30.6 C
Medan
Monday, May 13, 2024

Ancaman Tim Kejutan

Mario Balotelli
Mario Balotelli

RECIFE, SUMUTPOS.CO – Kosta Rika menjadi salah satu tim kejutan di Piala Dunia 2014 dengan kemenangan 3-1 atas Uruguay. Mereka yang awalnya dikira hanya bakal jadi bulan-bulanan tim lain kini menjadi salah satu tim favorit lolos ke ronde kedua. Mereka sedang duduk manis di peringkat pertama.

Padahal, tim berjuluk La Sele itu merupakan kontestan dengan catatan prestasi paling rendah di grup D. Mereka berada di peringkat ke-28 dunia dan tak pernah sekalipun juara. Bandingkan dengan Inggris yang juara sekali (1966), Uruguay dua kali (1930 dan 1950), dan Italia empat kali (1934, 1938, 1982, 2006).

Tapi, justru karena tak memiliki masa lalu itulah tim asuhan Jorge Luis Pinto tersebut hanya punya masa depan. Tampil lepas melawan Uruguay yang diperkuat sejumlah pemain top Eropa, Kosta Rika justru bermain sangat efisien. Mereka tetap mampu menjaga mentalnya meski Uruguay bermain dominan.

Apakah situasi yang sama bakal berulang saat melawan Italia malam nanti? Bisa jadi. Tapi, Gli Azzurri lekas hati-hati. Anak asuh Cesare Prandelli itu sudah menerima pesan yang dikirimkan Kosta Rika di laga perdana.

“Suara alarm sudah berbunyi. Kami beruntung mendengarnya lebih dulu,” ujar gelandang bertahan Daniele De Rossi mengibaratkan laga Kosta Rika kontra Uruguay.

Italia bakal memikirkan dengan serius pertandingan tersebut. Tak ada tim underdog. Kedua tim dalam situasi yang sama-sama saling mengancam. “Kami menyiapkan laga ini seperti saat kami menghadapi Inggris. Kami harus benar-benar siap. Jika saja Kosta Rika kalah 3-0 atau 4-0 atas Uruguay mungkin kami tak akan serepot ini,” papar De Rossi.

De Rossi sejatinya tak perlu kaget jika dia menilik rekam jejak negeri di Amerika Tengah itu. Kosta Rika merupakan tim yang sulit ditembus. Dari sepuluh laga kualifikasi Piala Dunia zona CONCACAF, mereka hanya kebobolan tujuh gol. Artinya, rata-rata kebobolan mereka kurang dari satu gol per laga!

Italia juga harus semakin waspada karena bentrok keduanya hanya pernah sekali terjadi. Yakni pada laga persahabatan jelang Piala Dunia 1994. Itupun Italia hanya menang tipis dengan sebiji gol. Ini menunjukkan bahwa keduanya memang sama-sama buta gaya permainan lawan. “Squad mereka benar-benar mengejutkan,” imbuh gelandang AS Roma itu.

Padahal, Kosta Rika minim pemain yang memperkuat tim Eropa. Dari 23 pemain, hanya delapan yang berkiprah di benua biru. Itupun yang menonjol hanyalah satu orang. Yakni, striker Arsenal Joel Campbell yang musim lalu dipinjamkan ke Olympiakos. Pemain 21 tahun itu ikut mencetak gol saat meladeni Uruguay.

Kiper Italia Salvatore Sirigu sudah menyiapkan antisipasi untuk Campbell. Mereka berdua pernah bentrok langsung di Liga Champions musim lalu. Sirigu, kiper Paris Saint Germain, ikut merancang bagaimana caranya mematikan striker keling itu. “Saat itu dia membuatku sangat terkesan. Kali ini saya harus membuatnya frustasi,” ujar Sirigu.

Italia kemungkinan bakal menurunkan formasi yang berbeda saat melawan Inggris. Giorgio Chiellini yang saat melawan Inggris di posisi fullback kiri, kini kembali ditarik sebagai bek tengah. Posisinya diganti Gabriel Peletta. Ignazio Abate, fullback AC Milan, bertugas di sisi kanan. Gelandang Thiago Motta bakal menempati posisi De Rossi yang mengeluh sakit leher.

