26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dua Sisi Anton Samba

Dalam sebuah tim terkadang perannya tidak terlalu populer dibanding striker yang selalu mencetak gol. Juga playmaker bahkan kiper. Namun tanpa seorang gelandang petarung, sebuah tim akan goyah. Tak terkecuali PSMS yang membutuhkan gelandang yang kerap disebut pengangkut air.
DI PSMS peran itu diemban Anton Samba. Gelandang PSMS yang dikenal lugas, tak kenal lelah dan berkarakter keras. Ketika di lapangan ia seakan mempunya fisik yang luar biasa sebagai orang pertama yang memutus serangan lawan dari lini kedua.

Jangan heran kalau karakternya yang keras mengundang peringatan keras dari wasit. Delapan kartu kuning sudah dikoleksinya musim ini. Karena itu beberapa kali ia harus diparkir karena akumulasi.

Yang mengherankan justru karakternya di luar lapangan yang sangat kontras. Pemain berusia 30 tahun ini sangat santun dan religius. Bahkan terbilang pemalu. Bak punya dua sisi kepribadian yang berbeda Anton justru tidak mengerti mengapa ia bisa sebegitu ngotot di lapangan. Karakter orang Makassar yang keras (tak kalah dengan Medan-red), seperti mengalir deras dalam darahnya.

“Sebenarnya saya juga heran. Kalau kita orang Makasar punya sifat Siri na’ pacce. Sifat tidak mau kalah. Mungkin itu yang membuat saya ngotot di lapangan. Secara emosional kalau seperti kemarin kasar saya juga tidak terima dengan sikap saya itu,” ujarnya.

Ada suatu kejadian unik soal karakter Anton di lapangan. Ketika itu seorang anak kecil menasehatinya untuk tidak sekeras itu di lapangan saat ia usai menjalankan ibadah Salat Jumat di Mesjid sekitar Mess Kebun Bunga.

“Kadang malu. Abis main merenung. Kok bisa kek gini saya main. Lucunya ada anak yang nasehati saya. Dia bilang kalau main gak usah seperti itu. Disalami aja. Malu juga,” kenangnya.

Dua sisi Anton di lapangan ini pun diakui rekan-rekannya setim namun tak harus diubah. (*)

Dalam sebuah tim terkadang perannya tidak terlalu populer dibanding striker yang selalu mencetak gol. Juga playmaker bahkan kiper. Namun tanpa seorang gelandang petarung, sebuah tim akan goyah. Tak terkecuali PSMS yang membutuhkan gelandang yang kerap disebut pengangkut air.
DI PSMS peran itu diemban Anton Samba. Gelandang PSMS yang dikenal lugas, tak kenal lelah dan berkarakter keras. Ketika di lapangan ia seakan mempunya fisik yang luar biasa sebagai orang pertama yang memutus serangan lawan dari lini kedua.

Jangan heran kalau karakternya yang keras mengundang peringatan keras dari wasit. Delapan kartu kuning sudah dikoleksinya musim ini. Karena itu beberapa kali ia harus diparkir karena akumulasi.

Yang mengherankan justru karakternya di luar lapangan yang sangat kontras. Pemain berusia 30 tahun ini sangat santun dan religius. Bahkan terbilang pemalu. Bak punya dua sisi kepribadian yang berbeda Anton justru tidak mengerti mengapa ia bisa sebegitu ngotot di lapangan. Karakter orang Makassar yang keras (tak kalah dengan Medan-red), seperti mengalir deras dalam darahnya.

“Sebenarnya saya juga heran. Kalau kita orang Makasar punya sifat Siri na’ pacce. Sifat tidak mau kalah. Mungkin itu yang membuat saya ngotot di lapangan. Secara emosional kalau seperti kemarin kasar saya juga tidak terima dengan sikap saya itu,” ujarnya.

Ada suatu kejadian unik soal karakter Anton di lapangan. Ketika itu seorang anak kecil menasehatinya untuk tidak sekeras itu di lapangan saat ia usai menjalankan ibadah Salat Jumat di Mesjid sekitar Mess Kebun Bunga.

“Kadang malu. Abis main merenung. Kok bisa kek gini saya main. Lucunya ada anak yang nasehati saya. Dia bilang kalau main gak usah seperti itu. Disalami aja. Malu juga,” kenangnya.

Dua sisi Anton di lapangan ini pun diakui rekan-rekannya setim namun tak harus diubah. (*)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/