JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kegagalan tim bulutangkis Indonesia dalam ajang Sudirman Cup lalu, menuai reaksi tegas dari Kemenpora. Rencananya, Kemenpora akan memanggil pengurus pusat PBSI pada hari ini di gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta.
“Rencananya, kami akan mengadakan pertemuan besok (hari ini, red). Materi pemanggilan tidak jauh-jauh dari evaluasi bersama terkait capaian Indonesia di Sudirman Cup kemarin. Kalau tidak segera diatasi, khawatirnya bisa berimbas ke mana-mana,” ujar Gatot S. Dewa Broto, Sekretaris Menpora.
Ya, tim bulutangkis Indonesia, untuk pertama kalinya, mencoreng sejarah bulutangkis Tanah Air. Indonesia terdampar di posisi juru kunci grup 1D usai dipecundangi 1-4 oleh India. Meski bisa mencuri kemenangan 3-2 atas Denmark, namun perolehan tersebut masih belum mendongkrak Indonesia lolos ke perempat final Sudirman Cup 2017.
“Bisa dikatakan, ini prestasi paling buruk dalam sejarah Merah Putih di ajang itu. Di babak penyisihan saja bisa sampai tertinggal. Lebih sakit lagi saat melawan India. Biasanya kita seringkali menang melawan mereka. Itu yang harus dicari jalan keluarnya,” urainya.
Lebih lanjut, Kemenpora akan mendesak PBSI untuk melakukan evaluasi mendetail terhadap internalnya sendiri. “Kami tahu, mereka sudah berusaha sekuat tenaga. Tapi, berdasar hitung-hitungan di atas kertas, hasil kemarin seperti diluar ekspektasi,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto mengaku siap atas apapun yang bakal diutarakan oleh pihak Kemenpora. Dirinya juga meminta agar para pemain tidak terus larut dalam memori kegagalan di Sudirman Cup kemarin.
“Saya juga tidak menyangka hasil kami begitu jeblok kemarin. Secara keseluruhan, evaluasi kami adalah melesetnya hasil pemain-pemain yang diandalkan. Tapi, melihat realitas di lapangan, para pemain itulah yang paling siap untuk diturunkan,” ujarnya.
Lebih lanjut, pria yang karib disapa Budi itu menuturkan bahwa kegagalan kemarin akan menjadi media pembelajaran penting bagi PBSI. Pada pertandingan-pertandingan selanjutnya, PBSI akan lebih menekankan latihan baik dari segi fisik, teknik, dan mental.
“Saya kira, masing-masing pelatih sudah paham kekurangan dan kelemahannya. Itu menjadi pembelajaran penting untuk pertandingan berikutnya. Yang penting untuk diketahui, Sudirman Cup kemarin hanya salah satu event dari sekian banyak event lainnya yang akan kami ikuti,” ungkap Budi.
Kini, Budi sudah menginstruksikan agar para pemain kembali menjalani latihan seperti biasa. PBSI bertekad untuk membayar kegagalan lalu pada turnamen terdekat, yakni Indonesian Open dan SEA Games 2017. (tif/jpnn/don)