31.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Juventus vs Lecce: Belajar dari Kekalahan

TURIN, SUMUTPOS.CO – Lecce di bawah asuhan pelatih Roberto D’Aversa, pada awal musim ini tengah mencuri perhatian. Melalui 5 pertandingan Serie A, Lecce mampu bertengger di peringkat 3 klasemen Liga Italia A 2023-2024, dengan koleksi 11 poin.

Lecce menjadi tim yang belum terkalahkan, bersama sang pimpinan klasemen Inter Milan. Sementara Juventus, mengalami kekalahan perdananya saat bertandang ke markas Sassuolo di Stadion Mapei dengan skor 4-2, akhir pekan lalu.

Tren performa Juventus yang menurun serta Lecce yang menanjak, membuat duel kali ini diprediksi berjalan menarik. Lecce sudah pasti bakal berusaha mempertahankan posisi di papan atas. Sebaliknya, Juventus yang butuh momentum kebangkitan, juga butuh hasil maksimal dari laga ini.

Jika mampu memenangi laga pada tengah pekan ini, Juventus berpeluang menggeser posisi Lecce. Pasalnya, saat ini Bianconeri duduk di peringkat 4, dengan koleksi 10 poin.

Untuk meraih target tersebut, Juventus di bawah asuhan pelatih Massimiliano Allegri perlu melakukan evaluasi. Pasalnya, akhir pekan lalu saat tumbang di tangan Sassuolo, penampilan mereka lumayan buruk.

Ketika itu, Sassuolo mampu melepaskan 18 tembakan (7 on target), kendati dari sisi ball possession kalah dari Juve. Sebaliknya, Bianconeri punya 15 tembakan (3 on target), dengan 57 persen penguasaan bola.

Bisa dibilang, Juve menguasai laga, tapi mereka kesulitan untuk menembus pertahanan lawan. Bahkan gol bunuh diri oleh Federico Gatti di menit akhir, menjadi bukti betapa buruknya performa Juventus kala itu.

“Kami harus belajar dari kekalahan ini. Mental kami lemah dan kami harus memperbaikinya, karena tim kehilangan poin penting. Kami harus segera bangkit, karena akan ada pertandingan penting lain di hari Selasa (waktu setempat),” kata Allegri usai laga, dikutip dari laman resmi klub.

Di sisi lain, kubu Lecce tengah dalam motivasi tinggi. Melawan salah satu tim besar di Liga Italia bisa menjadi kesempatan untuk menguji konsistensi mereka pada awal musim ini. Laga pekan ini juga kian menantang bagi Lecce, lantaran mereka juga belum pernah menang dalam laga away pada awal musim ini.

Dalam 2 laga tandang sebelumnya, yakni kontra Fiorentina dan Monza selalu berakhir imbang. Kemudian poin penuh dihasilkan ketika menjamu Lazio, Salernitana, dan Genoa. “Kami bekerja keras dari hari ke hari, dan posisi di klasemen saat ini memang pantas kami dapatkan. Tapi sekarang mari berpikir soal laga melawan Juventus. Akan ada antusiasme tinggi, karena kami akan menghadapi tim besar seperti Juventus,” ucap pelatih D’Aversa yang juga dinobatkan sebagai juru taktik terbaik Serie A bulan Agustus 2023, dikutip dari Tuttosport.

Catatan bagi Juventus jika ingin mengalahkan Lecce adalah mencetak banyak gol di babak pertama. Pasalnya, dari 4 gol yang bersarang ke gawang Lecce, semua terjadi pada babak pertama. Catatan itu sekaligus menjadikan Lecce sebagai satu-satunya tim di Serie A yang belum pernah kebobolan di babak kedua musim ini. (trt/adz)

TURIN, SUMUTPOS.CO – Lecce di bawah asuhan pelatih Roberto D’Aversa, pada awal musim ini tengah mencuri perhatian. Melalui 5 pertandingan Serie A, Lecce mampu bertengger di peringkat 3 klasemen Liga Italia A 2023-2024, dengan koleksi 11 poin.

Lecce menjadi tim yang belum terkalahkan, bersama sang pimpinan klasemen Inter Milan. Sementara Juventus, mengalami kekalahan perdananya saat bertandang ke markas Sassuolo di Stadion Mapei dengan skor 4-2, akhir pekan lalu.

Tren performa Juventus yang menurun serta Lecce yang menanjak, membuat duel kali ini diprediksi berjalan menarik. Lecce sudah pasti bakal berusaha mempertahankan posisi di papan atas. Sebaliknya, Juventus yang butuh momentum kebangkitan, juga butuh hasil maksimal dari laga ini.

Jika mampu memenangi laga pada tengah pekan ini, Juventus berpeluang menggeser posisi Lecce. Pasalnya, saat ini Bianconeri duduk di peringkat 4, dengan koleksi 10 poin.

Untuk meraih target tersebut, Juventus di bawah asuhan pelatih Massimiliano Allegri perlu melakukan evaluasi. Pasalnya, akhir pekan lalu saat tumbang di tangan Sassuolo, penampilan mereka lumayan buruk.

Ketika itu, Sassuolo mampu melepaskan 18 tembakan (7 on target), kendati dari sisi ball possession kalah dari Juve. Sebaliknya, Bianconeri punya 15 tembakan (3 on target), dengan 57 persen penguasaan bola.

Bisa dibilang, Juve menguasai laga, tapi mereka kesulitan untuk menembus pertahanan lawan. Bahkan gol bunuh diri oleh Federico Gatti di menit akhir, menjadi bukti betapa buruknya performa Juventus kala itu.

“Kami harus belajar dari kekalahan ini. Mental kami lemah dan kami harus memperbaikinya, karena tim kehilangan poin penting. Kami harus segera bangkit, karena akan ada pertandingan penting lain di hari Selasa (waktu setempat),” kata Allegri usai laga, dikutip dari laman resmi klub.

Di sisi lain, kubu Lecce tengah dalam motivasi tinggi. Melawan salah satu tim besar di Liga Italia bisa menjadi kesempatan untuk menguji konsistensi mereka pada awal musim ini. Laga pekan ini juga kian menantang bagi Lecce, lantaran mereka juga belum pernah menang dalam laga away pada awal musim ini.

Dalam 2 laga tandang sebelumnya, yakni kontra Fiorentina dan Monza selalu berakhir imbang. Kemudian poin penuh dihasilkan ketika menjamu Lazio, Salernitana, dan Genoa. “Kami bekerja keras dari hari ke hari, dan posisi di klasemen saat ini memang pantas kami dapatkan. Tapi sekarang mari berpikir soal laga melawan Juventus. Akan ada antusiasme tinggi, karena kami akan menghadapi tim besar seperti Juventus,” ucap pelatih D’Aversa yang juga dinobatkan sebagai juru taktik terbaik Serie A bulan Agustus 2023, dikutip dari Tuttosport.

Catatan bagi Juventus jika ingin mengalahkan Lecce adalah mencetak banyak gol di babak pertama. Pasalnya, dari 4 gol yang bersarang ke gawang Lecce, semua terjadi pada babak pertama. Catatan itu sekaligus menjadikan Lecce sebagai satu-satunya tim di Serie A yang belum pernah kebobolan di babak kedua musim ini. (trt/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/