26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Srunita Dicoret dari Pelatnas

Srunita Sari Sukatendel

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah dicoret dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) menuju Asian Games 2018, karateka putri Sumatera Utara Srunita Sari Sukatendel tetap menjalani latihan rutin di Jakarta. Latihan dilakukan gadis kelahiran Langkat 28 Agustus 1992 ini, untuk persiapkan diri menuju kejuaran dunia karate dan karate 1- Premier League selama 2018.

Karateka peraih medali emas SEA Games 2017 ini sebelumnya dicoret dari pelatnas lantaran ada masalah internal, yang berimbas dicoretnya empat atlet terbaik Indonesia termasuk Srunita. Hal ini tentu memupus impian Srunita Sari tampil di ajang multi event olahraga terbesar tingkat Asia itu, yang notabennya berlaga di rumah sendiri.

Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis mengaku kecewa atas dicoretnya Srunita dari pelatnas. Menurut John, jika ada masalah yang terjadi kepada atlet bisa diselesaikan dengan arif dan bijaksana. John mengaku prihatin akan kondisi yang terjadi, meski pihaknya tidak ingin ikut campur masalah internal yang ada di pelatnas.

“Kita tidak bertanya problem apa yang terjadi di internal mereka. Tetapi seharusnya kita perhatikan banyak faktor menilai jika benar atlet melakukan kesalahan. Jangan sampai atlet dikorbankan. Apapun ceritanya tugas pengurus adalah membina atlet. Apakah karena cuma satu kesalahan atlet tersebut langsung dicoret,” jelas John di Medan, Selasa (20/2).

Tidak ingin melihat karir atletnya terputus, KONI Sumut berkomitmen terus mendorong agar Srunita tetap bisa tampil di kejuaraan dunia. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pengprov FORKI Sumut untuk memberangkatkan Srunita. Apalagi even kejuaraan dunia untuk mencari poin untuk bisa lolos ke olimpiade 2020 Tokyo.

“Kita (KONI) siap bantu biaya selama bertanding di kejuaraan dunia WKF. Srunita adalah atlet andalan Sumut di even nasional. Sudah banyak penghargaan yang dia persembahkan bagi Sumut bahkan Indonesia. Intinya, KONI tetap berupaya mencari bantuan untuk dia. Kita koordinasi dengan FORKI Sumut agar Srunita bisa ikut kejuaraan dunia karate,” ucapnya.

Saat ini Srunita merupakan satu-satunya karateka Indonesia yang memilki ranking tertinggi di dunia. Dia berada di ranking 8 dunia WKF. Tidak menafik, kehilangan Srunita di skuat timnas tentu sedikit banyaknya merugikan timnas untuk potensi peluang medali di Asian Games.

“Tapi yang pasti kita mengalami kerugian karena atlet karate Indonesia yang peringkat tertinggi di WKF adalah Sari. Pasti kontingen kita merasa rugi, apalagi Sari sudah lama berada di pelatnas,” tegas John.

John juga berharap Srunita tetap rutin menjalani latihan. Mengingat masih banyak kejuaraan yang telah menanti. “Kami berharap Sari tetap latihan rutin dan persiapkan diri. Mengingat anyak even yang diikuti ke depan, terutama olimpiade 2020. Kita berdoa supaya sari bisa lolos ke olimpiade,” harapnya. (dek)

Srunita Sari Sukatendel

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah dicoret dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) menuju Asian Games 2018, karateka putri Sumatera Utara Srunita Sari Sukatendel tetap menjalani latihan rutin di Jakarta. Latihan dilakukan gadis kelahiran Langkat 28 Agustus 1992 ini, untuk persiapkan diri menuju kejuaran dunia karate dan karate 1- Premier League selama 2018.

Karateka peraih medali emas SEA Games 2017 ini sebelumnya dicoret dari pelatnas lantaran ada masalah internal, yang berimbas dicoretnya empat atlet terbaik Indonesia termasuk Srunita. Hal ini tentu memupus impian Srunita Sari tampil di ajang multi event olahraga terbesar tingkat Asia itu, yang notabennya berlaga di rumah sendiri.

Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis mengaku kecewa atas dicoretnya Srunita dari pelatnas. Menurut John, jika ada masalah yang terjadi kepada atlet bisa diselesaikan dengan arif dan bijaksana. John mengaku prihatin akan kondisi yang terjadi, meski pihaknya tidak ingin ikut campur masalah internal yang ada di pelatnas.

“Kita tidak bertanya problem apa yang terjadi di internal mereka. Tetapi seharusnya kita perhatikan banyak faktor menilai jika benar atlet melakukan kesalahan. Jangan sampai atlet dikorbankan. Apapun ceritanya tugas pengurus adalah membina atlet. Apakah karena cuma satu kesalahan atlet tersebut langsung dicoret,” jelas John di Medan, Selasa (20/2).

Tidak ingin melihat karir atletnya terputus, KONI Sumut berkomitmen terus mendorong agar Srunita tetap bisa tampil di kejuaraan dunia. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pengprov FORKI Sumut untuk memberangkatkan Srunita. Apalagi even kejuaraan dunia untuk mencari poin untuk bisa lolos ke olimpiade 2020 Tokyo.

“Kita (KONI) siap bantu biaya selama bertanding di kejuaraan dunia WKF. Srunita adalah atlet andalan Sumut di even nasional. Sudah banyak penghargaan yang dia persembahkan bagi Sumut bahkan Indonesia. Intinya, KONI tetap berupaya mencari bantuan untuk dia. Kita koordinasi dengan FORKI Sumut agar Srunita bisa ikut kejuaraan dunia karate,” ucapnya.

Saat ini Srunita merupakan satu-satunya karateka Indonesia yang memilki ranking tertinggi di dunia. Dia berada di ranking 8 dunia WKF. Tidak menafik, kehilangan Srunita di skuat timnas tentu sedikit banyaknya merugikan timnas untuk potensi peluang medali di Asian Games.

“Tapi yang pasti kita mengalami kerugian karena atlet karate Indonesia yang peringkat tertinggi di WKF adalah Sari. Pasti kontingen kita merasa rugi, apalagi Sari sudah lama berada di pelatnas,” tegas John.

John juga berharap Srunita tetap rutin menjalani latihan. Mengingat masih banyak kejuaraan yang telah menanti. “Kami berharap Sari tetap latihan rutin dan persiapkan diri. Mengingat anyak even yang diikuti ke depan, terutama olimpiade 2020. Kita berdoa supaya sari bisa lolos ke olimpiade,” harapnya. (dek)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/