25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Gulat Sumut Usung Misi Realistis

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengurus Provinsi Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (Pengprov PGSI) menyiapkan 21 atlet untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024. Target utama PGSI Sumut adalah 1 emas, 3 perak, dan 5 perunggu. Target ini disebut realistis, mengingat hasil pada PON 2020 Papua, PGSI Sumut pulang tanpa medali.

“Untuk atlet Pelatda ada 21 orang. Ada 4 atlet lagi belum bergabung, karena masih menunggu hasil tes fisik dari KONI Sumut. Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera bergabung,” ungkap Ketua Pengprov PGSI Sumut, melalui Binpres PGSI Sumut Daslan Gultom, di Posko Publikasi PON XXI/2024 Aula Dispora Sumut, Jalan Willem Iskandar Medan, Jumat (23/6).

Daslan yang didampingi seorang pelatih gulat, Jan Bobby Barus, mengatakan, pada PON 2024 cabang olahraga (cabor) gulat akan mempertandingkan 21 kelas. Akan ada 21 medali emas yang diperebutkan. Tapi mereka memasang target 1 medali emas, 3 perak, dan 5 perunggu.

“Target ini mengingat hasil Kejurnas yang baru diikuti, Sumut meraih 3 perak dan 10 perunggu. Ini adalah target yang paling realistis, meskipun sangat mungkin sebagai tuan rumah, dengan dukungan masyarakat Sumut, kami mampu meraih lebih dari itu,” ungkap Daslan.

Untuk menuju PON 2024, pihaknya sudah melakukan beberapa hal, yakni pelatihan jangka panjang yang dimulai sejak Januari 2023. Kemudian melakukan pemusatan tempat tinggal atlet, melakukan try in berupa kejuaraan daerah, dan try out ke luar negeri.

“Untuk luar negeri ini, rencananya kami ikut program KONI Sumut yang akan ke Guangzhou, Tiongkok. Tapi ini masih menunggu keputusan KONI. Kalau boleh, gulat ini memang juga harus latihan ke Korea Selatan,” imbuh Jan.

Jan juga mengatakan, setiap atlet gulat terus berlatih keras di pemusatan pelatihan Jalan Air Bersih Medan. Latihan dilakukan pada pagi dan sore hari untuk latihan fisik, latihan teknik, maupun latihan taktik. Latihan ini dipimpin langsung oleh Pelatih Kepala, Mangasi Simangunsong, yang juga Ketua PGSI Kota Medan. Selain Mangasi, Jan, dan Daslan, ada juga Ronal Siagian dan Dedy Lubis (pelatih fisik).

Jan juga menjelaskan, harapan medali memang condong pada beberapa nomor kelas, yakni nomor gaya bebas putra 57 kilogram, gaya bebas putra 61 kilogram, gaya bebas putri 50 kilogram, dan kelas greckoroman 67 kilogram. Di kelas ini ada nama-nama seperti Bram Gunanta Sembiring (pelajar PPLP), Libra Parklindo Sembiring, Dewi Sartika Nasution (mahasiswa STOK Bina Guna), dan Paditya Aji Pambudi (prajurit TNI AU).

“Kami berharap dapat kembali meningkatkan prestasi gulat Sumut di kancah nasional. Terakhir Sumut meraih medali emas pada PON Jabar,” bebernya.

Dalam kesempatan itu, PGSI Sumut mendapatkan pertanyaan soal prestasi gulat yang terus menurun. Selain banyak atlet yang berpindah cabor, seperti ke sambo, persoalan klise seperti anggaran juga memberikan andil. Sebab kalau dibandingkan dengan daerah yang mendominasi gulat, mereka berlatih hingga ke Korea, Rumania, dan Bulgaria.

“Tapi itu adalah tantangan yang harus dihadapi. Sumut dengan potensi yang ada, berani pasang target 9 medali di PON 2024,” jelas Daslan.

Sementara Wasping KONI Sumut, Josua Sinurat, yang juga mantan peraih medali emas PON 1989, mengatakan, target yang dipasang PGSI Sumut sebagai target yang tidak muluk-muluk. Menurutnya, hasil SEA Games Kamboja, gulat meraih 14 medali, baik emas, perak, dan perunggu. Dengan data itu, jika diprediksi semua peraih medali SEA Games itu akan meraih medali emas di PON 2024, maka ada peluang medali di 7 nomor lagi untuk direbut pada PON 2024.

“Itu yang harus ditekadkan. Atlet harus kerja keras, motivasi tinggi, dan main untuk menang. Kalau tidak melempar, ya terlempar. Ke depan, kami mendorong latihan yang baik dari Pengprov PGSI Sumut, juga harus diikuti pembinaan dengan kompetisi yang teratur dan kompetitif,” pungkasnya. (dek/saz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengurus Provinsi Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (Pengprov PGSI) menyiapkan 21 atlet untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024. Target utama PGSI Sumut adalah 1 emas, 3 perak, dan 5 perunggu. Target ini disebut realistis, mengingat hasil pada PON 2020 Papua, PGSI Sumut pulang tanpa medali.

