembahkan gelar juara untuk Indonesia,” kata Boaz dari bawah lapangan. “Kami juga berterima kasih atas semua dukungan yang diberikan kepada kami selama ini. Suatu saat nanti, gelar juara ini akan datang ke Indonesia,” kata striker Persipura itu.

Ucapan Boaz tersebut langsung disambut dengan tepukan tangan dan teriakan “Hidup Timnas Indonesia” dari para suporter di atas tribun.

Indonesia memang gagal, namun itu adalah pencapaian terbaik yang baru saja dibuktikan oleh Boaz dan kawan-kawan dengan masa persiapan yang sangat singkat, empat bulan.

Ya, tadi malam, ambisi skuad Indonesia untuk membawa pulang gelar Piala AFF 2016, akhirnya harus kandas di Stadion Rajamangala.

Ini setelah skuad Garuda — julukan Timnas — harus menyerah dengan skor dua gol tanpa balas. Semua gol tuan rumah tersebut dilesatkan oleh Siroch Chatthong masing-masing pada menit ke – 37 dan 47.

Alfred Riedl sendiri mengungkapkan bahwa, pertandingan tersebut sejatinya tidak begitu didominasi oleh tuan rumah.

“Sebenarnya kami sudah bermain dengan baik dalam laga ini. Namun, tuan rumah lebih beruntung dengan memanfaatkan peluang mereka di babak kedua,” kata pelatih asal Austria itu setelah laga.

Dalam laga tersebut, Gajah Perang –julukan Timnas Thailand — yang  membutuhkan kemenangan untuk menggapai gelar kelima di Piala AFF, langsung bermain terbuka sejak menit awal.

Tekanan tersebut membuat pemain Indonesia harus lebih banyak bermain di area pertahanan untuk menahan gempuran dari Teerasil Dangda dan kawan-kawan.

Meski begitu, tim besutan Kiatisuk Senamuang itu membutuhkan waktu delapan menit untuk mendapatkan peluang.

Theerathon Bunmatan yang menusuk dari sisi kanan dan kemudian memberikan umpan kepada Dangda di tengah gawang yang berdiri tanpa pengawalaan. Namun, eksekusi pemain bernomor 10 itu masih melayang di atas mistar.

Meski begitu, Boaz dan kawan-kawan yang berusaha keluar dari tekanan juga bisa menciptakan peluang di menit ke-26.

Ini setelah Zulham Zamrun yang berhasil menusuk dari sisi kiri dan melewati pertahanan tuan rumah, mampu melepaskan teror ke gawang Kawin Thamsatchanan, kiper Thailand. Sayang, tendangan Zulham masih melenceng.

Sayang, pertahanan ketat Indonesia akhirnya bisa dibongkar oleh tuan rumah saat pertandingan memasuki menit ke-37.

Ini setelah bek Fachruddin Wahyudi Aryanto berusaha menghalau umpan silang dari sisi kiri serangan Thailand. Tapi, apa daya, bola hasi halauannya  membentur pemain Thailand, Siroch Chatthong sehingga bola masuk ke gawang Indonesia.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/