30 C
Medan
Sunday, May 5, 2024

Jalan Mudah Dua Raksasa

FC Bayern Muenchen mendapatkan lawan mudah pada drawing yang digelar di markas UEFA, Nyon, Swiss, tadi malam. Bayern menghadapi Benfica, sedangkan Los Blancos – julukan Real – menguji kuda hitam Bundesliga, Wolfsburg. Bukan lawan sulit.
FC Bayern Muenchen mendapatkan lawan mudah pada drawing yang digelar di markas UEFA, Nyon, Swiss, tadi malam. Bayern menghadapi Benfica, sedangkan Los Blancos – julukan Real – menguji kuda hitam Bundesliga, Wolfsburg. Bukan lawan sulit.

NYON, SUMUTPOS.CO – Semifinal sudah di depan mata. Setidaknya itu yang sekarang ada dalam benak para penggawa Real Madrid dan Bayern Muenchen. Karena, tidak ada penghalang besar yang menanti kedua klub raksasa dalam perjalanannya di perempat final Liga Champions musim ini.

Dari hasil drawing yang digelar di markas UEFA, Nyon, Swiss, tadi malam, Real dan Bayern sama-sama mendapatkan lawan mudah. Keduanya terhindar dari hadangan juara bertahan Barcelona. Los Blancos – julukan Real – menguji kuda hitam Bundesliga, Wolfsburg.

Sedangkan Bayern bisa kembali ke semifinal Liga Champions untuk ketiganya secara beruntun. Benfica di atas kertas bukan lawan yang bisa diharapkan memberikan mimpi buruk bagi Josep Guardiola dalam periode terakhir kepelatihannya di Die Roten, julukan Bayern.

Sepanjang sejarah, belum sekalipun klub pengoleksi dua trofi European Cup itu mempecundangi Bayern. Enam kali bersua, hanya dua kali menahan imbang, dan empat sisanya tumbang. Catatan itu sama beratnya seperti tren Benfica yang hanya 30 persen bisa menang di daratan Jerman.

Kali terakhir bersua satu dekade lalu di fase 16 Besar, dua leg dua-duanya dapat diamankan Bayern dengan agregat gol 7-2. ’’Belajar dari pengalaman musim lalu, kami tidak boleh meremehkan Benfica. Klub Portugal seperti Porto pernah menyulitkan laju kami,’’ ujar gelandang Bayern, Xabi Alonso, dikutip dari situs resmi UEFA.

Pada perempat final Liga Champions tahun lalu, Bayern tumbang 1-3 di Porto, lalu membalasnya dengan kemenangan 6-1 pada leg kedua. Menilik performa Aguias – julukan Benfica – sepanjang Liga Champions musim ini, mereka punya potensi untuk mengejutkan Bayern.

Dengan persentase kemenangan yang mencapai 62,5 persen, Luisao dkk pernah menodai Vicente Calderon – markas Atletico Madrid – pada fase grup lalu. Berbekal dari fakta itu saja sudah meyakinkan bahwa Benfica bukan lawan mudah. ’’Lepas dari hadangan Juventus, bukan berarti kami terhindar dari Benfica. Masih ada waktu bagi kami untuk menganalisis permainan mereka,’’ lanjutnya.

Benfica kali terakhir menyentuh perempat final pada Liga Champions 2011-2012 silam. Sepanjang sejarah Liga Champions (sejak 1992-1993), hanya dua kali perempat final jadi capaian Benfica. Artinya, ini momen ketiga skuad asuhan Rui Vitoria ini untuk menjajal peruntungannya lepas dari perempat final.

Sama seperti Bayern. Real juga waspada sekalipun hanya dipertemukan dengan Wolfsburg. Keyakinan untuk melenggang ke semifinal ke-12-nya itu tidak bisa hanya didasarkan dari perbandingan 10 trofi juara Liga Champions dengan status debutan perempat final Liga Champions.

Dalam wawancaranya kepada AS, Direktur Real Emilio Butragueno menyebut kata favorit sama dengan bunuh diri. ’’Itu kata yang sangat berbahaya. Apalagi perempat final akan digelar setelah uji coba internasional. Lihat saja sejauh mana pemain kami bisa comeback,’’ tuturnya.

Pria yang selama karirnya di Real mencetak 123 gol itu menyebut tidak ada lawan mudah apabila sudah menginjak perempat final. Bahkan meladeni Wolfsburg sekalipun. Lihat jalan anak asuhan Dieter Hecking itu untuk melaju ke perempat final ini. Semuanya berbau kejutan.

Tidak diunggulkan bisa lepas dari kepungan PSV Eindhoven dan Manchester United, Wolfsburg malah menjadi juara grup. PSV dan United pun bisa ditundukkan Diego Benagkio dkk di Volkswagen Arena, markasnya. Rekor mereka di kandang pun 100 persen.

Butragueno meminta pemainnya agar pandai-pandai memanfaatkan penjadawalan perempat final kali ini. Pasalnya, Sergio Ramos dkk mesti menjalani leg pertama di Jerman dulu. ’’Leg kedua di Madrid itu keuntungan bagi kami. Sehingga, kami tinggal memaksimalkan leg pertama di Jerman,’’ sebut pria berusia 52 tahun itu.

Akan tetapi itu tidak mudah. Wolfsburg tidak mau melepaskan kesempatan sekali seumur hidupnya ini begitu saja. Hecking sebagai der trainer-nya pun secara terbuka menyatakan tidak silau dengan nama besar Real. ’’Mungkin kans kami kecil, karena itu kami akan tampil habis-habisan,’’ koar Hecking kepada Sky.

