28.9 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Curi Umur, Medan Jaya Didiskualifikasi

LATIHAN: Pelatih Medan Jaya U-15, Saktiawan Sinaga memimpin latihan timnya di Kebun Bunga kemarin.
LATIHAN: Pelatih Medan Jaya U-15, Saktiawan Sinaga memimpin latihan timnya di Kebun Bunga kemarin.

SUMUTPOS.CO  — Memasuki semifinal, Turnamen Sepak Bola Edy Rahmayadi Cup kembali dinodai dengan kasus pencurian umur. Kali ini melibatkan salah satu semifinalis, Medan Jaya. Dampaknya tim besutan Saktiawan Sinaga ini pun didiskualifikasi dari turnamen.

BERAWAL dari laporan tim Labuhanbatu Utara, tim yang ditumbangkan Medan Jaya di babak 8 besar. Mereka mencurigai  Abadi Putera melewati batas usia  persyaratan turnamen. Panitia pun akhirnya mendapat bukti dan pengakuan sang anak, membuat Medan Jaya dikeluarkan dari turnamen. Panitia juga memutuskan tim Labuhanbatu Utara yang lanjut ke babak semifinal bertemu dengan Binjai 2.

Pelatih Medan Jaya,  Saktiawan Sinaga saat dikonfirmasi membenarkan sanksi atas timnya. Sakti, sapaan akrabnya, mengaku tak menyangka pemainnya curi umur. Memang diakuinya proses administrasi tak dilakukan secara ketat.

“Dari awal ini seleksi saya sudah tanya satu-satu ke pemainnya tidak ada yang curi umur. Mereka bilang juga tidak ada yang curi umur. Apalagi kami yang mengurus administrasinya tidak terlalu ketat karena kami percaya dengan anak-anak ini. Ternyata setelah dicek anak itu juga mengakui,” ujarnya, Minggu (27/11).

Kasus pencurian umur ini menjadi pelajaran bagi panitia. Sebelumnya PSMS U-15 juga sempat diduga melakukan pencurian umur. Namun Deliserdang sebagai tim yang protes tidak mampu menunjukkan bukti.

Hal itu menjadi dampak dari ketidaksiapan panitia. Pasalnya sejak awal turnamen screening test tak dilakukan dengan semestinya untuk turnamen kelompok umur. Yakni menghadirkan si pemain tersebut untuk dicek keaslian data secara langsung. Namun hal itu justru dilakukan panitia seadanya dengan hanya mengumpulkan berkas pemain.

Wakil ketua panpel, Julius Raja mengatakan pihaknya baru tahu setelah mendalami laporan pihak Labura.  “Ini karena kami terima adanya surat protes dari tim Labura, sehingga kami dalami lagi kasus ini. Selama babak penyisihan tidak ada tim yang protes dan berkas-berkasnya semua aman. Makanya kami baru tahu sekarang,” ucap Raja.

Menariknya pria yang akrab disapa King ini mengatakan sanksi diskualifikasi kepada tim baru diberlakukan saat delapan besar. Pasalnya sebelum penyisihan dia mengatakan hanya pemain yang disanksi, bukan timnya. Padahal sesuai peraturan pertandingan khusus (PPK), sanksi diskualifikasi harusnya sudah diberlakukan sejak awal, tak peduli di babak apa dan siapa tim yang terlibat.

“Kemarin itu karena masih babak penyisihan, jadi kalau sempat ketahuan masih pemainnya saja.  Sekarang ini kan sudah mau masuk ke semifinal, jadi harus timnya yang dikeluarkan,” katanya.

