31 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Klub Kecewa Indra Sakti

MEDAN-Kondisi PSMS yang kini memprihatinkan mengundang perhatian klub-klub anggota PSMS. Mereka yang sebelumnya turut andil memilih sosok Indra Sakti Harahap sebagai ketua umum kini mulai merasakan kekecewaan atas kondisi PSMS yang justru tak beranjak membaik.

Seperti Ketua PS Kinantan, H.Saryono yang prihatin atas kondisi yang terjadi saat ini. “Ya memang kondisinya parah saat ini. Gak gajian dan gak makan sebagainya. Jelas kita prihatin kondisi seperti saat ini,” jelasnya.

Sebelumnya kekecewaan klub lebih dulu disebabkan ketidakjelasan turnamen Piala PSMS yang terhenti di tengah jalan. Hingga saat ini turnamen yang mulai digelar pada Oktober ini tak lagi digelar. Padahal masih sampai babak penyisihan.

“Sudah bubarlah. Bagaimana tidak, uang untuk bayar wasit saja tidak ada. Bagaimana mungkin mau digelar lagi. Terakhir kali digelar waktu PSMS belum main di kompetisi,” jelas Saryono yang ditunjuk sebagai komisi pertandingan.

Di perjalanannya beberapa kali klub yang sudah hadir ke lapangan harus menelan kecewa karena laga batal digelar. Penyebabnya tak ada wasit yang memimpin. Parahnya lagi, panitia pertandingan pun tidak ada di lokasi pertandingan.

Padahal di awal terpilih Indra menggembar gemborkan regenerasi lewat dihidupkannya kembali kompetisi antar klub PSMS. Namun kenyataannya malah lebih parah dari penyelenggaraan musim lalu saat turnamen terhenti di babak final.

“Ketua umum hanya kasih uang Rp2,5 juta di awal. Jelas tidak cukup untuk membiayai turnamen piala PSMS,” jelasnya.
Karena itu klub-klub akan segera berkumpul untuk membicarakan hal ini. “Mungkin kita klub akan kumpul dulu membicarakan kondisi PSMS. Soal waktunya belum tahu kapan,” pungkasnya. (don)

MEDAN-Kondisi PSMS yang kini memprihatinkan mengundang perhatian klub-klub anggota PSMS. Mereka yang sebelumnya turut andil memilih sosok Indra Sakti Harahap sebagai ketua umum kini mulai merasakan kekecewaan atas kondisi PSMS yang justru tak beranjak membaik.

Seperti Ketua PS Kinantan, H.Saryono yang prihatin atas kondisi yang terjadi saat ini. “Ya memang kondisinya parah saat ini. Gak gajian dan gak makan sebagainya. Jelas kita prihatin kondisi seperti saat ini,” jelasnya.

Sebelumnya kekecewaan klub lebih dulu disebabkan ketidakjelasan turnamen Piala PSMS yang terhenti di tengah jalan. Hingga saat ini turnamen yang mulai digelar pada Oktober ini tak lagi digelar. Padahal masih sampai babak penyisihan.

“Sudah bubarlah. Bagaimana tidak, uang untuk bayar wasit saja tidak ada. Bagaimana mungkin mau digelar lagi. Terakhir kali digelar waktu PSMS belum main di kompetisi,” jelas Saryono yang ditunjuk sebagai komisi pertandingan.

Di perjalanannya beberapa kali klub yang sudah hadir ke lapangan harus menelan kecewa karena laga batal digelar. Penyebabnya tak ada wasit yang memimpin. Parahnya lagi, panitia pertandingan pun tidak ada di lokasi pertandingan.

Padahal di awal terpilih Indra menggembar gemborkan regenerasi lewat dihidupkannya kembali kompetisi antar klub PSMS. Namun kenyataannya malah lebih parah dari penyelenggaraan musim lalu saat turnamen terhenti di babak final.

“Ketua umum hanya kasih uang Rp2,5 juta di awal. Jelas tidak cukup untuk membiayai turnamen piala PSMS,” jelasnya.
Karena itu klub-klub akan segera berkumpul untuk membicarakan hal ini. “Mungkin kita klub akan kumpul dulu membicarakan kondisi PSMS. Soal waktunya belum tahu kapan,” pungkasnya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/