26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Terlalu Tegas, Ketua Panpel Terancam Dipecat

MEDAN-Buntut kerancuan informasi yang diterima wartawan dari manajemen PSMS mengenai pencabutan perkara tiket palsu dari Polsek Medan Kota oleh PSMS, Ketua Panpel Syafril Jambak malah dikabarkan bakal  dipecat dari jabatannya.

Kabar ini terdengar sejak Senin (2/1) di Sekretariat PSMS Stadion Kebun Bunga. “Syafril bakal dicopot dari Ketua Panpel atas intruksi CEO PSMS Idris yang disetujui Ketum PSMS Rahudman Harahap,” ungkap seorang sumber kepada wartawan.

Dalam hal ini, Syafril dinilai terlalu tegas menangani masalah tiket palsu, yang diduga melibatkan orang dalam di tubuh PSMS. Kasus tersebut ditengarai telah dicabut perkaranya dan diakhiri dengan perdamaian tanpa sepengetahuan Syafril, yang sejak awal mengawal kasus yang terjadi saat pertandingan PSMS menjamu Persisam di Stadion Teladan 8 Desember 2011 lalu.

Namun, kabar tersebut sempat mengejutkan Syafril yang memang tak tahu-menahu tentang pemecatan dirinya dari kepengurusan. “Saya belum ada dengar soal itu,” katanya.

Ia menanggapi pro-kontra penanganan kasus tiket tersebut dengan bijak. Menurutnya, harus ada efek jera agar ke depan tak terulang lagi. Namun, karena berada dalam lingkungan manajemen, Syafril menyerahkan semuanya ke manajemen.

“Kalau saya pribadi, maunya kasus ini tetap diproses agar ada efek jera kepada pelaku. Setiap yang melanggar aturan kan harus ada sanksinya juga. Kita sudah serahkan ke polisi semua prosesnya,” jelas Syafril.

Syafril menuturkan, tindakannya yang dinilai tegas tersebut bukan untuk gagah-gagahan. “Kalau ada yang gerah dengan sikap saya, ya bagaimana lagi? Saya selaku Ketua Panpel berusaha melakukan setiap perbuatan sesuai aturan. Kalau kita tidak tegas, kapan bisa maju,” tegasnya.

“Dan seperti yang saya bilang tadi. Hingga saat ini, belum ada pihak manajemen yang memberitahu soal pemecatan,” tambahnya.

Idris yang dihubungi terpisah juga menjelaskan, kabar tersebut belum jelas. “Jika ada kabar soal itu, pasti saya yang lebih dulu tahu,” katanya.

Idris membantah, kondisi manajemen sedang ada masalah terkait beda pandangan dalam menyelesaikan kasus pemalsuan tiket tadi. “Kami masih kompak hingga saat ini. Koordinasi juga baik-baik saja. Memang sempat ada masalah, tapi itu hal biasa. Namanya manusia kadang khilaf, kadang lupa,” tandasnya. (saz)

MEDAN-Buntut kerancuan informasi yang diterima wartawan dari manajemen PSMS mengenai pencabutan perkara tiket palsu dari Polsek Medan Kota oleh PSMS, Ketua Panpel Syafril Jambak malah dikabarkan bakal  dipecat dari jabatannya.

Kabar ini terdengar sejak Senin (2/1) di Sekretariat PSMS Stadion Kebun Bunga. “Syafril bakal dicopot dari Ketua Panpel atas intruksi CEO PSMS Idris yang disetujui Ketum PSMS Rahudman Harahap,” ungkap seorang sumber kepada wartawan.

Dalam hal ini, Syafril dinilai terlalu tegas menangani masalah tiket palsu, yang diduga melibatkan orang dalam di tubuh PSMS. Kasus tersebut ditengarai telah dicabut perkaranya dan diakhiri dengan perdamaian tanpa sepengetahuan Syafril, yang sejak awal mengawal kasus yang terjadi saat pertandingan PSMS menjamu Persisam di Stadion Teladan 8 Desember 2011 lalu.

Namun, kabar tersebut sempat mengejutkan Syafril yang memang tak tahu-menahu tentang pemecatan dirinya dari kepengurusan. “Saya belum ada dengar soal itu,” katanya.

Ia menanggapi pro-kontra penanganan kasus tiket tersebut dengan bijak. Menurutnya, harus ada efek jera agar ke depan tak terulang lagi. Namun, karena berada dalam lingkungan manajemen, Syafril menyerahkan semuanya ke manajemen.

“Kalau saya pribadi, maunya kasus ini tetap diproses agar ada efek jera kepada pelaku. Setiap yang melanggar aturan kan harus ada sanksinya juga. Kita sudah serahkan ke polisi semua prosesnya,” jelas Syafril.

Syafril menuturkan, tindakannya yang dinilai tegas tersebut bukan untuk gagah-gagahan. “Kalau ada yang gerah dengan sikap saya, ya bagaimana lagi? Saya selaku Ketua Panpel berusaha melakukan setiap perbuatan sesuai aturan. Kalau kita tidak tegas, kapan bisa maju,” tegasnya.

“Dan seperti yang saya bilang tadi. Hingga saat ini, belum ada pihak manajemen yang memberitahu soal pemecatan,” tambahnya.

Idris yang dihubungi terpisah juga menjelaskan, kabar tersebut belum jelas. “Jika ada kabar soal itu, pasti saya yang lebih dulu tahu,” katanya.

Idris membantah, kondisi manajemen sedang ada masalah terkait beda pandangan dalam menyelesaikan kasus pemalsuan tiket tadi. “Kami masih kompak hingga saat ini. Koordinasi juga baik-baik saja. Memang sempat ada masalah, tapi itu hal biasa. Namanya manusia kadang khilaf, kadang lupa,” tandasnya. (saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/