26.7 C
Medan
Saturday, June 1, 2024

Ticos Tidak Sekedar Lolos

Kostarika vs Inggris nanti malam.
Kostarika vs Inggris nanti malam.

BELO HORIZONTE, SUMUTPOS.CO – Bora Milutinovuic mungkin jadi orang yang paling terpukul jika Kosta Rika mampu melaju ke babak 16 Besar di Piala Dunia 2014 ini. Rekor terbaik yang pernah ditorehkan Si Pekerja Ajaib ini untuk negara sekelas Kosta Rika sudah mampu disamai Jorge Luis Pinto.

Itu jika Pinto kembali mempertahankan rekor seratus persen kemenangan Ticos selama fase grup D kali ini. Pinto bakal mengungguli Bora dengan syarat mengandaskan impian Inggris mendapatkan kemenangan pertama selama di Brasil. Drama di Belo Horizonte pada tengah malam nanti menjadi kuncinya.

Pada Piala Dunia 1990, Kosta Rika mampu meloloskan diri dari babak 16 Besar. Catatan yang sama dengan tahun ini. Bedanya, saat itu Bora ternoda dengan kekalahan atas Brasil 0-1. Sedangkan di Brasil, Pinto sudah mengoleksi dua kemenangan bersejarah lawan tim mantan juara dunia, Italia dan Uruguay.

Bryan Ruiz dkk tentunya tidak ingin langkah gemilangnya terhenti hanya setelah mampu mendapatkan tiket lolos ke babak 16 Besar saja. “Dan tentu kami ingin memenangi laga berikutnya (melawan Inggris, Red). Saya harus mengatakan kepada para pemain supaya tetap tenang dan tetap bermain bagus,” ujar Pinto seperti yang dikutip di ESPN.

Memang, sepanjang keikut sertaannya di Piala Dunia, Kosta Rika hanya dua kali dapat memastikan diri lolos ke babak 16 Besar. Yaitu di edisi 1990 dan 2014 ini. Selebihnya, mereka hanya menjadi tim penggembira dalam dua kali edisi beruntun, mulai di Korea-Jepang 2002 hingga Jerman 2006.

Catatan itulah yang ingin diperbaiki Pinto. Bukan hanya untuk prestasi timnya saat ini, melainkan juga untuk sejarah negara terkecil kedua di Amerika Tengah itu. “Kami tahu kami bisa mengubah sejarah Kosta Rika, dan kami sudah melakukannya. Saya serukan ke semua pemain, ayo kembali mengubah sejarah,” koarnya.

Pelatih 61 tahun yang berkebangsaan Kolombia itu menyebut permainan anak asuhnya melejit setelah kemenangan atas Uruguay. Keberhasilan menekuk Italia pun menjadi rangkaian awalnya. “Sekali lagi saya katakan, dua kemenanagn ini masih baru awal dari Kosta Rika,” ujarnya dikutip di Press Association.

Masih segar dalam ingatan dengan tindakan FIFA yang memeriksa tujuh anak asuhnya pasca kemenangan atas Italia lalu. Ya, Kosta Rika dituduh menggunakan doping yang membuat pemainnya mengungguli negara sekaliber Italia. Pinto pun meminta anak asuhnya untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar leading dari Italia.

Bukan karena pemain kami curang dengan menggunakan doping. “Orang-orang banyak menanyakan kepada kami bagaimana kami bisa berlari secepat itu” Jawabannya sederhana, ya karena kami orang Kosta Rika, makanya kami bisa berlari cepat,” sebutnya seperti yang diberitakan di Daily Mail.

Bagi Inggris, kekalahan lebih awal jelas menjadi catatan buruknya sepanjang sejarahnya di Piala Dunia. Yang masih bisa dilakukan The Three Lions ” julukan Inggris ” sekarang adalah pulang ke negaranya dengan memenangi pertandingan. Sekalipun itu hanya satu pertandingan.

