Terutama crossing yang diawali serangan dari sisi kanan pertahanan. Di posisi itu, Danny Simpson yang bertanggung jawab. ”Setiap laga Premier League itu selalu punya faktor kesulitan. Semua tim sudah menyiapkan diri, dan kami harusnya juga sudah siap untuk itu,” lanjut Coutinho yang bakal head to head dengan Simpson.
Melawan Leicester, kata Coutinho, harus disamakan seperti melawan Tottenham Hotspur. Sebelum break dua pekan, Liverpool bisa menumbangkan Spurs 0-2 di Anfirld (12/2). ”Berikan 100 persen di lapangan, dan lakukan hal yang sama seperti yang pernah kami lakukan melawan Tottenham,” harapnya.
Tapi, Liverpool meski berkaca. Leicester kini berada di posisi ke-18. Pada musim ini, Liverpool sudah empat kali kalah, dan semuanya dari klub di luar sepuluh besar. Itu dimulai dari Burnley, Bournemouth, Swansea City, dan Hull City. Leicester juga punya kans melanjutkan tren tersebut.
Senada dengan Coutinho, Juergen Klopp – tactician Liverpool – enggan menyebut Leicester lemah saat ini. Dilansir Sky Sports, Klopp menyebut gol pertama harus mampu dihindari anak asuhnya dari Leicester. Karena menurutnya, begitu mencetak gol, pemain Leicester bakal lebih konfiden.
”Lihat saat Liga Champions kemarin (Leicester kalah 1-2 di Sevilla) dan reaksi di saat mereka sudah mencetak gol. Reaksinya berbeda dari dua laga mereka sebelumnya,” tutur Kloppo – sapaan akrabnya. Dibandingkan sebelum mencetak gol, arus serangannya jauh lebih besar pasca mencetak gol.
”Jelas mereka butuh gol ini untuk mengembalikan kepercayaan dirinya lagi. Kami pun harus bermain dengan sepak bola terbaik kami. Itulah yang sudah kami kerjakan 15 hari terakhir ini. Apabila kami bermain sebaik-baiknya, siapapun lawan akan mengalami kesulitan,” katanya. (ren/jpg)