27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Jelang Lawan Persita, Pelatih Sriwijaya Kecopetan

Kas Hartadi
Kas Hartadi

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Konsentrasi pelatih Sriwijaya FC Kashartadi terusik jelang semifinal Liga 2. Bukan oleh banyaknya sorotan tentang laga terakhir delapan besar kontra Persiraja Banda Aceh, Sabtu (16/11) lalu. Melainkan oleh tangan jahil yang mengerjainya saat pulang ke Solo malam selepas pertandingan.

”Dompet saya dicopet di bus. KTP, ATM, uang, dan beberapa kartu yang ada di dompet hilang,” ungkap Kashartadi kepada Jawa Pos.

Malam selepas pertandingan melawan Persiraja, mantan pelatih Kalteng Putra itu pulang naik bus patas dari Terminal Purabaya, Sidoarjo, ke Solo. Kashartadi naik bus pukul 23.00 dan baru tiba di Solo menjelang subuh.

”Seharian tadi (kemarin) saya gunakan untuk mengurus surat atau kartu yang hilang. Karena itu, saya terlambat gabung dengan tim yang masih di Sidoarjo,” ujarnya. Jika tidak kecopetan, seharusnya kemarin sore Kashartadi mengajak anak asuhnya berlatih sebelum bertolak ke Bali untuk melakoni semifinal kontra Persita Tangerang.

Kashartadi mengaku sangat jengkel dengan kejadian kecopetan tersebut. Waktunya menjadi tersita sehari untuk mengurus surat atau kartunya yang hilang digondol copet. ”Kalau soal sorotan banyak pihak soal laga lawan Persiraja, saya abaikan. Pertandingan itu tidak diatur. Kami main normal,” katanya.

Skuad Sriwijaya FC pun disebutnya tidak terusik dengan sorotan tersebut. Laskar Wong Kito, julukan Sriwijaya FC lebih memilih mencurahkan konsentrasi ke partai semifinal daripada menanggapi sorotan yang mengarah ke mereka. Sebab, Sriwijaya FC tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan kembali ke Liga 1 yang tinggal selangkah lagi.

”Kami fokus ke semifinal saja. Kami akan berjuang habis-habisan untuk memenangkan laga semifinal sekaligus mengamankan tiket ke Liga 1,” tegasnya. (fim/ali/jpc/dek)

Kas Hartadi
Kas Hartadi

SURABAYA, SUMUTPOS.CO – Konsentrasi pelatih Sriwijaya FC Kashartadi terusik jelang semifinal Liga 2. Bukan oleh banyaknya sorotan tentang laga terakhir delapan besar kontra Persiraja Banda Aceh, Sabtu (16/11) lalu. Melainkan oleh tangan jahil yang mengerjainya saat pulang ke Solo malam selepas pertandingan.

”Dompet saya dicopet di bus. KTP, ATM, uang, dan beberapa kartu yang ada di dompet hilang,” ungkap Kashartadi kepada Jawa Pos.

Malam selepas pertandingan melawan Persiraja, mantan pelatih Kalteng Putra itu pulang naik bus patas dari Terminal Purabaya, Sidoarjo, ke Solo. Kashartadi naik bus pukul 23.00 dan baru tiba di Solo menjelang subuh.

”Seharian tadi (kemarin) saya gunakan untuk mengurus surat atau kartu yang hilang. Karena itu, saya terlambat gabung dengan tim yang masih di Sidoarjo,” ujarnya. Jika tidak kecopetan, seharusnya kemarin sore Kashartadi mengajak anak asuhnya berlatih sebelum bertolak ke Bali untuk melakoni semifinal kontra Persita Tangerang.

Kashartadi mengaku sangat jengkel dengan kejadian kecopetan tersebut. Waktunya menjadi tersita sehari untuk mengurus surat atau kartunya yang hilang digondol copet. ”Kalau soal sorotan banyak pihak soal laga lawan Persiraja, saya abaikan. Pertandingan itu tidak diatur. Kami main normal,” katanya.

Skuad Sriwijaya FC pun disebutnya tidak terusik dengan sorotan tersebut. Laskar Wong Kito, julukan Sriwijaya FC lebih memilih mencurahkan konsentrasi ke partai semifinal daripada menanggapi sorotan yang mengarah ke mereka. Sebab, Sriwijaya FC tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan kembali ke Liga 1 yang tinggal selangkah lagi.

”Kami fokus ke semifinal saja. Kami akan berjuang habis-habisan untuk memenangkan laga semifinal sekaligus mengamankan tiket ke Liga 1,” tegasnya. (fim/ali/jpc/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/