Target yang mungkin sudah realistis bagi armada Roy Hodgson. Hanya, meski dengan target yang lumayan berat itu, Hodgson sepertinya tidak mau menaruh harapan kepada pemain-pemain yang pada dua laga sebelumnya selalu menjadi kepercayaan di starting eleven.

Sebaliknya, Hodgson sepertinya bakal memaksimalkan pemain-pemain yang belum pernah turun ataupun pemain penghangat bangku cadangan untuk main pertama. Beberapa nama yang dimainkan awal seperti penjaga gawang Fraser Forster, lalu Frank Lampard menggantikan peran kapten tim Steven Gerrard.

Pun demikian dengan di lini pertahanan. Dari empat pemain belakang, tiga di antaranya bukan pemain starting pada dua laga sebelumnya. Sebut saja duo Manchester United (MU) Phil Jones dan Chris Smalling, plus Luke Shaw di sisi kiri. Selain itu, laga ini akan dijadikan momen comeback Alex Oxlade-Chamberlain yang dibelit cedera selama Piala Dunia.

Hodgson dalam pernyataannya seperti yang diberitakan di The Telegraph mengatakan, dirinya memang sengaja melakukan rotasi pada laga pemungkas. Di luar tidak berarti apa-apanya pertandingan ini bagi skuadnya, Hodgson menginginkan semua pemain mendapatkan minute play selama di Brasil.

“Saya menampilkan komposisi berbeda pemain melawan Kosta Rika, dengan pemain yang membutuhkan beberapa menit bermain di lapangan. Langkah ini saya lakukan untuk memberikan kesempatan bagi mereka (pemain cadangan, Red) untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya,” tuturnya.

Pelatih berusia 66 tahun itu meyakinkan semua orang bahwa apa yang dia tampilkan di starting line up murni pertimbangan teknis. “Bukan untuk pertimbangan ke masa depan, atau juga sentimen dengan satu atau dua pemain. Ini saya berikan supaya si pemain bisa merasakan bahwa mereka juga ikut ambil bagian di Piala Dunia kali ini,” pungkasnya. (ren)

Kostarika vs Inggris nanti malam.
Kostarika vs Inggris nanti malam.

BELO HORIZONTE, SUMUTPOS.CO – Bora Milutinovuic mungkin jadi orang yang paling terpukul jika Kosta Rika mampu melaju ke babak 16 Besar di Piala Dunia 2014 ini. Rekor terbaik yang pernah ditorehkan Si Pekerja Ajaib ini untuk negara sekelas Kosta Rika sudah mampu disamai Jorge Luis Pinto.

Itu jika Pinto kembali mempertahankan rekor seratus persen kemenangan Ticos selama fase grup D kali ini. Pinto bakal mengungguli Bora dengan syarat mengandaskan impian Inggris mendapatkan kemenangan pertama selama di Brasil. Drama di Belo Horizonte pada tengah malam nanti menjadi kuncinya.

Pada Piala Dunia 1990, Kosta Rika mampu meloloskan diri dari babak 16 Besar. Catatan yang sama dengan tahun ini. Bedanya, saat itu Bora ternoda dengan kekalahan atas Brasil 0-1. Sedangkan di Brasil, Pinto sudah mengoleksi dua kemenangan bersejarah lawan tim mantan juara dunia, Italia dan Uruguay.

Bryan Ruiz dkk tentunya tidak ingin langkah gemilangnya terhenti hanya setelah mampu mendapatkan tiket lolos ke babak 16 Besar saja. “Dan tentu kami ingin memenangi laga berikutnya (melawan Inggris, Red). Saya harus mengatakan kepada para pemain supaya tetap tenang dan tetap bermain bagus,” ujar Pinto seperti yang dikutip di ESPN.

Memang, sepanjang keikut sertaannya di Piala Dunia, Kosta Rika hanya dua kali dapat memastikan diri lolos ke babak 16 Besar. Yaitu di edisi 1990 dan 2014 ini. Selebihnya, mereka hanya menjadi tim penggembira dalam dua kali edisi beruntun, mulai di Korea-Jepang 2002 hingga Jerman 2006.

