JAKARTA- Timnas U-23 Indonesia harus rela tersingkir dari babak 16 besar usai takluk dari Uni Emirate Arab (UEA) di Stadion Wibawa Mukti, Jumat (24/8). Dalam laga dramatis tersebut, skuad Garuda Muda kalah melalui gol dari titik putih lewat skor 3-4 (2-2).
Sejak awal laga, Garuda Muda sebenarnya mencoba melancarkan serangan. Namun harus diakui, skuad UEA sangat disiplin di lini pertahanan. Hansamu Yama dan kolega malah tertinggal lebih dahulu menit 20. Berawal dari pergerakan pemain UEA yang menerobos kota penalti dan dilanggar oleh Andi Setyo. Wasit Shaun Evans pun langsung memberi hadiah penalti buat UEA.
Zayed Alameri yang jadi eksekutor sukses menjalankan tugasnya. Dia mengecoh Andritany dan membawa UEA unggul 1-0. Tertinggal satu gol, pasukan Luis Milla langsung terpacu. Stefano Lilipaly mendapatkan peluang matang menit 34. Mendapat bola sodoran dari Alberto Goncalves, dia sukses melepaskan tendangan keras. Sayang, tendangannya masih di atas mistar gawang UEA.
Zulfiandi juga mendapatkan kesempatan menit 40. Namun tendangan maskh bisa diblok oleh para bek UEA. Turun minum, skor 1-0 untuk keunggulan UEA tak berubah.
Usai jeda, Garuda Muda langsung tancap gas mencari gol penyeimbang. Hasilnya didapat pada tujuh menit babak kedua berjalan. Mendapatkan umpan matang dari Septian David Maulana, Beto sukses menuntaskannya dengan baik. Membuat Indonesia menyamakan skor.
Evan Dimas nyaris membuat Indonesia berbalik unggul menit 61. Mendapatkan umpan manis dari Septian David, dia melepaskan tendangan keras, sayang masih menyamping di sisi kiri gawang UEA. Menit 63, wasit Shaun Evans kembali memberikan keputusan kontroversial. Dia kembali memberikan penalti untuk UEA setelah kapten tim Hansamu Yama dianggap menjatuhkan penyerang UEA. Zayed kembali sukses menjalankan tugasnya dengan baik.
Masuknya Saddil Ramdani menggantikan Irfan Jaya menghasilkan serangan yang lebih gencar. Winger Persela Lamongan ini nyaris membuat Indonesia kembali imbangi UEA. Namun tendangan kerasnya bisa diblok bek UEA.
Menjelang akhir laga, Timnas Indonesia akhirnya sukses sukses menyamakan kedudukan. Stefano Lilipaly kembali jadi aktor laga ini melalui sebuah sontekan memanfaatkan umpan Saddil pada masa injury time.
Laga pun harus berlanjut ke babak perpanjangan waktu, setelah skor 2-2 bertahan hingga 90 menit. Pada babak pertama tambahan Garuda Muda dominan. Menit 100, Septian mendapatkan kesempatan emas. Sayang tendangan kerasnya bisa diblok kiper UEA. Tak ada gol tambahan lagi hingga akhir perpanjangan waktu.
Pada babak adu penalti inilah Indonesia harus takluk 3-4. Dua penendang Indonesia, Septian David dan Saddil Ramdani, gagal menjalankan tugasnya. Sedang UEA cuma Abdalla Ganni yang gagal setelah bola tendangannya membentur mistar gawang.
Meski kalah, secara permainan tim Garuda Muda tampil lebih baik. Buktinya, Indonesia mampu mencetak dua gol dari open play. Sementara UEA hanya bisa mencetak gol dari titik penalti. Baik di waktu normal maupun saat memasuki babak adu penalti.
Nasib Luis Milla sontak menjadi pembicaraan hangat. Seperti diketahui, Milla memang ditargetkan untuk lolos sampai semifinal. Sayangnya, Timnas Indonesia harus takluk dari UEA lewat drama adu penalti.
Kondisi itu jelas membuat nasib pelatih asal Spanyol itu menjadi perbincangan. Banyak yang berharap Milla bisa bertahan bersama Timnas Indonesia. “Soal masa depan, saya tak mau banyak berkomentar. Saya ingin analisis dahulu laga ini. Sampai saat ini, belum ada orang PSSI yang datang ke saya,” ungkap Milla usai laga.
Saat ini, Milla akan berpamitan dengan para pemain Timnas U-23 Indonesia. Namun, itu bukan berarti dia akan cabut dari Garuda Muda. “Saya akan berpisah dengan anak-anak dan terbang kembali ke Spanyol. Cuma intinya saya marah dengan laga tadi. Anak-anak tak berhak diperlakukan seperti ini karena kesalahan orang yang takpantas memimpin pertandingan,” tandas dia.
Milla kecewa dengan wasit yang menghukum Indonesia dengan dua penalti. “Kita tuan rumah, tapi mengapa begini? Kemarin saat melawan Palestina juga dihukum penalti. Total ada tiga penalti. Tapi kali ini, wasit sangat tak punya level,” ungkap Milla usai laga.
Menurutnya, penalti pertama memang wajar terjadi. Tapi saat hukuman kedua, seperti ada yang janggal. “Dia tak punya hati, tak melihat perjuangan pemain. Dia tak lihat jiwa pemain-pemain muda yang dirusak tekadnya oleh dia. Wasit itu sudah tak layak buat Asian Games 2018,” ucapnya.(bbs/don)