MEDAN-Mantan pelatih PSMS musim kompetisi 2004 dan 2005 lalu, M Khaidir, yang sempat dikabarkan menjadi calon kuat pelatih kepala PSMS musim ini, tampaknya tak jadi dikontrak.
Kisruh pengurus dan ketakjelasan kepengelolaan berbuntut terhadap pemilihan pelatih kepala. Kalau main di IPL, setiap klub harus punya pelatih yang berlisensi A. Dan Khaidir sudah mengantongi syarat mutlak yang ditentukan untuk bisa menjadi pelatih kepala karena ia punya lisensi kepelatihan A AFC.
Saat dihubungi melalui telepon selular, Khaidir langsung menggerutu. Menurutnya, hingga saat ini pun PSMS belum tahu juntrungnya akan berlaga di mana. Di IPL atau Divisi Utama.
Saat wartawan menerangkan sudah ada statemen dari Ketum PSMS Rahudman Harahap PSMS akan berlaga di IPL, Khaidir tetap memiliki wacana tentang hal itu. “Memang Ketum PSMS bilang akan berlaga di IPL. Tapi masih terjadi polemik di tubuh PSMS sendiri, seperti pelaksana teknis PSMS yang tetap mengatakan akan bermain di Divisi Utama,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, hubungan atau pembicaraan yang sudah sempat mendalam antara Khaidir dan pengurus PSMS tentang pelatih kepala sudah semakin kabur. “Satu alasannya karena PSMS juga belum jelas akan berlaga di mana. Selain itu, mereka (Pengurus PSMS, Red) juga tak lagi memperpanjang pembicaraan tentang itu (kepelatihan, Red) ke saya,” ujarnya.
Menurutnya, mengenai pembicaraan ini awalnya tinggal nego harga saja. Namun, buntutnya Khaidir menyerah, karena setelah ditunggu beberapa waktu belum ada konfirmasi yang jelas. “Awalnya nego harga saja, cocok kita mainkan. Tapi, setelah pembicaraan terakhir, sekira dua minggu saya tunggu tak ada kelanjutan. Ya saya rasa sudah sepatutnya saya bisa menerima tawaran dari klub lain,” terangnya.
Untuk tawaran dari klub lain, Khaidir mengaku sudah banyak berdatangan sebelumnya.
Namun ia tetap menangguhkan karena ingin membesut PSMS. “Sebelumnya banyak tawaran dari klub lain yang saya tangguhkan, karena saya saat ini memang ingin melatih PSMS lagi. Tapi, sudah begini, saya rasa saya akan berpikir dua kali,” tutur arsitek Persigo Gorontalo musim lalu itu. (saz)