25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pembangunan GOR Basket Medan Berpeluang Dilanjutkan

Gedung olahraga basket yang belum selesai pembangunannya karena dihentikan Kemenpora.

SUMUTPOS.CO – Setelah sempat dihentikan, pembangunan GOR Basket Jalan Pancing Kota Medan berpeluang dilanjutkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Sinyal positif itu mencuat menyusul akan dilakukannya audit dalam waktu dekat oleh Inspektorat Kemenpora.

KEPASTIAN audit tersebut disampaikan Inspektur Inspektorat Kemenpora, R Purwoko Prihtjahjono di Jakarta, akhir pekan kemarin. Menurut Purwoko Prihtjahjono, audit terhadap proyek pembangunan GOR Basket di Jalan Pancing Medan karena ada permintaan dari internal.

“Karena memang begitu mekanismenya kalau sudah lewat waktu. Perlu klarifikasi dari Inspektorat mengenai sejauh mana proses yang dilakuan di lapangan. Untuk memastikan itu saja,” kata Purwoko.

Dijelaskan, audit akan dilakukan dalam waktu dekat, paling lambat akhir Agustus. Audit akan dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang ada dari unit terkait.

“Kita pelajari. Jadi nanti setelah kita pelajari, kita dalami kemudian kita cek di lapangan. Karena itu Inspektorat akan menerjunkan tim audit ke Medan,” ungkapnya.

Soal memasukkan proyek GOR ke dalam APBN-P sebagaimana yang pernah dijanjikan Kemenpora, Purwoko belum tahu. “Kita belum cek, apakah anggarannya itu sudah ada atau belum. Kalau sesuai ketentuan Kementerian Keuangan mengenai revisi anggaran memang diperlukan audit atau verifikasi dari Inspektorat,” tutur Purwoko.

“Tergantung nilainya. Kalau nilainya di atas Rp 2 miliar, verifikasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Tetapi kalau di bawah Rp 2 miliar cukup dari Inspektorat,” imbuhnya.

Nantinya hasil verifikasi akan dijadikan salah satu dokumen pendukung untuk mengajukan revisi anggaran. Kalau belum ada anggarannya. Jadi nanti dengan usulan itu bisa membuat revisi anggaran, kalau sudah anggarannya. Hasil audit itu bisa digunakan untuk meyakinkan nilai yang harus dibayarkan.

“Nanti Kemenkeu melihat sejauh mana kecepatannya. Tetapi kita kan sudah terlalu sering revisi anggaran di 2017,” beber Purwoko.

Ditekankan, audit dilakukan untuk memastikan nilai yang sudah ada. Melalui proses audit Inspektorat akan menilai item-item yang masih kurang. “Kita susun lagi berapa kurangnya yang kemarin. Siapa tahu sekarang ada kebutuhan yang lain lagi, misalnya perlengkapan furniture dan perlengkapan lainnya. Itu bisa didalami untuk proyek baru. Tetapi sekarang kita selesaikan yang lama dulu,” tandasnya.

Gedung olahraga basket yang belum selesai pembangunannya karena dihentikan Kemenpora.

SUMUTPOS.CO – Setelah sempat dihentikan, pembangunan GOR Basket Jalan Pancing Kota Medan berpeluang dilanjutkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Sinyal positif itu mencuat menyusul akan dilakukannya audit dalam waktu dekat oleh Inspektorat Kemenpora.

KEPASTIAN audit tersebut disampaikan Inspektur Inspektorat Kemenpora, R Purwoko Prihtjahjono di Jakarta, akhir pekan kemarin. Menurut Purwoko Prihtjahjono, audit terhadap proyek pembangunan GOR Basket di Jalan Pancing Medan karena ada permintaan dari internal.

“Karena memang begitu mekanismenya kalau sudah lewat waktu. Perlu klarifikasi dari Inspektorat mengenai sejauh mana proses yang dilakuan di lapangan. Untuk memastikan itu saja,” kata Purwoko.

Dijelaskan, audit akan dilakukan dalam waktu dekat, paling lambat akhir Agustus. Audit akan dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang ada dari unit terkait.

“Kita pelajari. Jadi nanti setelah kita pelajari, kita dalami kemudian kita cek di lapangan. Karena itu Inspektorat akan menerjunkan tim audit ke Medan,” ungkapnya.

Soal memasukkan proyek GOR ke dalam APBN-P sebagaimana yang pernah dijanjikan Kemenpora, Purwoko belum tahu. “Kita belum cek, apakah anggarannya itu sudah ada atau belum. Kalau sesuai ketentuan Kementerian Keuangan mengenai revisi anggaran memang diperlukan audit atau verifikasi dari Inspektorat,” tutur Purwoko.

“Tergantung nilainya. Kalau nilainya di atas Rp 2 miliar, verifikasi oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Tetapi kalau di bawah Rp 2 miliar cukup dari Inspektorat,” imbuhnya.

Nantinya hasil verifikasi akan dijadikan salah satu dokumen pendukung untuk mengajukan revisi anggaran. Kalau belum ada anggarannya. Jadi nanti dengan usulan itu bisa membuat revisi anggaran, kalau sudah anggarannya. Hasil audit itu bisa digunakan untuk meyakinkan nilai yang harus dibayarkan.

“Nanti Kemenkeu melihat sejauh mana kecepatannya. Tetapi kita kan sudah terlalu sering revisi anggaran di 2017,” beber Purwoko.

Ditekankan, audit dilakukan untuk memastikan nilai yang sudah ada. Melalui proses audit Inspektorat akan menilai item-item yang masih kurang. “Kita susun lagi berapa kurangnya yang kemarin. Siapa tahu sekarang ada kebutuhan yang lain lagi, misalnya perlengkapan furniture dan perlengkapan lainnya. Itu bisa didalami untuk proyek baru. Tetapi sekarang kita selesaikan yang lama dulu,” tandasnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/