Selain soal teknis, Italia juga pusing soal temperatur. Berkaca pada laga melawan Inggris, suhu Manaus yang panas sangat menyiksa. Mereka sempat protes ke FIFA. Namun, tampaknya tak berguna. Buktinya, laga melawan Kosta Rika tetap digelar pukul 13.00 waktu setempat (23.00 WIB) di mana suhu sedang panas-panasnya.

Sementara, Kosta Rika yang berlokasi di Amerika Tengah, tentu diuntungkan dengan kondisi panas di Recife ini. Kosta Rika sendiri praktis tidak mengalami problem cedera seperti lawannya itu. Mereka pun masih bisa menurunkan pemain penting seperti kiper Keylor Navas dan playmaker Bryan Ruiz.

Pemain Kosta Rika, Christian Bolanos menegasakan rekan-rekannya di tim tidak akan terpukau dengan bintang-bintang Italia. Bolanos mengatakan satu-satunya agenda mereka adalah meraih tiga angka.

“Italia memiliki pemain-pemain yang sangat bagus seperti Giorgio Chiellini dan Mario Balotelli, tetapi ini adalah pertandingan sepakbola,” ujarnya.

“Kami harus menjadi kapten di atas lapangan. Kami tidak bisa terlalu asyik dengan Andrea Pirlo. Jika kami membicarakan setiap pemain, maka kita tidak akan berhenti berbicara. Mereka memiliki banyak pemain bagus dan kami menghargai mereka, tetapi kami harus membuat mereka kesulitan seperti yang kami lakukan terhadap Uruguay,” katanya. (aga/fal/jpnn)

 

Perkiraan Pemain

Italia (4-1-4-1) : Sirigu, Darmian, Paletta, Barzagli, Chiellini, Verratti, Pirlo, De Rossi, Candreva, Balotelli, Marchisio.

Pelatih : Cesare Prandelli

 

Kosta Rika (5-4-1) : Navas, Gamboa, Duarte, Gonzalez, Umana, Diaz, Borges, Tejeda, Bolanos, Ruiz, Campbell.

Pelatih : Jorge Luis Pinto

Mario Balotelli
Mario Balotelli

RECIFE, SUMUTPOS.CO – Kosta Rika menjadi salah satu tim kejutan di Piala Dunia 2014 dengan kemenangan 3-1 atas Uruguay. Mereka yang awalnya dikira hanya bakal jadi bulan-bulanan tim lain kini menjadi salah satu tim favorit lolos ke ronde kedua. Mereka sedang duduk manis di peringkat pertama.

Padahal, tim berjuluk La Sele itu merupakan kontestan dengan catatan prestasi paling rendah di grup D. Mereka berada di peringkat ke-28 dunia dan tak pernah sekalipun juara. Bandingkan dengan Inggris yang juara sekali (1966), Uruguay dua kali (1930 dan 1950), dan Italia empat kali (1934, 1938, 1982, 2006).

Tapi, justru karena tak memiliki masa lalu itulah tim asuhan Jorge Luis Pinto tersebut hanya punya masa depan. Tampil lepas melawan Uruguay yang diperkuat sejumlah pemain top Eropa, Kosta Rika justru bermain sangat efisien. Mereka tetap mampu menjaga mentalnya meski Uruguay bermain dominan.

Apakah situasi yang sama bakal berulang saat melawan Italia malam nanti? Bisa jadi. Tapi, Gli Azzurri lekas hati-hati. Anak asuh Cesare Prandelli itu sudah menerima pesan yang dikirimkan Kosta Rika di laga perdana.

“Suara alarm sudah berbunyi. Kami beruntung mendengarnya lebih dulu,” ujar gelandang bertahan Daniele De Rossi mengibaratkan laga Kosta Rika kontra Uruguay.

Italia bakal memikirkan dengan serius pertandingan tersebut. Tak ada tim underdog. Kedua tim dalam situasi yang sama-sama saling mengancam. “Kami menyiapkan laga ini seperti saat kami menghadapi Inggris. Kami harus benar-benar siap. Jika saja Kosta Rika kalah 3-0 atau 4-0 atas Uruguay mungkin kami tak akan serepot ini,” papar De Rossi.