FC Bayern Muenchen mendapatkan lawan mudah pada drawing yang digelar di markas UEFA, Nyon, Swiss, tadi malam. Bayern menghadapi Benfica, sedangkan Los Blancos – julukan Real – menguji kuda hitam Bundesliga, Wolfsburg. Bukan lawan sulit.
FC Bayern Muenchen mendapatkan lawan mudah pada drawing yang digelar di markas UEFA, Nyon, Swiss, tadi malam. Bayern menghadapi Benfica, sedangkan Los Blancos – julukan Real – menguji kuda hitam Bundesliga, Wolfsburg. Bukan lawan sulit.

NYON, SUMUTPOS.CO – Semifinal sudah di depan mata. Setidaknya itu yang sekarang ada dalam benak para penggawa Real Madrid dan Bayern Muenchen. Karena, tidak ada penghalang besar yang menanti kedua klub raksasa dalam perjalanannya di perempat final Liga Champions musim ini.

Dari hasil drawing yang digelar di markas UEFA, Nyon, Swiss, tadi malam, Real dan Bayern sama-sama mendapatkan lawan mudah. Keduanya terhindar dari hadangan juara bertahan Barcelona. Los Blancos – julukan Real – menguji kuda hitam Bundesliga, Wolfsburg.

Sedangkan Bayern bisa kembali ke semifinal Liga Champions untuk ketiganya secara beruntun. Benfica di atas kertas bukan lawan yang bisa diharapkan memberikan mimpi buruk bagi Josep Guardiola dalam periode terakhir kepelatihannya di Die Roten, julukan Bayern.

Sepanjang sejarah, belum sekalipun klub pengoleksi dua trofi European Cup itu mempecundangi Bayern. Enam kali bersua, hanya dua kali menahan imbang, dan empat sisanya tumbang. Catatan itu sama beratnya seperti tren Benfica yang hanya 30 persen bisa menang di daratan Jerman.

Kali terakhir bersua satu dekade lalu di fase 16 Besar, dua leg dua-duanya dapat diamankan Bayern dengan agregat gol 7-2. ’’Belajar dari pengalaman musim lalu, kami tidak boleh meremehkan Benfica. Klub Portugal seperti Porto pernah menyulitkan laju kami,’’ ujar gelandang Bayern, Xabi Alonso, dikutip dari situs resmi UEFA.

Pada perempat final Liga Champions tahun lalu, Bayern tumbang 1-3 di Porto, lalu membalasnya dengan kemenangan 6-1 pada leg kedua. Menilik performa Aguias – julukan Benfica – sepanjang Liga Champions musim ini, mereka punya potensi untuk mengejutkan Bayern.

Dengan persentase kemenangan yang mencapai 62,5 persen, Luisao dkk pernah menodai Vicente Calderon – markas Atletico Madrid – pada fase grup lalu. Berbekal dari fakta itu saja sudah meyakinkan bahwa Benfica bukan lawan mudah. ’’Lepas dari hadangan Juventus, bukan berarti kami terhindar dari Benfica. Masih ada waktu bagi kami untuk menganalisis permainan mereka,’’ lanjutnya.

Benfica kali terakhir menyentuh perempat final pada Liga Champions 2011-2012 silam. Sepanjang sejarah Liga Champions (sejak 1992-1993), hanya dua kali perempat final jadi capaian Benfica. Artinya, ini momen ketiga skuad asuhan Rui Vitoria ini untuk menjajal peruntungannya lepas dari perempat final.

Sama seperti Bayern. Real juga waspada sekalipun hanya dipertemukan dengan Wolfsburg. Keyakinan untuk melenggang ke semifinal ke-12-nya itu tidak bisa hanya didasarkan dari perbandingan 10 trofi juara Liga Champions dengan status debutan perempat final Liga Champions.

Dalam wawancaranya kepada AS, Direktur Real Emilio Butragueno menyebut kata favorit sama dengan bunuh diri. ’’Itu kata yang sangat berbahaya. Apalagi perempat final akan digelar setelah uji coba internasional. Lihat saja sejauh mana pemain kami bisa comeback,’’ tuturnya.

Pria yang selama karirnya di Real mencetak 123 gol itu menyebut tidak ada lawan mudah apabila sudah menginjak perempat final. Bahkan meladeni Wolfsburg sekalipun. Lihat jalan anak asuhan Dieter Hecking itu untuk melaju ke perempat final ini. Semuanya berbau kejutan.

Tidak diunggulkan bisa lepas dari kepungan PSV Eindhoven dan Manchester United, Wolfsburg malah menjadi juara grup. PSV dan United pun bisa ditundukkan Diego Benagkio dkk di Volkswagen Arena, markasnya. Rekor mereka di kandang pun 100 persen.

Butragueno meminta pemainnya agar pandai-pandai memanfaatkan penjadawalan perempat final kali ini. Pasalnya, Sergio Ramos dkk mesti menjalani leg pertama di Jerman dulu. ’’Leg kedua di Madrid itu keuntungan bagi kami. Sehingga, kami tinggal memaksimalkan leg pertama di Jerman,’’ sebut pria berusia 52 tahun itu.

Akan tetapi itu tidak mudah. Wolfsburg tidak mau melepaskan kesempatan sekali seumur hidupnya ini begitu saja. Hecking sebagai der trainer-nya pun secara terbuka menyatakan tidak silau dengan nama besar Real. ’’Mungkin kans kami kecil, karena itu kami akan tampil habis-habisan,’’ koar Hecking kepada Sky.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/