26 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Sriwijaya Dilarang Pakai Stadion Jakabaring

Stadion Gelora Jaka Baring yang dirusak suporter.

SUMUTPOS.CO – Sriwijaya FC dilarang memakai Stadion Jakabaring Sport Center, pasca pengrusakan kursi stadion pada laga kontra Arema FC, Sabtu (21/7). Semakin dekatnya even Asian Games membuat Laskar Wong Kito harus mencari alternatif stadion lain.

Sekretaris Kemenpora Gatot Dewa Broto menyatakan semua pihak termasuk Kemenpora tentu merasa sedih dan prihatin. Apalagi, kejadiannya berlangsung kurang dari satu bulan penyelenggaraan Asian Games, 8 Agustus-2 September 2018, di Jakarta, Palembang, Jawa Barat dan Banten.

Di sisi lain, panitia penyelenggara (tuan rumah, dalam hal ini manajemen Sriwijaya FC) menyatakan akan bertanggung jawab dalam proses recovery di bawah supervisi Dinas PU PERA Sumatera Selatan.

Selain itu, aparat Kepolisian RI setempat telah mengamankan beberapa orang oknum suporter. “Mereka diduga terlibat langsung hingga terjadinya insiden tersebut,” terang Gatot.

Senada diungkap Sekretaris PT Jakabaring Sport City Mirza Z. Mursalin. Katanya, pengerjaan perbaikan dari kerusakan aksi lempar kursi oknum suporter sudah dilakukan. Untuk ke depan, pihaknya belum bisa memberikan izin penggunaan Gelora Sriwijaya Jakabaring untuk laga home berikutnya.

Apakah itu di Liga 1 maupun di Piala Indonesia 2018. Ini karena kewenangan pemakaian fasilitas Asian Games 2018 sudah menjadi kewenangan INASGOC setelah memasuki H-100.

Terkait masih bisanya Sriwijaya FC memakai Gelora Sriwijaya Jakabaring di H-35 Asian Games 2018 karena izin pemakaian stadion dari Sriwijaya FC masuk sebelum aturan pelarangan H-100 diumumkan.

“Setelah ini, Sriwijaya FC punya home pada 29 Juli. Tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa. INASGOC yang punya kewenangan boleh tidaknya fasilitas Asian Games dipakai Sriwijaya FC. Kami sebagai pengelola mengikuti apa yang terlau diputuskan,” ungkap Mirza tadi malam.

Deputi I Bidang Games Operations INASGOC, Harry Warganegara menjelaskan, Sriwijaya FC sudah tidak bisa lagi memakai Gelora Sriwijaya Jakabaring. Pertandingan menjamu Arema FC pada 21 Juli adalah home terakhir Laskar Wong Kito di kandang.

Setelah ini, mereka dipastikan menjadi musafir karena Jakabaring fokus untuk gelar Asian Games. “Pertandingan melawan Arema terakhir bagi Sriwijaya FC pakai stadion. Tidak hanya di stadion, di semua venue Asian Games juga harus steril. Kawasan Jakabaring tidak boleh dipakai selain untuk Asian Games sampai H+3 atau H+5,” ungkapny (jpnn/don)

Stadion Gelora Jaka Baring yang dirusak suporter.

SUMUTPOS.CO – Sriwijaya FC dilarang memakai Stadion Jakabaring Sport Center, pasca pengrusakan kursi stadion pada laga kontra Arema FC, Sabtu (21/7). Semakin dekatnya even Asian Games membuat Laskar Wong Kito harus mencari alternatif stadion lain.

Sekretaris Kemenpora Gatot Dewa Broto menyatakan semua pihak termasuk Kemenpora tentu merasa sedih dan prihatin. Apalagi, kejadiannya berlangsung kurang dari satu bulan penyelenggaraan Asian Games, 8 Agustus-2 September 2018, di Jakarta, Palembang, Jawa Barat dan Banten.

Di sisi lain, panitia penyelenggara (tuan rumah, dalam hal ini manajemen Sriwijaya FC) menyatakan akan bertanggung jawab dalam proses recovery di bawah supervisi Dinas PU PERA Sumatera Selatan.

Selain itu, aparat Kepolisian RI setempat telah mengamankan beberapa orang oknum suporter. “Mereka diduga terlibat langsung hingga terjadinya insiden tersebut,” terang Gatot.

Senada diungkap Sekretaris PT Jakabaring Sport City Mirza Z. Mursalin. Katanya, pengerjaan perbaikan dari kerusakan aksi lempar kursi oknum suporter sudah dilakukan. Untuk ke depan, pihaknya belum bisa memberikan izin penggunaan Gelora Sriwijaya Jakabaring untuk laga home berikutnya.

Apakah itu di Liga 1 maupun di Piala Indonesia 2018. Ini karena kewenangan pemakaian fasilitas Asian Games 2018 sudah menjadi kewenangan INASGOC setelah memasuki H-100.

Terkait masih bisanya Sriwijaya FC memakai Gelora Sriwijaya Jakabaring di H-35 Asian Games 2018 karena izin pemakaian stadion dari Sriwijaya FC masuk sebelum aturan pelarangan H-100 diumumkan.

“Setelah ini, Sriwijaya FC punya home pada 29 Juli. Tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa. INASGOC yang punya kewenangan boleh tidaknya fasilitas Asian Games dipakai Sriwijaya FC. Kami sebagai pengelola mengikuti apa yang terlau diputuskan,” ungkap Mirza tadi malam.

Deputi I Bidang Games Operations INASGOC, Harry Warganegara menjelaskan, Sriwijaya FC sudah tidak bisa lagi memakai Gelora Sriwijaya Jakabaring. Pertandingan menjamu Arema FC pada 21 Juli adalah home terakhir Laskar Wong Kito di kandang.

Setelah ini, mereka dipastikan menjadi musafir karena Jakabaring fokus untuk gelar Asian Games. “Pertandingan melawan Arema terakhir bagi Sriwijaya FC pakai stadion. Tidak hanya di stadion, di semua venue Asian Games juga harus steril. Kawasan Jakabaring tidak boleh dipakai selain untuk Asian Games sampai H+3 atau H+5,” ungkapny (jpnn/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/