Operator kompetisi sepak bola tertinggi di Tanah Air, PT Liga Indonesia Baru (LIB), terus mengupayakan agar Liga 1 dan Liga 2 kembali bergulir tahun ini. Upaya PT LIB itu tak lepas dari koordinasi dengan PSSI dalam hal izin keramaian dari pihak kepolisian.
Di sisi lain, PT LIB juga antisipasi terlebih dahulu dengan menyiapkan vaksin Covid-19 bagi pihak yang terlibat dalam Liga 1 dan Liga 2. Direktur Utama PT LIB, Ahmad Hadian Lukita mengatakan, pihaknya siap membeli dan menyediakan 1.500 vaksin Covid-19.
Ahmad Hadian Lukita mengatakan, pihaknya tidak keberatan untuk menyediakan vaksin Covid-19 secara mandiri apabila mereka tak mendapatkan bantuan dari Kementerian Kesehatan ( Kemenkes). Sampai saat ini belum ada kejelasan dengan PSSI telah mengajukan sepak bola sebagai salah satu prioritas penerima vaksin Covid-19. Namun, semua keputusan ada di tangan Kemenkes dan sejauh ini Kementerian Pemuda dan Olahraga ( Kemenpora) telah mengajukan 17 cabang olahraga prioritas penerima vaksin.
Akan tetapi, sepak bola dipastikan belum menjadi bagian dari 17 cabor yang telah diusulkan oleh Kemenpora kepada Kemenkes. Akhmad Hadian Lukita mengatakan, PSSI telah mengajukan ke Kemenkes sebanyak 5.000 vaksin Covid-19 sebagai kebutuhan untuk cabor sepak bola.
Dari 5.000 pengajuan tersebut nantinya ada sebagian akan diakomodir untuk Liga 1 dan Liga 2. “Jadi, dalam pengajuan PSSI ke Kemenkes, dibutuhkan 5.000 untuk Timnas Indonesia, ofisial, Liga 1, 2, 3, perangkat pertandingan, dan lainnya,” kata Akhmad Hadian kepada BolaSport, Senin (18/1).
“Dari semua itu, apabila PSSI mendapatkan jatah vaksin untuk sepak bola Indonesia, nantinya akan dialokasikan untuk Liga 1, 2, dan lainnya. Untuk PT LIB dikoordinir sekitar 1.500,” ucapnya.
Adapun semua masih dalam proses pengajuan dan tergantung Kemenkes apa nantinya PT LIB berhak mendapatkan bantuan vaksin tersebut.
Namun, PT LIB juga telah mempersiapkan diri jika nantinya Liga 1 dan Liga 2 tak mendapatkan bantuan dari Kemenkes. Hadian dengan tegas mengatakan bahwa PT LIB bersedia membeli vaksin secara mandiri untuk seluruh peserta kompetisi.
“Jika tidak dapat bantuan dari Kemenkes, kalaupun harus vaksin mandiri, PT LIB siap melakukannya. PT LIB siap membiayai vaksin untuk Liga 1 dan Liga 2. Untuk Liga 3 menjadi tanggung jawab Asprov, bukan lagi PT LIB,” ucapnya.
PT LIB disebut sudah menghitung seberapa banyak kebutuhan operator kompetisi apabila harus memberikan vaksin kepada peserta Liga 1 dan Liga 2. Walaupun masih dalam pendataan, Hadian mengungkapkan, perkiraan yang dibutuhkan untuk vaksin tersebut sebanyak 1.500. “PT LIB saat ini sedang menghitung detailnya. Paling sedikit yang dibutuhkan operator kompetisi 1.500,” ujar Hadian.
“Jadi, apabila harus mengeluarkan biaya mandiri. PT LIB siap membeli 1.500 vaksin Covid-19,” tuturnya. PT LIB tak berkeberatan apabila harus menanggung seluruh vaksin Covid-19 demi kelangsungan kompetisi. Adanya vaksin Covid-19 memang diharapkan bisa jadi angin segar untuk kompetisi bergulir lagi setelah mati suri selama lebih dari 10 bulan. (kps)