30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dua Ganda Tersingkir di Malaysia Terbuka

Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto tersingkir dari Malaysia Terbuka.

KUALA LUMPUR, SUMUTPOS.CO  – Nasib buruk menimpa dua ganda putra Indonesia di 16 Besar Malaysia Open. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto harus mengakui keunggulan lawannya dalam laga di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Kamis (28/6) siang WIB.

Ahsan/Hendra kalah dari ganda Jepang unggulan keenam Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Ahsan/Hendra menyerah 14-21, 16-21 dalam waktu 29 menit (statistik BWF).

Sementara Fajar/Rian takluk dari ganda Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, 21-17, 14-21, 10-21 dalam durasi pertandingan 58 menit. Walau sempat merebut set pertama, Fajar/Rian gagal mempertahankan penampilannya dan harus kehilangan dua set berikutnya. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Susi Susanti menilai permainan yang belum stabil menjadi alasan kekalahan mereka.

“Malaysia ini 10 besar dunia harus hadir semua, bukan lawan mudah. Fajar/Rian punya kemampuan, tapi belum stabil untuk masuk jajaran elit. Ini catatan kita biar mereka segera (bisa) mendampingi Minions (Marcus/Kevin),” ujar Susi

Selain itu, legenda bulutangkis Indonesia ini menilai, walau memiliki potensi untuk terus berkembang, ada beberapa hal bagi Fajar/Rian yang menjadi fokus untuk segera diperbaiki. Apalagi jika dinilai dari segi teknik, mereka juga tidak kalah dengan pemain-pemain peringkat 10 besar lainnya.

“Mereka harus lebih garang, lebih siap lagi. Karena kan secara teknik mereka bagus, tapi kalau main ketat mereka selalu di bawah tekanan, agak sulit keluar. Bukan hanya mental, tapi juga perubahan strategi kecepatan, power, pada saat poin tertekan itu yang harus diperbaikin. Jadi konsistensinya dia gak stabil,” Susi menuturkan.

Walau tersingkir dari ajang Malaysia Terbuka 2018, Susi tidak menampik bahwa Fajar/Rian tetap akan menjadi ganda pelapis dari Marcus/Kevin di Asian Games Jakarta-Palembang 2018 nanti. Karena dari segi prestasi, Fajar/Rian lah yang saat ini paling menonjol.

“Kita sih tetep ya karena mereka yang terbaik secara prestasi. Kita harus tahu juga tiap pertandingan berbeda, cuma ini belum ada laporan kenapa kalahnya. Kita harus antisipasi juga, ada penilaian juga kenapa. Sedangkan dia kalah mungkin karena lawannya pemain Denmark, agak sedikit berbeda dari stroke dan segala macam dari pemain Asia,” pungkasnya. (adk/jpnn/don)

Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto tersingkir dari Malaysia Terbuka.

KUALA LUMPUR, SUMUTPOS.CO  – Nasib buruk menimpa dua ganda putra Indonesia di 16 Besar Malaysia Open. Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto harus mengakui keunggulan lawannya dalam laga di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Kamis (28/6) siang WIB.

Ahsan/Hendra kalah dari ganda Jepang unggulan keenam Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. Ahsan/Hendra menyerah 14-21, 16-21 dalam waktu 29 menit (statistik BWF).

Sementara Fajar/Rian takluk dari ganda Denmark Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, 21-17, 14-21, 10-21 dalam durasi pertandingan 58 menit. Walau sempat merebut set pertama, Fajar/Rian gagal mempertahankan penampilannya dan harus kehilangan dua set berikutnya. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Susi Susanti menilai permainan yang belum stabil menjadi alasan kekalahan mereka.

“Malaysia ini 10 besar dunia harus hadir semua, bukan lawan mudah. Fajar/Rian punya kemampuan, tapi belum stabil untuk masuk jajaran elit. Ini catatan kita biar mereka segera (bisa) mendampingi Minions (Marcus/Kevin),” ujar Susi

Selain itu, legenda bulutangkis Indonesia ini menilai, walau memiliki potensi untuk terus berkembang, ada beberapa hal bagi Fajar/Rian yang menjadi fokus untuk segera diperbaiki. Apalagi jika dinilai dari segi teknik, mereka juga tidak kalah dengan pemain-pemain peringkat 10 besar lainnya.

“Mereka harus lebih garang, lebih siap lagi. Karena kan secara teknik mereka bagus, tapi kalau main ketat mereka selalu di bawah tekanan, agak sulit keluar. Bukan hanya mental, tapi juga perubahan strategi kecepatan, power, pada saat poin tertekan itu yang harus diperbaikin. Jadi konsistensinya dia gak stabil,” Susi menuturkan.

Walau tersingkir dari ajang Malaysia Terbuka 2018, Susi tidak menampik bahwa Fajar/Rian tetap akan menjadi ganda pelapis dari Marcus/Kevin di Asian Games Jakarta-Palembang 2018 nanti. Karena dari segi prestasi, Fajar/Rian lah yang saat ini paling menonjol.

“Kita sih tetep ya karena mereka yang terbaik secara prestasi. Kita harus tahu juga tiap pertandingan berbeda, cuma ini belum ada laporan kenapa kalahnya. Kita harus antisipasi juga, ada penilaian juga kenapa. Sedangkan dia kalah mungkin karena lawannya pemain Denmark, agak sedikit berbeda dari stroke dan segala macam dari pemain Asia,” pungkasnya. (adk/jpnn/don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/