26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Kings Hentikan Laju Kemenangan Bulls

foto: net Center Kings, DeMarcus Cousins
foto: net
Center Kings, DeMarcus Cousins

HASIL menyakinkan dipetik Sacramento Kings. Bertanding di hadapan ribuan pendukungnya sendiri di Sleep Train Arena, Kamis malam (Jumat pagi WIB), tim polesan Michael Malone itu sukses menundukkan Chicago Bulls, 101-88.

DeMarcus Cousins tampil paling impresif usai membukukan double-double lewat kombinasi 22 poin dan 14 rebound. Performa mengilap juga ditunjukkan Rudy Gay. Forward yang baru memperpanjang kontrak itu mengemas tambahan 20 poin.

Jawa Pos ikut menjadi saksi bagaimana kekuatan muda Kings menunjukkan potensi berbahayanya.  Dan, Bulls bukanlah satu-satunya tim kuat yang dipaksa menyerah kepada Kings. Empat tim kuat lainnya, sebelumnya juga berhasil dipermalukan Kings. Mereka adalah San Antonio Spurs, Phoenix Suns, Los Angeles Clippers, dan Portland. Keempatnya adalah tim yang lolos playoff musim lalu. Ironisnya, sudah tujuh musim terakhir Kings tak pernah lolos playoff.

Untuk memacu motivasi para pemain, manajemen Kings sengaja menghadirkan beberapa legenda Kings pada laga melawan Bulls. Seperti Chris Webber, Mike Bibby, dan Brad Miller. Beberapa legenda yang tak bisa hadir langsung, juga ikut memberi dukungannya  lewat video. Sebut saja Vlade Divac dan Doug Christie. Mereka adalah tulang punggung Kings saat bersinar pada awal 2000-an lalu. Mereka sangat berharap anak-anak muda Kings bisa kembali menembus playoff setelah tujuh musim selalu gagal.

“Kehadiran mereka (para legend) sangat berarti. Mereka adalah para sosok sukses Kings di era sebelumnya. Senang bagi saya bisa melihat mereka datang dan mendukung perjuangan kami,” ujar salah satu bintang Kings, Rudy Gay, saat diwawancarai Jawa Pos di ruang ganti pemain usai laga.

Dengan komposisi pemain seperti sekarang ini, Kings lebih optimistis menatap persaingan merebut tiket playoff. Tim ini pula yang diyakini Michael Malone, head coach Kings bisa bersaing.

“Tim inilah yang kami bawa saat mengalahkan Los Angeles beberapa hari lalu,” ujar Michael Malone, head coach Kings. “Kami berhasil menahan poin Bulls tak sampai 59 poin pada masa akhir . Ini menunjukkan meraka telah melakukan defense dengan sangat baik,” lanjutnya.

Di lain sisi, Bulls malam itu tak bisa turun full team. Dua pilar andalannya, Derrick Rose dan Pau Gasol hanya bisa menjadi penonton dari tribun penonton. Padahal, menurut pengamatan Jawa Pos, Rose sempat melakukan drill di lapangan beberapa jam sebelum tip-off. Namun, tim kesehatan belum merekomendasikannya untuk dipasang.

Sementara itu, di kubu Bulls, Jimmy Butler mampu menjadi top performer setelah mencetak 23 poin dan delapan rebound. Joakim Noah juga tampil apik setelah mencetak double-double dengan sepuluh poin dan sebelas rebound. Sayangnya, Noah mendapat foul trouble.

“Kami mulai tertinggal pada pertengahan kuarter kedua. Laga dimenangkan saat itu. Kami tak bisa mengatasinya hingga pertandingan berakhir,” terang head coach Bulls, Tom Thibodeau. (*)

foto: net Center Kings, DeMarcus Cousins
foto: net
Center Kings, DeMarcus Cousins

HASIL menyakinkan dipetik Sacramento Kings. Bertanding di hadapan ribuan pendukungnya sendiri di Sleep Train Arena, Kamis malam (Jumat pagi WIB), tim polesan Michael Malone itu sukses menundukkan Chicago Bulls, 101-88.

DeMarcus Cousins tampil paling impresif usai membukukan double-double lewat kombinasi 22 poin dan 14 rebound. Performa mengilap juga ditunjukkan Rudy Gay. Forward yang baru memperpanjang kontrak itu mengemas tambahan 20 poin.

Jawa Pos ikut menjadi saksi bagaimana kekuatan muda Kings menunjukkan potensi berbahayanya.  Dan, Bulls bukanlah satu-satunya tim kuat yang dipaksa menyerah kepada Kings. Empat tim kuat lainnya, sebelumnya juga berhasil dipermalukan Kings. Mereka adalah San Antonio Spurs, Phoenix Suns, Los Angeles Clippers, dan Portland. Keempatnya adalah tim yang lolos playoff musim lalu. Ironisnya, sudah tujuh musim terakhir Kings tak pernah lolos playoff.

Untuk memacu motivasi para pemain, manajemen Kings sengaja menghadirkan beberapa legenda Kings pada laga melawan Bulls. Seperti Chris Webber, Mike Bibby, dan Brad Miller. Beberapa legenda yang tak bisa hadir langsung, juga ikut memberi dukungannya  lewat video. Sebut saja Vlade Divac dan Doug Christie. Mereka adalah tulang punggung Kings saat bersinar pada awal 2000-an lalu. Mereka sangat berharap anak-anak muda Kings bisa kembali menembus playoff setelah tujuh musim selalu gagal.

“Kehadiran mereka (para legend) sangat berarti. Mereka adalah para sosok sukses Kings di era sebelumnya. Senang bagi saya bisa melihat mereka datang dan mendukung perjuangan kami,” ujar salah satu bintang Kings, Rudy Gay, saat diwawancarai Jawa Pos di ruang ganti pemain usai laga.

Dengan komposisi pemain seperti sekarang ini, Kings lebih optimistis menatap persaingan merebut tiket playoff. Tim ini pula yang diyakini Michael Malone, head coach Kings bisa bersaing.

“Tim inilah yang kami bawa saat mengalahkan Los Angeles beberapa hari lalu,” ujar Michael Malone, head coach Kings. “Kami berhasil menahan poin Bulls tak sampai 59 poin pada masa akhir . Ini menunjukkan meraka telah melakukan defense dengan sangat baik,” lanjutnya.

Di lain sisi, Bulls malam itu tak bisa turun full team. Dua pilar andalannya, Derrick Rose dan Pau Gasol hanya bisa menjadi penonton dari tribun penonton. Padahal, menurut pengamatan Jawa Pos, Rose sempat melakukan drill di lapangan beberapa jam sebelum tip-off. Namun, tim kesehatan belum merekomendasikannya untuk dipasang.

Sementara itu, di kubu Bulls, Jimmy Butler mampu menjadi top performer setelah mencetak 23 poin dan delapan rebound. Joakim Noah juga tampil apik setelah mencetak double-double dengan sepuluh poin dan sebelas rebound. Sayangnya, Noah mendapat foul trouble.

“Kami mulai tertinggal pada pertengahan kuarter kedua. Laga dimenangkan saat itu. Kami tak bisa mengatasinya hingga pertandingan berakhir,” terang head coach Bulls, Tom Thibodeau. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/