SUMUTPOS.CO – FEDERASI Bulu Tangkis Dunia (BWF) semakin mantap memberlakukan aturan servis baru yang mengharuskan pemain melakukan servis dengan ketinggian kok maksimal 1,15 meter di atas lapangan.
Hal ini dipastikan setelah aturan ini diuji coba di Jerman Terbuka 2018 dan All England 2018 kemarin.
Sekretaris Jenderal BWF Thomas Lund menuturkan, dari berbagai masukan dan kritik yang mereka terima, BWF yakin bahwa penerapan aturan servis baru ini adalah langkah awal untuk membuat bulu tangkis menjadi semakin objektif.
“Reaksi yang kami terima dari seluruh dunia sangat menarik. Baik pemain maupun hakim servis sudah memberikan kami banyak masukan. Memang banyak pemain yang komplain, tapi banyak juga dari mereka yang tidak masalah dengan aturan ini,” ujar Thomas seperti dilansir bwfbadminton.com.
Menyoal protes sederetan pemain kelas dunia terkait aturan ini, Thomas menegaskan bahwa BWF tidak serta merta menentukan hak ini tanpa melakukan konsultasi.
“Kami melibatkan banyak pelatih-pelatih bulu tangkis kelas dunia dari negara-negara bulu tangkis. Jadi sebelum diberlakukan, sudah ada konsensus, dan disetujui bahwa aturan baru ini layak diuji coba,” kata Thomas lagi.
Walau demikian, BWF mengatakan bahwa mereka akan terus menyempurnakan aturan servis baru ini dari berbagai aspek, mulai dari penambahan instrumen untuk mempermudah hakim servis, dan lainnya. “Kami hanya ingin membuat permainan menjadi lebih adil dan objektif,” ujarnya.
Untuk diketahui, aturan servis baru ini sudah mendapat banyak keluhan dalam praktiknya, termasuk beberapa pemain Indonesia yang bertanding di sektor ganda.
Pemain seperti Rizki Amelia Pradipta, Melati Daeva Oktavianti, dan Fajar Alfian secara terang-terangan mengatakan bahwa aturan servis baru ini membuat mereka frustrasi dan akhirnya tidak bisa berkonsentrasi pada pertandingan. (kar/ipc/jpg/azw)