25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Liverpool v Munchen, Musuh Lama

NOSTALGIA: Jurgen Klopp dan Xherdan Shaqiri bernostalgia bersama Bayern Munchen saat duel di Anfield, Rabu (20/2) dini hari nanti.

Liverpool akan menjamu musuh yang tidak asing bagi Jurgen Klopp. Bayern Munchen adalah rival yang selalu dihadapi Klopp baik masih bermain di Bundesliga maupun sebagai pelatih di Borussia Dortmund. Duel di Anfield, Rabu (20/2) nanti akan jadi bukti jika Klopp sangat mengenal sang lawan.

Pelatih asal Jerman ini sadar seperti apa kekuatan Bayern Munchen. Untuk itu dia sudah menyiapkan analisa yang akan digunakannya untuk mencari celah kelemahan Die Bavarians. “Mereka adalah (juara Bundesliga) enam musim beruntun, yang tidak mudah, dan mereka adalah salah satu tim yang dalam 10 tahun terakhir selalu mencapai perempat final, semi-final, final Liga Champions. Lima atau enam laga mereka dan sekarang kami memiliki analisis yang lebih rinci. Ini adalah campuran dari kualitas dan pengalaman,” kata Jurgen Klopp, dikutip laman resmi Liverpool.

Selain Klopp, ada satu sosok lain yang sangat mengenal Bayern. Dialah Xherdan Shaqiri. Pemain asal Swiss ini hampir tiga musim di Bayern Munchen. “Saya sangat senang karena saya ingin bermain melawan Bayern Munich, melawan rekan satu tim lama saya dan tim lama saya. Saya menantikan pertandingan,” kepada Shaqiri seperti dikutip dari situs resmi Liverpool.

Bersama Die Roten, Shaqiri meraih gelar Bundesliga, DFB-Pokal, Piala Super Jerman, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub. “Itu adalah waktu yang luar biasa (di Bayern). Dua setengah tahun saya di sana dan itu luar biasa; kami memenangi banyak gelar, kami memenangi Liga Champions. Kami memiliki tim terbaik,” sambungnya.

“Perasaan yang luar biasa bisa memenangi begitu banyak piala. Saya memiliki banyak kenangan indah di sana, saya tidak akan pernah melupakannya. Saya benar-benar berharap untuk pergi ke sana dan mencoba untuk memenangi pertandingan di Munich dengan tim saya (Liverpool),” tegasnya.

Liverpool sendiri, belum melakukan pertandingan kompetitif sejak kemenangan 3-0 atas Bournemoth di Liga Inggris, pada 9 Februari. Ini bisa menjadi istirahat yang panjang dan membuat tim dalam keadaan fit. Namun mereka tak diperkuat Virgil van Dijk yang terkena akumulasi kartu kuning.

Sementara Bayern Munchen musim ini sedang tak stabil. Mereka tak berada di puncak klasemen saat ini. Sebuah hal yang tidak terjadi dalam enam tahun terakhir. Munchen di posisi kedua di bawah Dortmund dengan selisih dua angka. Mereka sudah kalah empat kali musim ini.

Namun ada rasa percaya diri yang kembali timbul saat Bayern Munchen come back setelah teringgal dua kali di Derbi Bavaria, melawan Augsburg yang berakhir dengan skor 2-3. “Kami bangkit dari ketertinggalan dua kali. Kami harus lebih baik di Liverpool. Tetapi ketika Anda bermain di sana, ada fokusnya akan berbeda,” kata Nico Kovac, seperti dikutip laman resmi Bayern Munchen.

Lini belakang Munchen memang cukup rapuh. “Hal ini (kesalahan saat bertahan) tidak boleh terjadi pada kami di kandang Liverpool,” ujar Kovac seperti dilansir dari Sportskeeda. “Ketika para pemain saya membiarkan Liverpool menguasai laga sejak menit awal, khususnya dengan trio lini depan mereka (Salah, Mane, dan Firmino), maka kami akan membahayakan diri setiap menitnya,” imbuhnya.

Bayern Munchen memang tidak akan mudah menumbangkan Liverpool. Satu-satunya kemenangan Bayern atas Liverpool tersaji di semifinal European Cup Winners’ Cup 1971/72. Imbang 0-0 di Anfield, Bayern menang 3-1 melalui gol-gol Gerd Muller (2) dan Uli Hoeness di Jerman.

Terakhir kali Liverpool bertemu dengan Bayern adalah di Piala Super Eropa 2001 di Monaco, ketika The Reds menang 3-2 lewat gol-gol John Arne Riise, Emile Heskey dan Michael Owen. (bbs/don)

NOSTALGIA: Jurgen Klopp dan Xherdan Shaqiri bernostalgia bersama Bayern Munchen saat duel di Anfield, Rabu (20/2) dini hari nanti.

