25 C
Medan
Wednesday, May 15, 2024

Ahmad Fauzi Hengkang

sutan siregar/sumut pos
TAK PASTI: Ahmad Fauzi memilih pergi dari PSMS setelah tidak ada kepastian kelanjutkan skuad PSMS selama tiga pekan terakhir.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Belum adanya aktivitas lanjutan pembentukan PSMS mulai membuat para pemain was-was. Mereka pun mulai mencari masa depan yang lebih jelas. Salah satunya Ahmad Fauzi.

Fauzi, termasuk dalam 24 pemain yang lolos seleksi skuad PSMS. Namun setelah tiga pekan tanpa ada aktivitas lanjutan, Fauzi akhirnya gerah dan memutuskan untuk hengkang.

Keputusan ini diumumkannya via akun Instagramnya, Senin (18/3). Fauzi mengaku berat untuk meninggalkan tim yang telah membesarkan namanya. Namun, menanti komunikasi yang tak terjalin hingga detik membuatnya harus mengambil keputusan realistis, yaitu melanjutkan karir di tim yang mungkin telah memberikannya tawaran lebih pasti. Ada kabar, Fauzi menuju klub merger Perseru dengan Lampung.

“Assalamualaikum wr wb. Suatu kebanggaan 2 musim yang luar biasa bersama tim besar, tim kebanggaan saya, tim tanah kelahiran saya. Semua rasa ada disana selama 2 musim. Tim ini juga yg membawa saya bermain di kasta tertinggi di liga 2 dan liga 1. Bermain di tim ini adalah cita cita tertinggi semua anak2 muda di Sumatera Utara saya termasuk salah satu anak yang beruntung pernah memperkuat tim sebesar ini,” tulis pemain kelahiran Stabat ini.

Fauzi memang sudah dua musim terakhir memperkuat PSMS. Namun dia jarang mendapat tempat di skuad

Selama membela PSMS, Fauzi memang berada dalam bayang-bayang Abdul Rohim yang kini telah hijrah ke Persebaya. Fauzi sulit mendapatkan tempat utama, karena juga ada Andika Bayangkara sebagai kiper kedua. Ketika, keduanya sudah pindah, sejatinya ini momen bagi Fauzi di PSMS, namun takdir berkata lain.

Dia memohon diri untuk pamit yang menurutnya sudah takdir dalam karir sepak bolanya. Bukan karena dia tidak setia, bukan juga tak mau membela tim kebanggaan tanah kelahirannya sendiri.

“Izinkan saya untk pamit. Ini bukan keinginan saya sendiri, mungkin sudah jalannya, bukannya saya tidak loyal, bukan pula saya tidak mau membantu tim tanah kelahiran saya untuk naik kembali ke kasta tertinggi liga Indonesia. Tapi setelah saya menunggu selama kontrak saya habis di sana, belum ada pembicaraan antara manajemen dan saya kedepannya, sebagai pemain saya jg butuh kepastian untk kelanjutan karir saya ke depannya,” jelasnya.

“Terima kasih untk ilmu, kesempatan, pengetahuan, waktu suka dan duka. Banyak hal yg saya dapat dari manajemen dan jajaran pelatih. Mohon maaf apabila saya ada salah kata maupun tingkah laku saya, dan belum bisa memberikan yg terbaik buat tim ini,” ucapnya.

Dia pun memastikan, kemanapun pergi, suatu hari pasti akan kembali. “Sejauh manapun kau melangkah pergi. Kau akan tetap pulang. Tentu saja ke rumah. Insya Allah jika Allah menghendaki di lain kesempatan pasti saya akan kembali pulang ke tanah kelahiran saya Sumatera Utara dan bermain untuk PSMS. Kebanggaan tetap lah kebanggaan tim besar tetap lah tim besar sampai berjumpa selain kesempatan,” pungkasnya.

