31.7 C
Medan
Wednesday, May 1, 2024

Khansa Bidik Emas PON 2024 di Tengah Kendala Latihan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah meraih medali perak pada PON Papua 2021, atlet sepatu roda Sumatera Utara Khansa Nayra Qatrinnada berambisi meraih medali emas pada PON XXI/2024 Aceh-Sumut. Dia berusaha tetap optimis meski melakukan persiapan dengan kendala sarana latihan.

“Mengingat pada PON Papua 2021 hanya meraih perak, saya ingin meraih medali emas pada PON 2024 nanti. Itu merupakan tekad saya,” ujar Khansa Nayra Qatrinnada.

Pada PON 2021 Papua, Khansa Nayra Qatrinnada meraih medali perak dari nomor flying 200 meter. Pada PON 2024 mendatang, atlet berusia 19 tahun itu bakal tampil di nomor 500 meter, DTT 200 meter, beregu relay 5.000 meter, Team Time Trial 10 kilo meter, dan Team Sprint 500 meter.

“Saya membidik medali emas dari nomor andalan seperti DTT 200 meter, Team Time Trail 10 Kilo, dan team sprint 500 meter,” tambahnya.

Atlet yang akrab dipanggil Khansa ini mengakui, keinginannya tersebut tidak akan mudah. Saingan bakal datang dari DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta. Selain persaingan yang sengit, persiapannya juga dinilai kurang maksimal.

“Jujur saja, persiapan saya sebenarnya kurang maksimal. Sarana yang kami pergunakan tidak standar. Memang baru saja diperbaiki, tapi kondisinya lebih buruk dari jalan raya. Kalau dipaksakan, bisa cedara,” ungkap atlet berusia 19 tahun itu.

Namun putri pasangan Endra Irawan dengan Gusneli Harmi berusaha tetap optimis. Di tengah kendala fasilitas latihan yang diberikan pemerintah, dia berusaha meningkatkan kemampuan secara individu.

“Kalau di Pelatda, kami bisa latihan 12 hingga 13 sesi dalam seminggu. Tapi saya juga berusaha meningkatkan kemampuan dengan letihan mandiri,” paparnya.

Mahasiswa Univesitas Sumatera Utara (USU) ini telah masuk Pelatda PON Sumut sejak 2022 lalu. Mereka latihan Candika, kemudian fisik di PRSU dan Polonia. Latihan mereka juga memiliki program berenang dan sepeda.

“Jadwal latihan memang sempit. Saya bersyukur, kampus masih memberikan dispensasi dengan kuliah daring. Meskipun ada beberapa dosen yang tidak memberikan izin,” ungkap anak bungsu dari empat bersaudara tersebut.

Selain itu, Khansa semakin termotivasi karena dukung kedua orang tuanya. Dari awal, kedua orang tuanya memberikan dukungan penuh.

“Kalau dukungan, saya sudah berlatih sepatu roda selama 15 tahun. Kedua orang tua selalu memberikan dukungan penuh. Dukungan mereka (orang tua) sebenarnya tidak bisa diucapkan lagi dengan kata-kata,” tandasnya.

Untuk itu, Khansa ingin meraih medali emas pada PON 2024 ini sebagai hadiah kepada kedua orang tuanya. “Dengan meraih medali emas di PON nanti, mungkin kedua orang tua saya akan lebih senang,” pungkasnya. (dek)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Setelah meraih medali perak pada PON Papua 2021, atlet sepatu roda Sumatera Utara Khansa Nayra Qatrinnada berambisi meraih medali emas pada PON XXI/2024 Aceh-Sumut. Dia berusaha tetap optimis meski melakukan persiapan dengan kendala sarana latihan.

“Mengingat pada PON Papua 2021 hanya meraih perak, saya ingin meraih medali emas pada PON 2024 nanti. Itu merupakan tekad saya,” ujar Khansa Nayra Qatrinnada.

Pada PON 2021 Papua, Khansa Nayra Qatrinnada meraih medali perak dari nomor flying 200 meter. Pada PON 2024 mendatang, atlet berusia 19 tahun itu bakal tampil di nomor 500 meter, DTT 200 meter, beregu relay 5.000 meter, Team Time Trial 10 kilo meter, dan Team Sprint 500 meter.

“Saya membidik medali emas dari nomor andalan seperti DTT 200 meter, Team Time Trail 10 Kilo, dan team sprint 500 meter,” tambahnya.

Atlet yang akrab dipanggil Khansa ini mengakui, keinginannya tersebut tidak akan mudah. Saingan bakal datang dari DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI Jakarta. Selain persaingan yang sengit, persiapannya juga dinilai kurang maksimal.

“Jujur saja, persiapan saya sebenarnya kurang maksimal. Sarana yang kami pergunakan tidak standar. Memang baru saja diperbaiki, tapi kondisinya lebih buruk dari jalan raya. Kalau dipaksakan, bisa cedara,” ungkap atlet berusia 19 tahun itu.

Namun putri pasangan Endra Irawan dengan Gusneli Harmi berusaha tetap optimis. Di tengah kendala fasilitas latihan yang diberikan pemerintah, dia berusaha meningkatkan kemampuan secara individu.

“Kalau di Pelatda, kami bisa latihan 12 hingga 13 sesi dalam seminggu. Tapi saya juga berusaha meningkatkan kemampuan dengan letihan mandiri,” paparnya.

Mahasiswa Univesitas Sumatera Utara (USU) ini telah masuk Pelatda PON Sumut sejak 2022 lalu. Mereka latihan Candika, kemudian fisik di PRSU dan Polonia. Latihan mereka juga memiliki program berenang dan sepeda.

“Jadwal latihan memang sempit. Saya bersyukur, kampus masih memberikan dispensasi dengan kuliah daring. Meskipun ada beberapa dosen yang tidak memberikan izin,” ungkap anak bungsu dari empat bersaudara tersebut.

Selain itu, Khansa semakin termotivasi karena dukung kedua orang tuanya. Dari awal, kedua orang tuanya memberikan dukungan penuh.

“Kalau dukungan, saya sudah berlatih sepatu roda selama 15 tahun. Kedua orang tua selalu memberikan dukungan penuh. Dukungan mereka (orang tua) sebenarnya tidak bisa diucapkan lagi dengan kata-kata,” tandasnya.

Untuk itu, Khansa ingin meraih medali emas pada PON 2024 ini sebagai hadiah kepada kedua orang tuanya. “Dengan meraih medali emas di PON nanti, mungkin kedua orang tua saya akan lebih senang,” pungkasnya. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/