25.6 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Dua Hari Jadi Plt Ketum PSSI, Besok Jokdri Diperiksa Satgas Antimafia Bola

istimewa
KETUA UMUM: Joko Driyono menjabat Plt Ketua Umum PSSI setelah mundurnya Edy Rahmayadi di Kongres yang digelar di Bali, Minggu (20/1).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Satgas Antimafia Bola memanggil Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono. Dia dipanggil sebagai saksi atas dugaan kasus pengaturan skor pertandingan (match fixing) di kompetisi Liga Indonesia 2018.

Pria yang akrab disapa Jokdri itu dijadwalkan memenuhi panggilan tim penyidik Satgas Antimafia Bola Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Kamis (24/1) pada pukul 14.00 WIB. Jokdri diperiksa tidak sendirian. Selain pucuk pimpinan PSSI itu, Wakil Bendahara Umum PSSI, Irzan Pulungan pun diagendakan untuk memenuhi pemanggilan tim penyidik. Akan tetapi kepada Wabendum PSSI itu dijadwalkan lebih dulu pada pukul 11.00 WIB.

“Bapak Joko Driyono dipanggil sesuai dengan agendanya pada Kamis 24 Januari jam 14.00 WIB di Polda Metro. Sementara Irzan Pulungann

Wakil Bendahara Umum dipanggil jam 11.00 WIB,” ujar Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola, Kombes Pol Argo Yuwono, Selasa (22/1).

Untuk diketahui, Jokdri ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum PSSI melalui Forum Kongres Tahunan PSSI 2019 di Sofitel, Nusa Dua, Bali pada Minggu (20/1) lalu. Forum itu disepakati karena pernyataan mengundurkan diri Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI.

Sebelumnya, Satgas Antimafia Bola sudah memanggil pimpinan PSSI lainnya yaitu Sekretaris Umum PSSI Ratu Tisha dan Bendahara Umum PSSI Berlinton Siahaan. Tisha diperiksa pada Rabu (16/1). Sementara Berlinton Siahaan diperiksa penyidik pada Senin (14/1).

Argo menjelaskan, pemanggilan kepada Plt Ketum PSSI dan Wabendum PSSI tersebut masih berkaitan dengan dugaan kasus pengaturan skor yang dilaporkan antan Manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani bernomor LP/6990/XII/2018/PMJ/DITRESKRIMUM tertanggal 19 Desember 2018.

“Masih. Berkaitan dengan laporan Ibu Lasmi ya terkait dugaan pengaturan skor,” ujar Argo.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Jokdri harusnya diperiksa pekan lalu. Sebagai Wakil Ketua Umum PSSI minggu lalu, Joko mengaku siap memberikan keterangan. Namun, karena harus menghadiri kongres PSSI, yang bersangkutan minta diundur pada Kamis (24/1). “Selesai kongkres, dia akan memberikan keterangan. PSSI mendukung full mendukung kinerja Satgas Antimafia Bola dalam menuntaskan match fixing atau pengaturan skor di Indonesia,” tutur Dedi di Kompleks Mabes Polri hari ini.

Sekadar informasi, tak hanya Joko, Komite Eksekutif (Exco) PSSI Papat Yunisal pekan lalu juga mangkir dari panggilang penyidik. Seluruh pejabat PSSI yang dipanggil meminta pengaturan jadwal ulang pekan ini.(jpc)

istimewa
KETUA UMUM: Joko Driyono menjabat Plt Ketua Umum PSSI setelah mundurnya Edy Rahmayadi di Kongres yang digelar di Bali, Minggu (20/1).

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Satgas Antimafia Bola memanggil Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono. Dia dipanggil sebagai saksi atas dugaan kasus pengaturan skor pertandingan (match fixing) di kompetisi Liga Indonesia 2018.

Pria yang akrab disapa Jokdri itu dijadwalkan memenuhi panggilan tim penyidik Satgas Antimafia Bola Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Kamis (24/1) pada pukul 14.00 WIB. Jokdri diperiksa tidak sendirian. Selain pucuk pimpinan PSSI itu, Wakil Bendahara Umum PSSI, Irzan Pulungan pun diagendakan untuk memenuhi pemanggilan tim penyidik. Akan tetapi kepada Wabendum PSSI itu dijadwalkan lebih dulu pada pukul 11.00 WIB.

“Bapak Joko Driyono dipanggil sesuai dengan agendanya pada Kamis 24 Januari jam 14.00 WIB di Polda Metro. Sementara Irzan Pulungann

Wakil Bendahara Umum dipanggil jam 11.00 WIB,” ujar Ketua Tim Media Satgas Antimafia Bola, Kombes Pol Argo Yuwono, Selasa (22/1).

Untuk diketahui, Jokdri ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum PSSI melalui Forum Kongres Tahunan PSSI 2019 di Sofitel, Nusa Dua, Bali pada Minggu (20/1) lalu. Forum itu disepakati karena pernyataan mengundurkan diri Edy Rahmayadi sebagai Ketua Umum PSSI.

Sebelumnya, Satgas Antimafia Bola sudah memanggil pimpinan PSSI lainnya yaitu Sekretaris Umum PSSI Ratu Tisha dan Bendahara Umum PSSI Berlinton Siahaan. Tisha diperiksa pada Rabu (16/1). Sementara Berlinton Siahaan diperiksa penyidik pada Senin (14/1).

Argo menjelaskan, pemanggilan kepada Plt Ketum PSSI dan Wabendum PSSI tersebut masih berkaitan dengan dugaan kasus pengaturan skor yang dilaporkan antan Manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani bernomor LP/6990/XII/2018/PMJ/DITRESKRIMUM tertanggal 19 Desember 2018.

“Masih. Berkaitan dengan laporan Ibu Lasmi ya terkait dugaan pengaturan skor,” ujar Argo.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Jokdri harusnya diperiksa pekan lalu. Sebagai Wakil Ketua Umum PSSI minggu lalu, Joko mengaku siap memberikan keterangan. Namun, karena harus menghadiri kongres PSSI, yang bersangkutan minta diundur pada Kamis (24/1). “Selesai kongkres, dia akan memberikan keterangan. PSSI mendukung full mendukung kinerja Satgas Antimafia Bola dalam menuntaskan match fixing atau pengaturan skor di Indonesia,” tutur Dedi di Kompleks Mabes Polri hari ini.

Sekadar informasi, tak hanya Joko, Komite Eksekutif (Exco) PSSI Papat Yunisal pekan lalu juga mangkir dari panggilang penyidik. Seluruh pejabat PSSI yang dipanggil meminta pengaturan jadwal ulang pekan ini.(jpc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/