Seperti diketahui saat ini PSMS dan NorthCliff belum tanda tangan tanda sepakat ambil alih tim. Dimana, NorthCliff ingin mengatur manajemen PSMS musim, dan susunan manajemenpun dari mereka. Ketidakjelasan ini, membuat tim pelatih dan pemain yang sudah lolos seleksi belum juga latihan untuk proses penciutan demi pembentukan skuad inti. (don)

sutan siregar/sumut pos
TAK PASTI: Ahmad Fauzi memilih pergi dari PSMS setelah tidak ada kepastian kelanjutkan skuad PSMS selama tiga pekan terakhir.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Belum adanya aktivitas lanjutan pembentukan PSMS mulai membuat para pemain was-was. Mereka pun mulai mencari masa depan yang lebih jelas. Salah satunya Ahmad Fauzi.

Fauzi, termasuk dalam 24 pemain yang lolos seleksi skuad PSMS. Namun setelah tiga pekan tanpa ada aktivitas lanjutan, Fauzi akhirnya gerah dan memutuskan untuk hengkang.

Keputusan ini diumumkannya via akun Instagramnya, Senin (18/3). Fauzi mengaku berat untuk meninggalkan tim yang telah membesarkan namanya. Namun, menanti komunikasi yang tak terjalin hingga detik membuatnya harus mengambil keputusan realistis, yaitu melanjutkan karir di tim yang mungkin telah memberikannya tawaran lebih pasti. Ada kabar, Fauzi menuju klub merger Perseru dengan Lampung.

“Assalamualaikum wr wb. Suatu kebanggaan 2 musim yang luar biasa bersama tim besar, tim kebanggaan saya, tim tanah kelahiran saya. Semua rasa ada disana selama 2 musim. Tim ini juga yg membawa saya bermain di kasta tertinggi di liga 2 dan liga 1. Bermain di tim ini adalah cita cita tertinggi semua anak2 muda di Sumatera Utara saya termasuk salah satu anak yang beruntung pernah memperkuat tim sebesar ini,” tulis pemain kelahiran Stabat ini.

Fauzi memang sudah dua musim terakhir memperkuat PSMS. Namun dia jarang mendapat tempat di skuad

Selama membela PSMS, Fauzi memang berada dalam bayang-bayang Abdul Rohim yang kini telah hijrah ke Persebaya. Fauzi sulit mendapatkan tempat utama, karena juga ada Andika Bayangkara sebagai kiper kedua. Ketika, keduanya sudah pindah, sejatinya ini momen bagi Fauzi di PSMS, namun takdir berkata lain.

Dia memohon diri untuk pamit yang menurutnya sudah takdir dalam karir sepak bolanya. Bukan karena dia tidak setia, bukan juga tak mau membela tim kebanggaan tanah kelahirannya sendiri.

“Izinkan saya untk pamit. Ini bukan keinginan saya sendiri, mungkin sudah jalannya, bukannya saya tidak loyal, bukan pula saya tidak mau membantu tim tanah kelahiran saya untuk naik kembali ke kasta tertinggi liga Indonesia. Tapi setelah saya menunggu selama kontrak saya habis di sana, belum ada pembicaraan antara manajemen dan saya kedepannya, sebagai pemain saya jg butuh kepastian untk kelanjutan karir saya ke depannya,” jelasnya.

“Terima kasih untk ilmu, kesempatan, pengetahuan, waktu suka dan duka. Banyak hal yg saya dapat dari manajemen dan jajaran pelatih. Mohon maaf apabila saya ada salah kata maupun tingkah laku saya, dan belum bisa memberikan yg terbaik buat tim ini,” ucapnya.

Dia pun memastikan, kemanapun pergi, suatu hari pasti akan kembali. “Sejauh manapun kau melangkah pergi. Kau akan tetap pulang. Tentu saja ke rumah. Insya Allah jika Allah menghendaki di lain kesempatan pasti saya akan kembali pulang ke tanah kelahiran saya Sumatera Utara dan bermain untuk PSMS. Kebanggaan tetap lah kebanggaan tim besar tetap lah tim besar sampai berjumpa selain kesempatan,” pungkasnya.

Seperti diketahui saat ini PSMS dan NorthCliff belum tanda tangan tanda sepakat ambil alih tim. Dimana, NorthCliff ingin mengatur manajemen PSMS musim, dan susunan manajemenpun dari mereka. Ketidakjelasan ini, membuat tim pelatih dan pemain yang sudah lolos seleksi belum juga latihan untuk proses penciutan demi pembentukan skuad inti. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/