Catatan itulah yang ingin diperbaiki Pinto. Bukan hanya untuk prestasi timnya saat ini, melainkan juga untuk sejarah negara terkecil kedua di Amerika Tengah itu. “Kami tahu kami bisa mengubah sejarah Kosta Rika, dan kami sudah melakukannya. Saya serukan ke semua pemain, ayo kembali mengubah sejarah,” koarnya.

Pelatih 61 tahun yang berkebangsaan Kolombia itu menyebut permainan anak asuhnya melejit setelah kemenangan atas Uruguay. Keberhasilan menekuk Italia pun menjadi rangkaian awalnya. “Sekali lagi saya katakan, dua kemenanagn ini masih baru awal dari Kosta Rika,” ujarnya dikutip di Press Association.

Masih segar dalam ingatan dengan tindakan FIFA yang memeriksa tujuh anak asuhnya pasca kemenangan atas Italia lalu. Ya, Kosta Rika dituduh menggunakan doping yang membuat pemainnya mengungguli negara sekaliber Italia. Pinto pun meminta anak asuhnya untuk membuktikan bahwa mereka benar-benar leading dari Italia.

Bukan karena pemain kami curang dengan menggunakan doping. “Orang-orang banyak menanyakan kepada kami bagaimana kami bisa berlari secepat itu” Jawabannya sederhana, ya karena kami orang Kosta Rika, makanya kami bisa berlari cepat,” sebutnya seperti yang diberitakan di Daily Mail.

Bagi Inggris, kekalahan lebih awal jelas menjadi catatan buruknya sepanjang sejarahnya di Piala Dunia. Yang masih bisa dilakukan The Three Lions ” julukan Inggris ” sekarang adalah pulang ke negaranya dengan memenangi pertandingan. Sekalipun itu hanya satu pertandingan.

Target yang mungkin sudah realistis bagi armada Roy Hodgson. Hanya, meski dengan target yang lumayan berat itu, Hodgson sepertinya tidak mau menaruh harapan kepada pemain-pemain yang pada dua laga sebelumnya selalu menjadi kepercayaan di starting eleven.

Sebaliknya, Hodgson sepertinya bakal memaksimalkan pemain-pemain yang belum pernah turun ataupun pemain penghangat bangku cadangan untuk main pertama. Beberapa nama yang dimainkan awal seperti penjaga gawang Fraser Forster, lalu Frank Lampard menggantikan peran kapten tim Steven Gerrard.

Pun demikian dengan di lini pertahanan. Dari empat pemain belakang, tiga di antaranya bukan pemain starting pada dua laga sebelumnya. Sebut saja duo Manchester United (MU) Phil Jones dan Chris Smalling, plus Luke Shaw di sisi kiri. Selain itu, laga ini akan dijadikan momen comeback Alex Oxlade-Chamberlain yang dibelit cedera selama Piala Dunia.

Hodgson dalam pernyataannya seperti yang diberitakan di The Telegraph mengatakan, dirinya memang sengaja melakukan rotasi pada laga pemungkas. Di luar tidak berarti apa-apanya pertandingan ini bagi skuadnya, Hodgson menginginkan semua pemain mendapatkan minute play selama di Brasil.

“Saya menampilkan komposisi berbeda pemain melawan Kosta Rika, dengan pemain yang membutuhkan beberapa menit bermain di lapangan. Langkah ini saya lakukan untuk memberikan kesempatan bagi mereka (pemain cadangan, Red) untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya,” tuturnya.

Pelatih berusia 66 tahun itu meyakinkan semua orang bahwa apa yang dia tampilkan di starting line up murni pertimbangan teknis. “Bukan untuk pertimbangan ke masa depan, atau juga sentimen dengan satu atau dua pemain. Ini saya berikan supaya si pemain bisa merasakan bahwa mereka juga ikut ambil bagian di Piala Dunia kali ini,” pungkasnya. (ren)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/