28 C
Medan
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Hari Ini Penentuan Tuan Rumah Liga 2

Ferdinand Sinaga

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan optimis terpilih menjadi tuan rumah babak penyisihan Liga 2, Oktober mendatang. Tuan rumah akan ditentukan pada rapat virtual dengan PSSI, Rabu (19/8).

Hal itu dikatakan Sekretaris PMS Julius Raja di Medan, Selasa (18/8). “Ya, soal tuan rumah akan ditentukan saat rapat virtual dengan PSSI besok (hari ini,red),” ujar Julius Raja kepada Sumut Pos.

Julius Raja opitimis PSMS akan terpilih menjadi tuan rumah. Pasalnya tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut memiliki keunggulan. Mulai dari stadion yang bisa dimainkan pada malam hari. Kemudian dekat dengan bandara.

“Medan juga banyak hotel dan tidak jauh dari stadion. Kita juga bersedia menyediakan dua bus untuk setiap tim,” tambah pria yang akrab dipanggil King tersebut.

PSMS akan bersaing dengan tim lain untuk menjadi tuan rumah. Saat ini tinggal enam tim yang menjadi kandidat tuan rumah. Selain PSMS, juga ada PSPS Riau, Badak Lampung, Persis Solo, PSCS Cilacap dan Sulut United.

“Jika Sumatera mendapat dua jatah tuan rumah, maka peluang kita semakin besar. Artinya dari tiga tim Sumatera, hanya satu yang tersingkir,” tambahnya.

Dari dua pesaing di Sumatera tersebut, King mengaku masih buta dengan infrastruktur yang dimiliki Badak Lampung. Kebetulan PSMS sudah lama tidak bermain ke Lampung.

“Kita belum pernah lihat stadion Badak Lampung. Kan baru musim lalu mereka pindah ke Lampung, jadi kita belum pernah ke sana,” ungkapnya.

Begitu juga dengan PSPS, King memprediksi akan menggunakan Stadion Kaharuddin Nasution. Pasalnya Stadion Utama Riau kondisinya kurang terawatt, dan tidak memiliki penerangan standar.

“Kalau Stadion Utama Riau, kondisi kurang terawat. Kita sudah pernah berencana menggunakan stadion itu untuk kandang pada Liga 1 musim 2018 lalu, tapi kondisinya tidak memiliki lampu,” tandasnya.

Satu minus PSMS adalah penyebaran Covid-19. Hingga saat ini tingkat penyebaran virus tersebut masih tinggi di Medan. Ini tentu akan menjadi pertimbangan PSSI.

“Medan dan Deliserdang masuk zona merah dan masing tinggi (covid-19). Ini aja yang terbilang memberatkan kita. Tapi kita juga akan mempersiapkan protokol kesehatan seaman mungkin,” jelasnya.

Namun, apapun hasilny, pihaknya tetap menanti hasil putusan rapat virtual bersama PSSI. “Kita tunggu aja hasilnya saat rapat virtual karena secara tertulis pengajuan udah kita buat dan hasilnya akan ditentukan lewat proses bidding. Yang pasti kita akan perjuangkan agar bisa jadi tuan rumah,” pungkasnya. (dek)

Ferdinand Sinaga

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS Medan optimis terpilih menjadi tuan rumah babak penyisihan Liga 2, Oktober mendatang. Tuan rumah akan ditentukan pada rapat virtual dengan PSSI, Rabu (19/8).

Hal itu dikatakan Sekretaris PMS Julius Raja di Medan, Selasa (18/8). “Ya, soal tuan rumah akan ditentukan saat rapat virtual dengan PSSI besok (hari ini,red),” ujar Julius Raja kepada Sumut Pos.

Julius Raja opitimis PSMS akan terpilih menjadi tuan rumah. Pasalnya tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut memiliki keunggulan. Mulai dari stadion yang bisa dimainkan pada malam hari. Kemudian dekat dengan bandara.

“Medan juga banyak hotel dan tidak jauh dari stadion. Kita juga bersedia menyediakan dua bus untuk setiap tim,” tambah pria yang akrab dipanggil King tersebut.

PSMS akan bersaing dengan tim lain untuk menjadi tuan rumah. Saat ini tinggal enam tim yang menjadi kandidat tuan rumah. Selain PSMS, juga ada PSPS Riau, Badak Lampung, Persis Solo, PSCS Cilacap dan Sulut United.

“Jika Sumatera mendapat dua jatah tuan rumah, maka peluang kita semakin besar. Artinya dari tiga tim Sumatera, hanya satu yang tersingkir,” tambahnya.

Dari dua pesaing di Sumatera tersebut, King mengaku masih buta dengan infrastruktur yang dimiliki Badak Lampung. Kebetulan PSMS sudah lama tidak bermain ke Lampung.

“Kita belum pernah lihat stadion Badak Lampung. Kan baru musim lalu mereka pindah ke Lampung, jadi kita belum pernah ke sana,” ungkapnya.

Begitu juga dengan PSPS, King memprediksi akan menggunakan Stadion Kaharuddin Nasution. Pasalnya Stadion Utama Riau kondisinya kurang terawatt, dan tidak memiliki penerangan standar.

“Kalau Stadion Utama Riau, kondisi kurang terawat. Kita sudah pernah berencana menggunakan stadion itu untuk kandang pada Liga 1 musim 2018 lalu, tapi kondisinya tidak memiliki lampu,” tandasnya.

Satu minus PSMS adalah penyebaran Covid-19. Hingga saat ini tingkat penyebaran virus tersebut masih tinggi di Medan. Ini tentu akan menjadi pertimbangan PSSI.

“Medan dan Deliserdang masuk zona merah dan masing tinggi (covid-19). Ini aja yang terbilang memberatkan kita. Tapi kita juga akan mempersiapkan protokol kesehatan seaman mungkin,” jelasnya.

Namun, apapun hasilny, pihaknya tetap menanti hasil putusan rapat virtual bersama PSSI. “Kita tunggu aja hasilnya saat rapat virtual karena secara tertulis pengajuan udah kita buat dan hasilnya akan ditentukan lewat proses bidding. Yang pasti kita akan perjuangkan agar bisa jadi tuan rumah,” pungkasnya. (dek)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/