32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Stadion Teladan Dideadline 13 Oktober

MEDAN-Lima utusan Asian Football Confederation (AFC) melakukan inspeksi ke Stadion Teladan Medan kemarin sebagai stadion perdana dari stadion milik 24 klub yang diwacanakan akan mengikuti kompetisi level teratas di Indonesia pertengahan Oktober mendatang.Kedatangan Ausher Nikimbaon, Benyamin Tan, Shahin Rahmani, Avintee dan Mahajan beserta perwakilan PSSI Farid Mubarok melakukan pengecekan stadion menyimpulkan bahwa stadion kebanggaan masyarakat Medan itu layak untuk menggelar kompetisi lokal, namun tidak layak untuk menggelar even sepakbola internasional.

“Untuk liga, stadion tidak ada masalah. Tapi untuk kompetisi AFC belum. Mereka (pengelola stadion) harus memmperbaiki segera,” ujar Benyamin Tan si sela-sela inspeksi kemarin.
Untuk itu, AFC meminta, hasil renovasi stadion harus telah dikirimkan kepada pihaknya paling lambat tanggal 13 Oktober mendatang agar bisa ditindaklanjuti dan bukti pembenahan tersebut dikirim lewat foto.
“Klub punya waktu dua minggu untuk melengkapi fasilitas yang kurang. Paling lambat tanggal 13 Oktober, kami meminta foto hasil penambahan dikirimkan kepada kami,” ujar Ausher Nikimbaon.
Ada beberapa hal yang menurut penilaian AFC masih menjadi poin minus Stadion Teladan, seperti ketiadaan ruangan pengawas pertandingan yangharus dipisah dengan ruangan wasit.
Secara keseluruhan, ada hal positif yang dinilai AFC dari stadion berdiri tahun 1953 tersebut, yakni aliran keluar masuk penonton dan pihak lain ke dalam stadion yang bisa ditata, namun tetap kekurangan yang ada harus dibenahi dengan seksama seperti pintu masuk awak media peliput yang berbeda dengan pintu utama, ruang keamanan, ruang kontrol awak penyiaran perhelatan langsung, tangga ke tribun VVIP yang harus dipisah dengan tempat duduk tri bun VIP, sumber listrik untuk reporter televisi.

Selain itu, pintu masuk fotografer ke lapangan harus berbeda dengan pintu masuk pemain dan area mix zone. Shahin, Benyamin dan Ausher juga sempat menyarankan tempat untuk fasilitas  ruang tes doping yang lengkap dengan tambahan TV, Sofa, brankas untuk kenyamanan. Namun anehnya, perwakilan AFC tersebut hanya mengecek kelayakan fasilitas di tiap-tiap ruangan, tetapi tidak melakukan verifikasi kelayakan lapangan.
Tidak itu saja, inspeksi AFC tersebut juga meminta PSMS untuk melengkapi dokumen operasional klub musim lalu dan musim mendatang.
Untuk musim lalu, AFC meminta laporan keuangan PSMS harus dilampirkan. Sebagai bukti keikutsertaan untuk musim depan, klub berjuluk Ayam Kinantan itu juga harus menyertakan  kontrak penunjukan auditor untuk keuangan.
Begitu juga sertifikat penambahan daya listrik yang saat ini 80 ribu watt dan dinilai kurang harus mencapai 100 ribu watt setiap tiang lampu. Juga, lampiran harus menyerkan persetujuan pemko Medan kepada PSMS untuk menjadikan stadion sebagai tempat pertandingan dan tempat latihan.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Umum PSMS Medan Idris menyatakan, pihaknya senang dengan kedatangan AFC melakukan inspeksi ke stadion yang menjadi home-base PSMS musim mendatang. Pasalnya pengecekan tersebut menjadi pekerjaan rumah pengelola stadion seperti Dinas Pertamanan Kota Medan dan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Medan untuk segera melakukan pembenahan.
“Intinya kami puas dengan masukan dari AFC. Mereka menjelaskan detil tentang apa-apa yang harus dibenahi,” ucapnya.
Untuk itu, secara langsung Idris akan menyampaikan poin minus yang ditemukan AFC atas Stadion Teladan kepada Wali Kota Medan Rahudman Harahap segera. “Mungkin besok (hari ini) saya akan sampaikan apa yang menjadi kekurangan stadion kepada pak wali,” ungkapnya.

