29 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Kebanggaan dari Sepakbola Iran

Lionel Messi cetak goal di injury time melawan Iran.
Lionel Messi cetak goal di injury time melawan Iran.

SUMUTPOS.CO – Kendati kalah (0-1) dalam laga terakhirnya kontra Argentina, timnas sepak bola Iran sudah menjadi kebanggaan bagi Negara Islam tersebut. sepanjang satu dekade terakhir Iran yang mendapat embargo ekonomi saat ini menempati posisi teratas di jajaran sepak bola Asia, dan tampil di Piala Dunia menjadi kebangaan nasional mereka.

“Kami menunjukkan kepada dunia bahwa meski dalam berbagai tekanan, tim kami memiliki sesuatyu yang bisa dikatakan,” ujar Ali Malihi, jurnalis asal Teheran seperti yang dikutip Reuters.

Menurutnya, tidak ada sesuatu yang kurang ketimbang kemengan. “Dalam 20 tahun nanti, kami akan memberitahu anak-anak dan cucu kami bahwa dengan harapan, kami berdiri di tanah kami selama pertandingan bersejarah berlangsung,” terangnya.

Kendati timnas Iran kekurangan dana, pemain dengan jam terbang internasional menjadi andalan tim Melli-julukan Iran. Setelah imbang (0-0) kontra Nigeria, Iran diprediksi bakal kalah mudah dari Argentina. Buktinya, sepanjang laga, Lionel Messi dkk tampak frustasi dengan kompak defense yang diterapkan Iran.

Sayang, gol Messi di injury time babak kedua membuat kedudukan berubah. Rasa penuh sukacita senyampang terlihat pada barisan pendukung Iran sesaat sebelum Messi membobol gawang Ali Reza Haghighi. “Saya pikir kemenangan 3-0 akan menjadi milik Argentina,” jelas Hossein Asrarhaghihi, seorang pengusaha Iran yang berada di Dubai.

Keputusan wasit yang tak memberikan hadiah penalti kepada Iran setelah Ashkan Dejagah dijatuhkan di kotak penalti membuat kesal ketua IRNA (federasi sepakbola Iran). Pihak IRNA pun langsung melayangkan surat protes kepada FIFA kemarin (23/6).

“Malam ini (Sabtu malam, Red) anak-anak kami di Brasil membuat gempar, pemain mampu membuat kepala mereka tetap tegak, terima kasih kepada mereka,” Menteri Luar Negeri Javad Zarif di dalam halaman Facebook miliknya tak lama setelah pertandingan selesai.

Pun demikian yang disampaikan Hassan Rouhani, presiden Iran di akun Twitter-nya. “Permainan bagus yang ditunjukkan Chetah Persia kami! Ini mungkin bukan hasil yang anda inginkan, tetapi dengan usaha yang sedemikian besarnya, mereka tetap bisa berdiri tegak,” katanya.

Iran sendiri masih menyimpan peluang mereka bisa lolos ke babak 16 besar. Syaratnya tidak mudah yakni, mereka mampu mengalahkan Bosnia-Herzegovina, sedangkan di pertandingan lainnya, Argentina bisa mengalahkan Nigeria. (nap)

Lionel Messi cetak goal di injury time melawan Iran.
Lionel Messi cetak goal di injury time melawan Iran.

SUMUTPOS.CO – Kendati kalah (0-1) dalam laga terakhirnya kontra Argentina, timnas sepak bola Iran sudah menjadi kebanggaan bagi Negara Islam tersebut. sepanjang satu dekade terakhir Iran yang mendapat embargo ekonomi saat ini menempati posisi teratas di jajaran sepak bola Asia, dan tampil di Piala Dunia menjadi kebangaan nasional mereka.

“Kami menunjukkan kepada dunia bahwa meski dalam berbagai tekanan, tim kami memiliki sesuatyu yang bisa dikatakan,” ujar Ali Malihi, jurnalis asal Teheran seperti yang dikutip Reuters.

Menurutnya, tidak ada sesuatu yang kurang ketimbang kemengan. “Dalam 20 tahun nanti, kami akan memberitahu anak-anak dan cucu kami bahwa dengan harapan, kami berdiri di tanah kami selama pertandingan bersejarah berlangsung,” terangnya.

Kendati timnas Iran kekurangan dana, pemain dengan jam terbang internasional menjadi andalan tim Melli-julukan Iran. Setelah imbang (0-0) kontra Nigeria, Iran diprediksi bakal kalah mudah dari Argentina. Buktinya, sepanjang laga, Lionel Messi dkk tampak frustasi dengan kompak defense yang diterapkan Iran.

Sayang, gol Messi di injury time babak kedua membuat kedudukan berubah. Rasa penuh sukacita senyampang terlihat pada barisan pendukung Iran sesaat sebelum Messi membobol gawang Ali Reza Haghighi. “Saya pikir kemenangan 3-0 akan menjadi milik Argentina,” jelas Hossein Asrarhaghihi, seorang pengusaha Iran yang berada di Dubai.

Keputusan wasit yang tak memberikan hadiah penalti kepada Iran setelah Ashkan Dejagah dijatuhkan di kotak penalti membuat kesal ketua IRNA (federasi sepakbola Iran). Pihak IRNA pun langsung melayangkan surat protes kepada FIFA kemarin (23/6).

“Malam ini (Sabtu malam, Red) anak-anak kami di Brasil membuat gempar, pemain mampu membuat kepala mereka tetap tegak, terima kasih kepada mereka,” Menteri Luar Negeri Javad Zarif di dalam halaman Facebook miliknya tak lama setelah pertandingan selesai.

Pun demikian yang disampaikan Hassan Rouhani, presiden Iran di akun Twitter-nya. “Permainan bagus yang ditunjukkan Chetah Persia kami! Ini mungkin bukan hasil yang anda inginkan, tetapi dengan usaha yang sedemikian besarnya, mereka tetap bisa berdiri tegak,” katanya.

Iran sendiri masih menyimpan peluang mereka bisa lolos ke babak 16 besar. Syaratnya tidak mudah yakni, mereka mampu mengalahkan Bosnia-Herzegovina, sedangkan di pertandingan lainnya, Argentina bisa mengalahkan Nigeria. (nap)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/