SUMUTPOS.CO – Indonesia harus menahan malu karena dibungkam tetangganya, Malaysia dengan skor 0-3 pada kualifikasi Piala Asia U-23. Namun Indonesi tak boleh larut dalam kegagalan. Masih ada kans, salah satunya bersua Mongolia di National Stadium, Jumat (21/7).
Bagi Luis Milla, kemenangan sangat dibutuhkan. Apalagi dirinya tengah disorot karena tidak menampilkan permainan yang sesuai dengan ekspektasi. “Kami kalah namun masih ada pertandingan setelah ini melawan Mongolia dan saya percaya kepada para pemain,” ucap Milla dalam konferensi pers seusai pertandingan.
“Dua pertandingan yang akan datang adalah final bagi kami dan penting untuk meraih kemenangan,” lanjut Milla.
Sejumlah kalangan menyesalkan keputusan pelatih Timnas U-22 Indonesia Milla yang tak menurunkan Evan Dimas dan Hansamu Yama sebagai starter di laga perdana melawan Malaysia di National Stadium, Bangkok, Rabu kemarin. “Mereka tidak dimainkan dari menit pertama karena bagian dari strategi,” kata Milla.
Di babak pertama Timnas U-22 babak belur digasak Malaysia tiga gol tanpa balas . Tiga gol Malaysia diciptakan oleh Syafiq Ahmad di menit ke-5, Jafri Firdaus menit 19, dan Thanabalan di menit ke-30. Dua gol Malaysia berawal dari tendangan bebas dan sepak pojok. Untuk sementara Malaysia menjadi juara grup H dan berpeluang lolos ke babak final di Cina tahun depan.
Menurut Luis Milla, gol pertama Malaysia membuat mental para pemain Timnas U-22 tidak siap di 20 menit awal. Setelah memasukkan Evan Dimas di babak kedua, permainan Timnas U-22 membaik tapi kondisi sulit karena ketinggalan tiga gol. Satu-satunya peluang terbaik Timnas U-22 diperoleh oleh gelandang Muhammad Hargianto yang tendangannya berhasil diselamatkan kiper Malaysia di menit ke-60.
Ada kemungkinan perubahan strategi. Sebelumnya Milla menerapkan formasi 4-5-1 di babak pertama dan menugaskan Marinus Manewar sebagai penyerang tunggal. Di babak kedua Marinus digantikan Yabes Roni.
Sementara itu Mongolia akan tampil percaya diri. Hal ini setelah mereka tahan imbang tuan rumah, Thailand.Anak asuh Michael Weiss itu sebenarnya sempat tertinggal menit ke-17 Thailand mencetak gol melalui Chaiyawat Buran.
Namun mereka sukses samakan kedudukan setelah mendapat hadiah penalti pada menit ke-88. Hasil imbang tersebut, menurut Weiss menambah percaya diri anak asuhnya.
“Kami senang dengan hasil ini. Kami mengetahui bahwa Thailand adalah tim yang bagus dan kuat dalam grup. Dalam sepak bola, kita tidak akan pernah tahu apa yang terjadi,” kata Michael Weiss dikutip laman resmi AFC.
Lanjut Weiss, saat ini anak asuhnya dalam kepercayaan diri tinggi. Lawan Indonesia, Jumat (21/7), mereka siap raih poin penuh.
“Untuk laga selanjutnya melawan Indonesia, kami tidak fokus ke pemain tertentu, kami berpikir positif dan fokus ke tim sendiri,” tandas dia.
(ies/jpc)