SUMUTPOS.CO – Kedatangan dua amunisi anyar PSMS, I Made Wirahadi dan Elthon Maran ternyata menjadi kabar buruk bagi Muhammad Antoni dan Muhammad Zulfikar. Dua pemain senior itu didepak dari skuad Ayam Kinantan. Kuota pemain senior yang terbatas membuat dua pemain yang usianya juga senior di PSMS itu harus angkat koper saat PSMS tengah berjuang di 16 besar Liga 2.
Kedua pemain itu sudah tidak terlihat pada sesi latihan di Stadion Kebun Bunga, Selasa (26/9) kemarin. Sehari sebelumnya saat berlaga kontra Persita Tangerang di Stadion Teladan, keduanya sudah tidak masuk komposisi pemain yang berlaga baik di starting line up maupun di bench, meskipun masih ikut menonton dan masuk ruang ganti usai laga.
Pencoretan keduanya terbilang mengejutkan. Pasalnya Antoni dan Zulfikar yang akrab disapa Mursal merupakan pemain yang selalu mendapat tempat utama dalam tim. Antoni merupakan langganan starter di sektor fullback kiri dan belum pernah absen memperkuat PSMS di Liga 2. Sementara Zulfikar juga selalu diturunkan meski bergantian di posisi starter atau masuk di babak kedua. Dia juga sudah mencetak satu gol dan dua assist untuk tim.
Namun pelatih PSMS, Djajang Nurjaman mengakui jika pihaknya tidak punya pilihan kecuali mengorbankan dua pemain tersebut. Pasalnya pihaknya hanya punya lima kuota pemain senior.
“Ya apa boleh buat, kami tidak punya pilihan lain. Tidak mungkin Legimin yang dicoret, atau Suhandi yang dicoret. Satu lagi Hardiantono juga masih kita butuhkan di belakang. Jadi pilihannya cuma itu, yang masuk senior yang datang juga senior,” kata Djanur, usai latihan, Selasa (26/9).
I Made Wirahadi yang merupakan eks pemain Bali United dan Elton Maran dari Madura United merupakan dua pemain yang direkomendasikan langsung Djanur melihat butuhnya pemain di sektor depan pasca cedaranya Dimas Drajad.
“Ya dua pemain itu saya datangkan waktu last minute. Saya tidak punya banyak pilihan dan banyak referensi untuk Liga 2. Tapi untuk Liga 1 saya punya dan kebetulan mereka walaupun masih dibutuhkan klubnya bisa bergabung,” beber eks pelatih Persib itu.
Dari evaluasi laga sebelumnya, Djanur mengakui sangat kecewa dengan performa pemain. “Sangat tidak memuaskan, bisa dibilang kecewa, karena kita dalam grup ini harusnya menyapu bersih kemenangan di kandang dan juga menang sekali atau dua kali di kandang lawan. Dengan hasil ini peluang lebih berat. Tapi masih ada peluang dan itu coba kita maksimalkan,” kata mantan pemain Mercu Buana Medan ini.
Sementara itu Zulfikar mengakui jika dirinya menerima pencoretan tersebut. “Ya saya profesional, saya terima kalau saya dicoret. Pelatih yang langsung bilang. Sekarang ini belum tahu ke mana. Mungkin tarkam-tarkam saja,” katanya.
Pencoretan Antoni dan Zulfikar juga membuat para pendukung PSMS terkejut. Di media sosial mereka menyesalkan dicoretnya dua pemain yang dianggap berkontribusi positif atas lolosnya PSMS ke-16 besar itu. (don)