MEDAN, SUMUTPOS.CO – Asosiasi Provinsi PSSI Sumatera Utara dikejar waktu untuk mempersiapkan tim Pra PON Sumut. Sementara KONI Sumut meminta paling lambat, Rabu (20/2) hari ini, nama-nama sudah masuk menjalani pemusatan latihan daerah (pelatda) menuju Prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua.
Pelatda sendiri dijadwalkan akan mulai terlaksana pada 1 Maret mendatang. Sekum Asprov PSSI Sumut Fityan Hamdi, saat ini nama – nama pemain yang akan dimasukkan dalam program pelatda berjalan merupakan hasil dari Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumut tahun 2018. Fityan mengaku, pihaknya tidak mungkin kembali melakukan seleksi dalam waktu yang singkat. Maka, Fityan mengaku opsi terbaik adalah hasil pantauan di Porwil Sumut tahun lalu.
“Kemarin ketua umum KONI Sumut John Ismadi Lubis menelpon PSSI, kok belom ada didaftarkan. Sekarang begini, PSSI Kita tanggungjawab tiga persiapan penting, pertama sepakbola pria, sepakbola wanita, dan futsal. Kalo futsal kita sudah komunikasi dengan AFI,” jelas Fityan ditemui di Sekretariat Asprov PSSI Sumut di Medan, Selasa (19/2) sore.
Meski diakui Fityan, sebelum ini telah dilakukan jadual rapat pengurus dengan anggota Executive Committee (Exco) PSSI. Namun, karena tidak mencapai qorum sehingga rapat penentuan seleksi pemain tertunda. Sementara KONI Sumut mendesak agar nama – nama pemain harus masuk dalam daftar pelatda awal. Maka, Fityan mengambil opsi nama pemain yang didaftarkan adalah hasil pantauan tim talent scouting pada Porwil Sumut.
“Kita sudah agendakan rapat dengan Exco. Tapi tidak mencapai qorum karena mereka juga banyak kesibukan. Opsi kita pemain yang kita daftarkan merupakan hasil dari Porwil tahun lalu. Kita sudah dikejar dengan tanggal. Tapi KONI membolehkan promosi dan degradasi pemain kepada Asprov PSSI,” ucapnya.
Selain seleksi, sampai saat ini diakui Fityan, Asprov juga belum menunjuk tim pelatih. Asprov PSSI Sumut masih menunjuk Liestiadi sebagai direktur teknik yang nantinya menunjuk tim pelatih dan program latihan menuju Pra PON 2019.
“Untuk tim sepakbola pria belum kita tentukan tim. Tapi untuk sepakbola wanita sudah. Begitu juga pelatih. Tapi direktur teknis kita tunjuk Liestiadi, meskipun sebelumnya kita ditawari dia sebagai pelatih tidak mau. Liestiadi sudah rekomendasi sejumlah nama seperti Suharto AD, Khaidir, dan Ansyari Lubis. Sedangkan asisten terserah pilihan pelatih kepala,” jelas Fityan.
Meski begitu, Fityan menjamin ke 30 nama pemain yang nantinya didaftarkan bukanlah pemain sembarangan. Mereka juga hasil pantauan PSSI, tim pemantau, dan monitoring sepakbola dari KONI Sumut. Mereka merupakan hasil pantauan dari Porwil Sumut yang diikuti delapan Kabupaten/kota. Diantaranya Medan, Deliserdang, Dairi, Asahan, Labura, Tapteng, Madina, dan Binjai. Namun tidak tertutup kemungkinan dari daerah lain juga akan dipantau.
“Panitia lokal ada kita kirim tim pemantau dua hingga tiga orang. Tim Monitoring KONI Sumut untuk cabor sepakbola juga ada. Jadi kami masukkan nama ini tidak sembarangan. Nantinya juga ada promosi dan degradasi,” kata Fityan.
Lebih lanjut dikatakan Fityan, meski 30 nama telah didaftarkan ke KONI Sumut, namun dalam pekan ini bakal dilaksanakan rapat Exco untuk membahas jadual seleksi pemain dan membahas program yang telah disusun oleh direktur teknik sebelum Maret nanti. (don)