25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dortmund vs Tottenham: Raja yang Tak Berdaya

Mario Götze pada pertandingan UEFA Champions League Group F antara Arsenal FC melawan Borussia Dortmund, di Stadion Stadium pada 23 November 2011 lalu di London, England.

DORTMUND, SUMUTPOS.CO – Raja di fase grup. Itulah sebutan yang pernah disandang Borussia Dortmund di Liga Champions. Sebab, meski tak pernah juara sejak 1997, namun dalam empat partisipasi terakhirnya di fase grup mereka selalu lolos dengan status juara grup. Malah, musim lalu Dortmund mencatatkan rekor jumlah gol terbanyak di fase grup dengan gelontoran 21 gol.  Bagaimana musim ini ?

Sang raja sudah mulai tak berdaya. Alih-alih bisa memungkasi fase grup dengan status pemuncak klasemen. Tim berjuluk Die Borussen itu bahkan terancam gagal meraih tiket babak 16 besar. Berat.  Pasalnya, mereka baru mengantongi dua poin dari empat laga di grup H. Upaya menambah poin pada matchday kelima di Signal Iduna Park dini hari nanti juga sangat berat. Peter Bosz dan pasukannya harus menjamu Tottenham Hotspur.

Sebetulnya, asa Dortmund untuk meraih kemenangan pertamanya di Liga Champions musim ini cukup terbuka. Sebab, Spurs datang dengan kondisi mental yang sedang jeblok. Sabtu lalu (18/11), Hugo Lloris dkk dipaksa menyerah 0-2 dari Arsenal. Sialnya, Dortmund juga ikut-ikutan jeblok. Marcel Schmelzer dkk takluk 1-2 di kandang VfB Stuttgart pada hari yang sama. Total, dalam empat laga terakhir di semua ajang, Dortmund sudah menelan tiga kekalahan dan sekali seri. Namun, gelandang Dortmund Mario Goetze dalam situs resmi Bundesliga  menolak anggapan kalau timnya sedang krisis..

“Kalau melihat apa yang kami alami baru-baru ini, kemudian kekalahan di Stuttgart, itu jelas bukan satu hal yang kami harapkan,” tutur Goetze. “Ketika kami kalah lawan Stuttgart, kami kurang galak dalam menyelesaikan peluang,” ucap pahlawan Jerman di final Piala Dunia 2014 itu.

Mario Götze pada pertandingan UEFA Champions League Group F antara Arsenal FC melawan Borussia Dortmund, di Stadion Stadium pada 23 November 2011 lalu di London, England.

DORTMUND, SUMUTPOS.CO – Raja di fase grup. Itulah sebutan yang pernah disandang Borussia Dortmund di Liga Champions. Sebab, meski tak pernah juara sejak 1997, namun dalam empat partisipasi terakhirnya di fase grup mereka selalu lolos dengan status juara grup. Malah, musim lalu Dortmund mencatatkan rekor jumlah gol terbanyak di fase grup dengan gelontoran 21 gol.  Bagaimana musim ini ?

Sang raja sudah mulai tak berdaya. Alih-alih bisa memungkasi fase grup dengan status pemuncak klasemen. Tim berjuluk Die Borussen itu bahkan terancam gagal meraih tiket babak 16 besar. Berat.  Pasalnya, mereka baru mengantongi dua poin dari empat laga di grup H. Upaya menambah poin pada matchday kelima di Signal Iduna Park dini hari nanti juga sangat berat. Peter Bosz dan pasukannya harus menjamu Tottenham Hotspur.

Sebetulnya, asa Dortmund untuk meraih kemenangan pertamanya di Liga Champions musim ini cukup terbuka. Sebab, Spurs datang dengan kondisi mental yang sedang jeblok. Sabtu lalu (18/11), Hugo Lloris dkk dipaksa menyerah 0-2 dari Arsenal. Sialnya, Dortmund juga ikut-ikutan jeblok. Marcel Schmelzer dkk takluk 1-2 di kandang VfB Stuttgart pada hari yang sama. Total, dalam empat laga terakhir di semua ajang, Dortmund sudah menelan tiga kekalahan dan sekali seri. Namun, gelandang Dortmund Mario Goetze dalam situs resmi Bundesliga  menolak anggapan kalau timnya sedang krisis..

“Kalau melihat apa yang kami alami baru-baru ini, kemudian kekalahan di Stuttgart, itu jelas bukan satu hal yang kami harapkan,” tutur Goetze. “Ketika kami kalah lawan Stuttgart, kami kurang galak dalam menyelesaikan peluang,” ucap pahlawan Jerman di final Piala Dunia 2014 itu.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/