Liverpool akan menjamu musuh yang tidak asing bagi Jurgen Klopp. Bayern Munchen adalah rival yang selalu dihadapi Klopp baik masih bermain di Bundesliga maupun sebagai pelatih di Borussia Dortmund. Duel di Anfield, Rabu (20/2) nanti akan jadi bukti jika Klopp sangat mengenal sang lawan.

Pelatih asal Jerman ini sadar seperti apa kekuatan Bayern Munchen. Untuk itu dia sudah menyiapkan analisa yang akan digunakannya untuk mencari celah kelemahan Die Bavarians. “Mereka adalah (juara Bundesliga) enam musim beruntun, yang tidak mudah, dan mereka adalah salah satu tim yang dalam 10 tahun terakhir selalu mencapai perempat final, semi-final, final Liga Champions. Lima atau enam laga mereka dan sekarang kami memiliki analisis yang lebih rinci. Ini adalah campuran dari kualitas dan pengalaman,” kata Jurgen Klopp, dikutip laman resmi Liverpool.

Selain Klopp, ada satu sosok lain yang sangat mengenal Bayern. Dialah Xherdan Shaqiri. Pemain asal Swiss ini hampir tiga musim di Bayern Munchen. “Saya sangat senang karena saya ingin bermain melawan Bayern Munich, melawan rekan satu tim lama saya dan tim lama saya. Saya menantikan pertandingan,” kepada Shaqiri seperti dikutip dari situs resmi Liverpool.

Bersama Die Roten, Shaqiri meraih gelar Bundesliga, DFB-Pokal, Piala Super Jerman, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub. “Itu adalah waktu yang luar biasa (di Bayern). Dua setengah tahun saya di sana dan itu luar biasa; kami memenangi banyak gelar, kami memenangi Liga Champions. Kami memiliki tim terbaik,” sambungnya.

“Perasaan yang luar biasa bisa memenangi begitu banyak piala. Saya memiliki banyak kenangan indah di sana, saya tidak akan pernah melupakannya. Saya benar-benar berharap untuk pergi ke sana dan mencoba untuk memenangi pertandingan di Munich dengan tim saya (Liverpool),” tegasnya.

Liverpool sendiri, belum melakukan pertandingan kompetitif sejak kemenangan 3-0 atas Bournemoth di Liga Inggris, pada 9 Februari. Ini bisa menjadi istirahat yang panjang dan membuat tim dalam keadaan fit. Namun mereka tak diperkuat Virgil van Dijk yang terkena akumulasi kartu kuning.

Sementara Bayern Munchen musim ini sedang tak stabil. Mereka tak berada di puncak klasemen saat ini. Sebuah hal yang tidak terjadi dalam enam tahun terakhir. Munchen di posisi kedua di bawah Dortmund dengan selisih dua angka. Mereka sudah kalah empat kali musim ini.

Namun ada rasa percaya diri yang kembali timbul saat Bayern Munchen come back setelah teringgal dua kali di Derbi Bavaria, melawan Augsburg yang berakhir dengan skor 2-3. “Kami bangkit dari ketertinggalan dua kali. Kami harus lebih baik di Liverpool. Tetapi ketika Anda bermain di sana, ada fokusnya akan berbeda,” kata Nico Kovac, seperti dikutip laman resmi Bayern Munchen.

Lini belakang Munchen memang cukup rapuh. “Hal ini (kesalahan saat bertahan) tidak boleh terjadi pada kami di kandang Liverpool,” ujar Kovac seperti dilansir dari Sportskeeda. “Ketika para pemain saya membiarkan Liverpool menguasai laga sejak menit awal, khususnya dengan trio lini depan mereka (Salah, Mane, dan Firmino), maka kami akan membahayakan diri setiap menitnya,” imbuhnya.

Bayern Munchen memang tidak akan mudah menumbangkan Liverpool. Satu-satunya kemenangan Bayern atas Liverpool tersaji di semifinal European Cup Winners’ Cup 1971/72. Imbang 0-0 di Anfield, Bayern menang 3-1 melalui gol-gol Gerd Muller (2) dan Uli Hoeness di Jerman.

Terakhir kali Liverpool bertemu dengan Bayern adalah di Piala Super Eropa 2001 di Monaco, ketika The Reds menang 3-2 lewat gol-gol John Arne Riise, Emile Heskey dan Michael Owen. (bbs/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/