De Rossi sejatinya tak perlu kaget jika dia menilik rekam jejak negeri di Amerika Tengah itu. Kosta Rika merupakan tim yang sulit ditembus. Dari sepuluh laga kualifikasi Piala Dunia zona CONCACAF, mereka hanya kebobolan tujuh gol. Artinya, rata-rata kebobolan mereka kurang dari satu gol per laga!

Italia juga harus semakin waspada karena bentrok keduanya hanya pernah sekali terjadi. Yakni pada laga persahabatan jelang Piala Dunia 1994. Itupun Italia hanya menang tipis dengan sebiji gol. Ini menunjukkan bahwa keduanya memang sama-sama buta gaya permainan lawan. “Squad mereka benar-benar mengejutkan,” imbuh gelandang AS Roma itu.

Padahal, Kosta Rika minim pemain yang memperkuat tim Eropa. Dari 23 pemain, hanya delapan yang berkiprah di benua biru. Itupun yang menonjol hanyalah satu orang. Yakni, striker Arsenal Joel Campbell yang musim lalu dipinjamkan ke Olympiakos. Pemain 21 tahun itu ikut mencetak gol saat meladeni Uruguay.

Kiper Italia Salvatore Sirigu sudah menyiapkan antisipasi untuk Campbell. Mereka berdua pernah bentrok langsung di Liga Champions musim lalu. Sirigu, kiper Paris Saint Germain, ikut merancang bagaimana caranya mematikan striker keling itu. “Saat itu dia membuatku sangat terkesan. Kali ini saya harus membuatnya frustasi,” ujar Sirigu.

Italia kemungkinan bakal menurunkan formasi yang berbeda saat melawan Inggris. Giorgio Chiellini yang saat melawan Inggris di posisi fullback kiri, kini kembali ditarik sebagai bek tengah. Posisinya diganti Gabriel Peletta. Ignazio Abate, fullback AC Milan, bertugas di sisi kanan. Gelandang Thiago Motta bakal menempati posisi De Rossi yang mengeluh sakit leher.

Selain soal teknis, Italia juga pusing soal temperatur. Berkaca pada laga melawan Inggris, suhu Manaus yang panas sangat menyiksa. Mereka sempat protes ke FIFA. Namun, tampaknya tak berguna. Buktinya, laga melawan Kosta Rika tetap digelar pukul 13.00 waktu setempat (23.00 WIB) di mana suhu sedang panas-panasnya.

Sementara, Kosta Rika yang berlokasi di Amerika Tengah, tentu diuntungkan dengan kondisi panas di Recife ini. Kosta Rika sendiri praktis tidak mengalami problem cedera seperti lawannya itu. Mereka pun masih bisa menurunkan pemain penting seperti kiper Keylor Navas dan playmaker Bryan Ruiz.

Pemain Kosta Rika, Christian Bolanos menegasakan rekan-rekannya di tim tidak akan terpukau dengan bintang-bintang Italia. Bolanos mengatakan satu-satunya agenda mereka adalah meraih tiga angka.

“Italia memiliki pemain-pemain yang sangat bagus seperti Giorgio Chiellini dan Mario Balotelli, tetapi ini adalah pertandingan sepakbola,” ujarnya.

“Kami harus menjadi kapten di atas lapangan. Kami tidak bisa terlalu asyik dengan Andrea Pirlo. Jika kami membicarakan setiap pemain, maka kita tidak akan berhenti berbicara. Mereka memiliki banyak pemain bagus dan kami menghargai mereka, tetapi kami harus membuat mereka kesulitan seperti yang kami lakukan terhadap Uruguay,” katanya. (aga/fal/jpnn)

 

Perkiraan Pemain

Italia (4-1-4-1) : Sirigu, Darmian, Paletta, Barzagli, Chiellini, Verratti, Pirlo, De Rossi, Candreva, Balotelli, Marchisio.

Pelatih : Cesare Prandelli

 

Kosta Rika (5-4-1) : Navas, Gamboa, Duarte, Gonzalez, Umana, Diaz, Borges, Tejeda, Bolanos, Ruiz, Campbell.

Pelatih : Jorge Luis Pinto

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/