“Untuk atlet Pelatda ada 21 orang. Ada 4 atlet lagi belum bergabung, karena masih menunggu hasil tes fisik dari KONI Sumut. Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera bergabung,” ungkap Ketua Pengprov PGSI Sumut, melalui Binpres PGSI Sumut Daslan Gultom, di Posko Publikasi PON XXI/2024 Aula Dispora Sumut, Jalan Willem Iskandar Medan, Jumat (23/6).

Daslan yang didampingi seorang pelatih gulat, Jan Bobby Barus, mengatakan, pada PON 2024 cabang olahraga (cabor) gulat akan mempertandingkan 21 kelas. Akan ada 21 medali emas yang diperebutkan. Tapi mereka memasang target 1 medali emas, 3 perak, dan 5 perunggu.

“Target ini mengingat hasil Kejurnas yang baru diikuti, Sumut meraih 3 perak dan 10 perunggu. Ini adalah target yang paling realistis, meskipun sangat mungkin sebagai tuan rumah, dengan dukungan masyarakat Sumut, kami mampu meraih lebih dari itu,” ungkap Daslan.

Untuk menuju PON 2024, pihaknya sudah melakukan beberapa hal, yakni pelatihan jangka panjang yang dimulai sejak Januari 2023. Kemudian melakukan pemusatan tempat tinggal atlet, melakukan try in berupa kejuaraan daerah, dan try out ke luar negeri.

“Untuk luar negeri ini, rencananya kami ikut program KONI Sumut yang akan ke Guangzhou, Tiongkok. Tapi ini masih menunggu keputusan KONI. Kalau boleh, gulat ini memang juga harus latihan ke Korea Selatan,” imbuh Jan.

Jan juga mengatakan, setiap atlet gulat terus berlatih keras di pemusatan pelatihan Jalan Air Bersih Medan. Latihan dilakukan pada pagi dan sore hari untuk latihan fisik, latihan teknik, maupun latihan taktik. Latihan ini dipimpin langsung oleh Pelatih Kepala, Mangasi Simangunsong, yang juga Ketua PGSI Kota Medan. Selain Mangasi, Jan, dan Daslan, ada juga Ronal Siagian dan Dedy Lubis (pelatih fisik).

Jan juga menjelaskan, harapan medali memang condong pada beberapa nomor kelas, yakni nomor gaya bebas putra 57 kilogram, gaya bebas putra 61 kilogram, gaya bebas putri 50 kilogram, dan kelas greckoroman 67 kilogram. Di kelas ini ada nama-nama seperti Bram Gunanta Sembiring (pelajar PPLP), Libra Parklindo Sembiring, Dewi Sartika Nasution (mahasiswa STOK Bina Guna), dan Paditya Aji Pambudi (prajurit TNI AU).

“Kami berharap dapat kembali meningkatkan prestasi gulat Sumut di kancah nasional. Terakhir Sumut meraih medali emas pada PON Jabar,” bebernya.

Dalam kesempatan itu, PGSI Sumut mendapatkan pertanyaan soal prestasi gulat yang terus menurun. Selain banyak atlet yang berpindah cabor, seperti ke sambo, persoalan klise seperti anggaran juga memberikan andil. Sebab kalau dibandingkan dengan daerah yang mendominasi gulat, mereka berlatih hingga ke Korea, Rumania, dan Bulgaria.

“Tapi itu adalah tantangan yang harus dihadapi. Sumut dengan potensi yang ada, berani pasang target 9 medali di PON 2024,” jelas Daslan.

Sementara Wasping KONI Sumut, Josua Sinurat, yang juga mantan peraih medali emas PON 1989, mengatakan, target yang dipasang PGSI Sumut sebagai target yang tidak muluk-muluk. Menurutnya, hasil SEA Games Kamboja, gulat meraih 14 medali, baik emas, perak, dan perunggu. Dengan data itu, jika diprediksi semua peraih medali SEA Games itu akan meraih medali emas di PON 2024, maka ada peluang medali di 7 nomor lagi untuk direbut pada PON 2024.

“Itu yang harus ditekadkan. Atlet harus kerja keras, motivasi tinggi, dan main untuk menang. Kalau tidak melempar, ya terlempar. Ke depan, kami mendorong latihan yang baik dari Pengprov PGSI Sumut, juga harus diikuti pembinaan dengan kompetisi yang teratur dan kompetitif,” pungkasnya. (dek/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/