Sementara itu sebelumnya, Kadis Pertamanan Medan, Erwin Lubis mengatakan pihaknya akan mengerjakan semua kekurangan aspek sesuai permintaan AFC. “Semua pengerjaan dilakukan oleh karyawan dinas pertamanan dan tanpa anggaran khusus dari Pemko,” ungkapnya. (saz)

MEDAN-Lima utusan Asian Football Confederation (AFC) melakukan inspeksi ke Stadion Teladan Medan kemarin sebagai stadion perdana dari stadion milik 24 klub yang diwacanakan akan mengikuti kompetisi level teratas di Indonesia pertengahan Oktober mendatang.Kedatangan Ausher Nikimbaon, Benyamin Tan, Shahin Rahmani, Avintee dan Mahajan beserta perwakilan PSSI Farid Mubarok melakukan pengecekan stadion menyimpulkan bahwa stadion kebanggaan masyarakat Medan itu layak untuk menggelar kompetisi lokal, namun tidak layak untuk menggelar even sepakbola internasional.

“Untuk liga, stadion tidak ada masalah. Tapi untuk kompetisi AFC belum. Mereka (pengelola stadion) harus memmperbaiki segera,” ujar Benyamin Tan si sela-sela inspeksi kemarin.
Untuk itu, AFC meminta, hasil renovasi stadion harus telah dikirimkan kepada pihaknya paling lambat tanggal 13 Oktober mendatang agar bisa ditindaklanjuti dan bukti pembenahan tersebut dikirim lewat foto.
“Klub punya waktu dua minggu untuk melengkapi fasilitas yang kurang. Paling lambat tanggal 13 Oktober, kami meminta foto hasil penambahan dikirimkan kepada kami,” ujar Ausher Nikimbaon.
Ada beberapa hal yang menurut penilaian AFC masih menjadi poin minus Stadion Teladan, seperti ketiadaan ruangan pengawas pertandingan yangharus dipisah dengan ruangan wasit.
Secara keseluruhan, ada hal positif yang dinilai AFC dari stadion berdiri tahun 1953 tersebut, yakni aliran keluar masuk penonton dan pihak lain ke dalam stadion yang bisa ditata, namun tetap kekurangan yang ada harus dibenahi dengan seksama seperti pintu masuk awak media peliput yang berbeda dengan pintu utama, ruang keamanan, ruang kontrol awak penyiaran perhelatan langsung, tangga ke tribun VVIP yang harus dipisah dengan tempat duduk tri bun VIP, sumber listrik untuk reporter televisi.

Selain itu, pintu masuk fotografer ke lapangan harus berbeda dengan pintu masuk pemain dan area mix zone. Shahin, Benyamin dan Ausher juga sempat menyarankan tempat untuk fasilitas  ruang tes doping yang lengkap dengan tambahan TV, Sofa, brankas untuk kenyamanan. Namun anehnya, perwakilan AFC tersebut hanya mengecek kelayakan fasilitas di tiap-tiap ruangan, tetapi tidak melakukan verifikasi kelayakan lapangan.
Tidak itu saja, inspeksi AFC tersebut juga meminta PSMS untuk melengkapi dokumen operasional klub musim lalu dan musim mendatang.
Untuk musim lalu, AFC meminta laporan keuangan PSMS harus dilampirkan. Sebagai bukti keikutsertaan untuk musim depan, klub berjuluk Ayam Kinantan itu juga harus menyertakan  kontrak penunjukan auditor untuk keuangan.
Begitu juga sertifikat penambahan daya listrik yang saat ini 80 ribu watt dan dinilai kurang harus mencapai 100 ribu watt setiap tiang lampu. Juga, lampiran harus menyerkan persetujuan pemko Medan kepada PSMS untuk menjadikan stadion sebagai tempat pertandingan dan tempat latihan.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Umum PSMS Medan Idris menyatakan, pihaknya senang dengan kedatangan AFC melakukan inspeksi ke stadion yang menjadi home-base PSMS musim mendatang. Pasalnya pengecekan tersebut menjadi pekerjaan rumah pengelola stadion seperti Dinas Pertamanan Kota Medan dan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Medan untuk segera melakukan pembenahan.
“Intinya kami puas dengan masukan dari AFC. Mereka menjelaskan detil tentang apa-apa yang harus dibenahi,” ucapnya.
Untuk itu, secara langsung Idris akan menyampaikan poin minus yang ditemukan AFC atas Stadion Teladan kepada Wali Kota Medan Rahudman Harahap segera. “Mungkin besok (hari ini) saya akan sampaikan apa yang menjadi kekurangan stadion kepada pak wali,” ungkapnya.

Sementara itu sebelumnya, Kadis Pertamanan Medan, Erwin Lubis mengatakan pihaknya akan mengerjakan semua kekurangan aspek sesuai permintaan AFC. “Semua pengerjaan dilakukan oleh karyawan dinas pertamanan dan tanpa anggaran khusus dari Pemko,” ungkapnya. (saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/