BALIGE, SUMUTPOS.CO – Danau Toba kembali jadi pusat perhatian dunia, Sabtu (25/11). Destinasinya heboh lantaran ada 100 kayaker yang beraksi di International Toba Kayak Marathon (ITKM) 2017.
Hasilnya? Valcav Kabrhel dari Republik Ceko menjadi Kampiun di ajang tersebut. Dia menjadi juara dengan latar belakang keindahan Danau Toba yang sedang dipersiapkan menjadi ’10 Bali Baru’.
Dalam maraton kayak wisata yang mengambil star di pantai Bulbul, Balige tersebut, Valcav berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 2 jam 3 menit dan 42 detik. Sedangkan untuk kategori kayak K2, gelar juara dimenangkan Mohd.
Azlan Ibrahim/Tuan Moh. Hidzham bi Dolagh dari Malaysia. Catatan waktu yang dibukukan keduanya 2 jam 4 menit dan 3 detik. Sedangkan untuk kelas kano tradisional dimenangkan Riko A Tambunan dengan catatan waktu 2 jam 49 menit dan 51 detik.
“Keindahan Danau Toba ini menjadi experience tersendiri bagi para kayakers yang bertanding. Ini memberi banyak kontribusi untuk pengembangan pariwisata Danau Toba. Apalagi ini ajang internasional,” kata ketua panitia Carles Simson Panjaitan, Minggu (26/12).
Soal potensi, Carles mengaku tak khawatir. Sport tourism di Danau Toba, menurutnya sangat pas dengan selera pasar Eropa. Di danau vulkano terbesar di dunia tersebut, ada sensasi olah raga air yang bisa dinikmati sepanjang tahun.
Sangat kontras dengan Eropa yang mengenal empat musim. Olah raga air jadi tidak bisa dilakukan sepanjang tahun di Eropa.
Kualitas air di Danau Toba pun sangat mumpuni. Airnya dijamin jernih. Sangat bersih. Udaranya pun segar. Sangat pas dengan wisman Eropa yang beriklim dingin.
“Ini riil. Itu sebabnya sekarang kita terus jajaki kerja sama dengan Federasi Kayak Republik Ceko untuk membuka winter camp di Danau Toba. Di Eropa kan akan banyak pertandingan setelah winter. Dan mereka umumnya tidak bisa berlatih selama musim dingin karena semua danau membeku pada saat itu,” ujar Simson.
Lebih lanjut Simson mengatakan event ini juga merupakan usaha untuk mengembangkan masyarakat sadar wisata di Balige. Sehingga nantinya masyarakat dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan pariwisata Danau Toba.
“Kami ikut melibatkan seluruh potensi masyarakat. Dengan itu diharapkan perkembangan perkembangan pariwisata Danau Toba semakin cepat.
“Apa lagi kini Bandar Udara Silangit telah bertaraf internasional. Ke depan akan banyak penerbangan langsung dari luar negeri yang akan masuk membawa wisatawan. Masyarakat harus siap,” tambahnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tobasa Ultri Simangunsong juga ikut buka suara. Danau Toba, baginya sangat butuh dukungan masyarakat.
Dukungan masyarakat atadi diharapkan bisa mengubah Tobasa yang siap menyambut tamu dengan menghidupkan kembali lima hal yang dulu pernah dipegang.
Yakni, Paias Rohamu, Paias Badanmu, Paias Bajumu, Paias Jabumu, dan Paias Halamanmu.
Di Sumatera Utara, ungkapan itu berarti ajakan untuk bersihkan hati, tubuh, pakaian, cara berpenampilan, rumah, dan halaman.
”Itulah modal kuat menyambut tamu. Mengubah mental raja menjadi mental perhobas atau pelayan, sikap melayani tamu yang harus diangkat,” ungkap Ultri.
”Kita tidak mau ketinggalan. Bandara Silangit sudah menjadi bandara internasional. Sekarang juga sudah ada event kayak internasional. Kalau dua-duanya dikolaborasikan, saya yakin impactnya akan luar biasa,” tandas Ultri.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun angkat topi atas penyelenggaran ITKM tersebut. Menurutnya sebagai salah satu dari 10 bali baru Danau Toba harus mampu menyelenggarakan Event internasional yang bisa mendatangkan wisatawan.
“Unsur 3A Toba akan semakin kuat dengan event ini. Aksesnya sudah terbuka seiring dengan keberadaan Bandar Udara Silangit yang sudah berlabel internasional. Amenitasnya juga sudah lengkap.
“Losmen, guest house, hotel bertebaran di Danau Toba. Wisatawan sudah tidak perlu bingung mau menginap dimana. Jadi silakan eksplor terus dengan membuat even-even kreatif,” kata Arief Yahya. (jpnn)