JAKARTA- Hegemoni lolosnya PSMS ke babak delapan besar mesti segera disudahi. Jalan menuju liga kasta tertinggi tanah air: Indonesian Super League (ISL) masih panjang. Jangan terlena, itulah pesan arsitek tim kepada Affan Lubis dkk.
Memang lolos ke babak delapan besar merupakan anugerah terindah bagi skuad berjuluk Ayam Kinantan. Dua musim sejak jatuh dari ISL, PSMS baru punya kesempatan mendaki kembali liga tertinggi Indonesia itu. Itupun meski melewati prosesi panjang.
Di babak delapan besar, PSMS masih menanti bidding tuan rumah. Manajemen PSMS turut meramaikan bursa tuan rumah bersaing bersama Persiraja, Mitra Kukar, dan Bantul. Keputusan bidding tuan rumah sendiri baru akan diumumkan hari ini di kantor PT Liga Indonesia.
“Kita sudah ajukan untuk turut menjadi tuan rumah. Semoga ada pertimbangan baik agar kita dipilih jadi tuan rumah,” kata Benny Tomasoa, Asisten Manajer PSMS kemarin. Benny optimis kalau Medan bisa melaksanakan babak delapan besar dengan baik. Dari segi teknis, Stadion Teladan yang akan jadi venue pelaksanaan babak delapan besar seandainya disetujui, sangat memadai. Pertama kedekatan dengan hotel, rumah sakit, dan akses menuju stadion dan pusat kota sangat dekat dan penuh dengan line transportasi. “Apalagi stadion kita sudah dilengkapi lampu yang mampu menerangi pertandingan di malam hari. Kalau sehari ada dua laga, maka kita bisa main sore dan malam. Itu salah satu kelebihan kita,” sambung Benny.
Kembali ke persoalan teknis, pihak PSMS masih akan terus berbenah untuk memuluskan langkah di babak delapan besar. Soal tuan rumah mesti dipikirkan belakangan. Yang terpenting adalah membenahi kemampuan tim. Beruntung pada laga pertama babak delapan besar yang direncanakan 12 Mei, tak ada skuad yang cedera. Akumulasi kartu juga kabarnya akan dihapuskan. (ful)