Di sisi lain, PSMS U-15 dan Binjai-1 melengkapi semifinalis setelah berhasil menumbangkan lawan-lawannya di Stadion Kebun Bunga, kemarin. PSMS menumbangkan Tapanuli Utara 3-0. Sementara Binjai-1 mengalahkan Tapanuli Tengah 2-0. (don/dek)

LATIHAN: Pelatih Medan Jaya U-15, Saktiawan Sinaga memimpin latihan timnya di Kebun Bunga kemarin.
LATIHAN: Pelatih Medan Jaya U-15, Saktiawan Sinaga memimpin latihan timnya di Kebun Bunga kemarin.

SUMUTPOS.CO  — Memasuki semifinal, Turnamen Sepak Bola Edy Rahmayadi Cup kembali dinodai dengan kasus pencurian umur. Kali ini melibatkan salah satu semifinalis, Medan Jaya. Dampaknya tim besutan Saktiawan Sinaga ini pun didiskualifikasi dari turnamen.

BERAWAL dari laporan tim Labuhanbatu Utara, tim yang ditumbangkan Medan Jaya di babak 8 besar. Mereka mencurigai  Abadi Putera melewati batas usia  persyaratan turnamen. Panitia pun akhirnya mendapat bukti dan pengakuan sang anak, membuat Medan Jaya dikeluarkan dari turnamen. Panitia juga memutuskan tim Labuhanbatu Utara yang lanjut ke babak semifinal bertemu dengan Binjai 2.

Pelatih Medan Jaya,  Saktiawan Sinaga saat dikonfirmasi membenarkan sanksi atas timnya. Sakti, sapaan akrabnya, mengaku tak menyangka pemainnya curi umur. Memang diakuinya proses administrasi tak dilakukan secara ketat.

“Dari awal ini seleksi saya sudah tanya satu-satu ke pemainnya tidak ada yang curi umur. Mereka bilang juga tidak ada yang curi umur. Apalagi kami yang mengurus administrasinya tidak terlalu ketat karena kami percaya dengan anak-anak ini. Ternyata setelah dicek anak itu juga mengakui,” ujarnya, Minggu (27/11).

Kasus pencurian umur ini menjadi pelajaran bagi panitia. Sebelumnya PSMS U-15 juga sempat diduga melakukan pencurian umur. Namun Deliserdang sebagai tim yang protes tidak mampu menunjukkan bukti.

Hal itu menjadi dampak dari ketidaksiapan panitia. Pasalnya sejak awal turnamen screening test tak dilakukan dengan semestinya untuk turnamen kelompok umur. Yakni menghadirkan si pemain tersebut untuk dicek keaslian data secara langsung. Namun hal itu justru dilakukan panitia seadanya dengan hanya mengumpulkan berkas pemain.

Wakil ketua panpel, Julius Raja mengatakan pihaknya baru tahu setelah mendalami laporan pihak Labura.  “Ini karena kami terima adanya surat protes dari tim Labura, sehingga kami dalami lagi kasus ini. Selama babak penyisihan tidak ada tim yang protes dan berkas-berkasnya semua aman. Makanya kami baru tahu sekarang,” ucap Raja.

Menariknya pria yang akrab disapa King ini mengatakan sanksi diskualifikasi kepada tim baru diberlakukan saat delapan besar. Pasalnya sebelum penyisihan dia mengatakan hanya pemain yang disanksi, bukan timnya. Padahal sesuai peraturan pertandingan khusus (PPK), sanksi diskualifikasi harusnya sudah diberlakukan sejak awal, tak peduli di babak apa dan siapa tim yang terlibat.

“Kemarin itu karena masih babak penyisihan, jadi kalau sempat ketahuan masih pemainnya saja.  Sekarang ini kan sudah mau masuk ke semifinal, jadi harus timnya yang dikeluarkan,” katanya.

Di sisi lain, PSMS U-15 dan Binjai-1 melengkapi semifinalis setelah berhasil menumbangkan lawan-lawannya di Stadion Kebun Bunga, kemarin. PSMS menumbangkan Tapanuli Utara 3-0. Sementara Binjai-1 mengalahkan Tapanuli Tengah 2-0. (don/dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/