26 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Runtuhnya Dominasi Sutomo 1

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
SMA Sutomo 1 Medan kontra SMA Dr. Wahidin Medan.

SUMUTPOS.CO – Lima kali memegang gelar juara beruntun, dominasi tim basket putra Sutomo 1 di ajang Honda Developmental Basketball (DBL) North Sumatera Series berakhir. Adalah SMA Dr Wahidin yang menumbangkan sang juara bertahan dengan skor 67-61 lewat pertarungan sengit di GOR Samudera Sport Club, Kamis (24/8) kemarin.

Sejak awal kuarter kedua tim langsung saling kejar mengejar angka. Skor 9-9 menjelang berakhirnya kuarter pertama. Namun Sutomo 1 yang mengandalkan Nichola Fernando dan Marjan Nafis mampu membuat Sutomo 1 kembali memimpin. Bahkan momentum three point dari Feelto Angaro membuat Sutomo 1 memimpin 15-11 sebelum kuarter pertama ditutup lemparan bebas Feelto dengan keunggulan 16-11.

Strategi coach Wahidin, Hidayat Natasasmita yang memilih untuk menyimpan Kelvin untuk kuarter kedua berbuah manis. Dia menjadi pembeda dan memimpin Wahidin untuk mengejar ketertinggalan. Pemain bernomor punggung 10 ini punya akurasi lemparan bebas yang sangat baik. Lay up Ricky Gozali membuat Wahidin menyamakan skor 18-18. Wahidin lalu memimpin lewat free throw Kelvin 20-18. Wahidin mulai menjauh lewat aksi Steven Camnizares dengan dua aksi lay up beruntunnya.

Apalagi Sutomo 1 kerap melakukan kesalahan di paint area-nya sendiri. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh anak-anak Wahidin. Mereka memimpin 10 angka dari Sutomo 1 saat kuarter kedua berakhir 33-23.

Di kuarter ketiga, tensi laga kian meninggi. Lay up Michael membuka kuarter ketiga. Bersama Frederick Fransisko yang juga punya postur tidak terlalu tinggi, dua pemain lincah ini menjadi momok bagi pertahanan Sutomo 1. Upaya Sutomo 1 yang mulai rajin melancarkan tembakan tiga angka terbentur akurasi yang buruk. Ditambah lagi mereka harus kehilangan Feelto karena foul out.

Wahidin bahkan sempat memimpin 18 poin saat skor 47-29. Dua kali tembakan tiga angka Fredy Gosli sangat memukul Sutomo 1. Namun di sisa kuarter ketiga, Sutomo 1 perlahan coba memangkas selisih poin. Apalagi Wahidin harus kehilangan Kelvin karena foul out. Wahidin masih unggul 56-40 di kuarter ketiga.

Di kuarter penentu ketegangan memuncak. Dukungan suporter kedua kubu yang saling menebar psy war kembali membuat suasana memanas.

Tembakan tiga angka Vincent membangkitkan lagi kepercayaan diri Sutomo 1. Mereka mulai menipiskan skor hingga tersisa sembilan poin lewat skor 54-65. Apalagi Wahidin harus kehilangan dua lagi pemainnya karena foul out. Krisis pemain membuat Wahidin memperlambat tempo. Tembakan tiga angka dari Eric Damaris di sisa waktu 39 detik membuat Sutomo 1 berselisih lima poin pada skor 61-66. Satu free throw dari Frederick yang masuk membuat Wahidin menjaga selisih 67-66. Mereka pun bersorak dengan tiket final pertama setelah 2010.

Foto: Sutan Siregar/Sumut Pos
SMA Sutomo 1 Medan kontra SMA Dr. Wahidin Medan.

SUMUTPOS.CO – Lima kali memegang gelar juara beruntun, dominasi tim basket putra Sutomo 1 di ajang Honda Developmental Basketball (DBL) North Sumatera Series berakhir. Adalah SMA Dr Wahidin yang menumbangkan sang juara bertahan dengan skor 67-61 lewat pertarungan sengit di GOR Samudera Sport Club, Kamis (24/8) kemarin.

Sejak awal kuarter kedua tim langsung saling kejar mengejar angka. Skor 9-9 menjelang berakhirnya kuarter pertama. Namun Sutomo 1 yang mengandalkan Nichola Fernando dan Marjan Nafis mampu membuat Sutomo 1 kembali memimpin. Bahkan momentum three point dari Feelto Angaro membuat Sutomo 1 memimpin 15-11 sebelum kuarter pertama ditutup lemparan bebas Feelto dengan keunggulan 16-11.

Strategi coach Wahidin, Hidayat Natasasmita yang memilih untuk menyimpan Kelvin untuk kuarter kedua berbuah manis. Dia menjadi pembeda dan memimpin Wahidin untuk mengejar ketertinggalan. Pemain bernomor punggung 10 ini punya akurasi lemparan bebas yang sangat baik. Lay up Ricky Gozali membuat Wahidin menyamakan skor 18-18. Wahidin lalu memimpin lewat free throw Kelvin 20-18. Wahidin mulai menjauh lewat aksi Steven Camnizares dengan dua aksi lay up beruntunnya.

Apalagi Sutomo 1 kerap melakukan kesalahan di paint area-nya sendiri. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh anak-anak Wahidin. Mereka memimpin 10 angka dari Sutomo 1 saat kuarter kedua berakhir 33-23.

Di kuarter ketiga, tensi laga kian meninggi. Lay up Michael membuka kuarter ketiga. Bersama Frederick Fransisko yang juga punya postur tidak terlalu tinggi, dua pemain lincah ini menjadi momok bagi pertahanan Sutomo 1. Upaya Sutomo 1 yang mulai rajin melancarkan tembakan tiga angka terbentur akurasi yang buruk. Ditambah lagi mereka harus kehilangan Feelto karena foul out.

Wahidin bahkan sempat memimpin 18 poin saat skor 47-29. Dua kali tembakan tiga angka Fredy Gosli sangat memukul Sutomo 1. Namun di sisa kuarter ketiga, Sutomo 1 perlahan coba memangkas selisih poin. Apalagi Wahidin harus kehilangan Kelvin karena foul out. Wahidin masih unggul 56-40 di kuarter ketiga.

Di kuarter penentu ketegangan memuncak. Dukungan suporter kedua kubu yang saling menebar psy war kembali membuat suasana memanas.

Tembakan tiga angka Vincent membangkitkan lagi kepercayaan diri Sutomo 1. Mereka mulai menipiskan skor hingga tersisa sembilan poin lewat skor 54-65. Apalagi Wahidin harus kehilangan dua lagi pemainnya karena foul out. Krisis pemain membuat Wahidin memperlambat tempo. Tembakan tiga angka dari Eric Damaris di sisa waktu 39 detik membuat Sutomo 1 berselisih lima poin pada skor 61-66. Satu free throw dari Frederick yang masuk membuat Wahidin menjaga selisih 67-66. Mereka pun bersorak dengan tiket final pertama setelah 2010.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/