26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sepak Bola Bukan Matematika

MEDAN-Pelatih PSMS Raja Isa menuturkan, dalam membentuk tim yang solid tak bisa dengan sekejap mata. Karena sangat banyak aspek dan faktor yang mempengaruhi menuju hal tersebut.

Ia mengatakan serumit-rumitnya Matematika, lebih rumit lagi sepak bola. “Sepak bola bukan Matematika,” tuturnya sesaat tiba di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pukul 13.00 WIB, Selasa (3/1).

Raja Isa bersama tim bertolak dari Mess Kebun Bunga ke Bandara Polonia Medan sekira pukul 09.30 WIB. Seharusnya keberangkatan dijadwalkan pada pukul 10.00 WIB, namun didelay oleh maskapai penerbangan selama satu jam. PSMS bakal dijamu di Stadion Singaperbangsa kandang Pelita Jaya, besok (5/1).

Pernyataan Raja Isa ini merujuk dari kurang produktifnya anak-anak asuhannya pada dua laga kandang di Stadion Teladan beberapa waktu lalu. Pertandingan perdana kontra Mitra Kukar PSMS hanya mampu bermain imbang 1-1 dan menjamu Persisam, PSMS hanya mampu mengoleksi satu gol.

Ia mengatakan, rata-rata klub di kompetisi ISL tak banyak mengoleksi gol hingga pertandingan pekan kelima masing-masing klub. “Top scorer hingga saat ini masih mengoleksi tiga gol. Ini membuktikan persaingan di tiap pertandingan cukup kompetitif. Pertahanan dan penyerangan masing-masing sangat berimbang,” kata Raja Isa.

Ditambahkan Raja Isa, dengan kompetisi yang semakin kompetitif itu, masyarakat diharapkan bersabar menunggu saatnya PSMS menjadi satu tim yang cukup solid di kancah persepakbolaan Indonesia. “Di kompetisi ini tak lagi ada pengaturan skor atau kecurangan lainnya. Ini menyebabkan setiap klub dan tim memang harus menyiapkan laga terbaiknya dalam tiap pertandingan. Kompetisi ini menuju kompetisi yang professional dan kita harus mendukungnya,” tuturnya lagi.

Ia menyatakan, sangat banyak faktor yang mempengaruhi sebelum satu tim bisa menjadi solid. Kematangan mental, jam terbang, dukungan masyarkat dan sebagainya menurut pelatih berkebangsaan Malaysia ini harus dimiliki, baik oleh tim mau pun semua yang mendukung kemajuan persepakbolaan di Indonesia.

“Saya berharap, masyarakat Kota Medan bisa memberikan dukungan moril dan spirit bagi PSMS. Karena itu mutlak diperlukan tim. Namun, kita harap masyarakat juga bisa bersabar, karena untuk membentuk satu tim yang solid tak bisa dengan sekejap mata,” tutur pelatih yang sempat membesut Persiram dan Persipura itu.

Perlahan Raja Isa juga mencoba memenuhi permintaan masyarakat Kota Medan dengan memboyong pemain muda untuk berlaga. Menurutnya, hal tersebut memang akan dilakukan, namun tak serta-merta langsung bisa direalisasikan. (saz)

MEDAN-Pelatih PSMS Raja Isa menuturkan, dalam membentuk tim yang solid tak bisa dengan sekejap mata. Karena sangat banyak aspek dan faktor yang mempengaruhi menuju hal tersebut.

Ia mengatakan serumit-rumitnya Matematika, lebih rumit lagi sepak bola. “Sepak bola bukan Matematika,” tuturnya sesaat tiba di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pukul 13.00 WIB, Selasa (3/1).

Raja Isa bersama tim bertolak dari Mess Kebun Bunga ke Bandara Polonia Medan sekira pukul 09.30 WIB. Seharusnya keberangkatan dijadwalkan pada pukul 10.00 WIB, namun didelay oleh maskapai penerbangan selama satu jam. PSMS bakal dijamu di Stadion Singaperbangsa kandang Pelita Jaya, besok (5/1).

Pernyataan Raja Isa ini merujuk dari kurang produktifnya anak-anak asuhannya pada dua laga kandang di Stadion Teladan beberapa waktu lalu. Pertandingan perdana kontra Mitra Kukar PSMS hanya mampu bermain imbang 1-1 dan menjamu Persisam, PSMS hanya mampu mengoleksi satu gol.

Ia mengatakan, rata-rata klub di kompetisi ISL tak banyak mengoleksi gol hingga pertandingan pekan kelima masing-masing klub. “Top scorer hingga saat ini masih mengoleksi tiga gol. Ini membuktikan persaingan di tiap pertandingan cukup kompetitif. Pertahanan dan penyerangan masing-masing sangat berimbang,” kata Raja Isa.

Ditambahkan Raja Isa, dengan kompetisi yang semakin kompetitif itu, masyarakat diharapkan bersabar menunggu saatnya PSMS menjadi satu tim yang cukup solid di kancah persepakbolaan Indonesia. “Di kompetisi ini tak lagi ada pengaturan skor atau kecurangan lainnya. Ini menyebabkan setiap klub dan tim memang harus menyiapkan laga terbaiknya dalam tiap pertandingan. Kompetisi ini menuju kompetisi yang professional dan kita harus mendukungnya,” tuturnya lagi.

Ia menyatakan, sangat banyak faktor yang mempengaruhi sebelum satu tim bisa menjadi solid. Kematangan mental, jam terbang, dukungan masyarkat dan sebagainya menurut pelatih berkebangsaan Malaysia ini harus dimiliki, baik oleh tim mau pun semua yang mendukung kemajuan persepakbolaan di Indonesia.

“Saya berharap, masyarakat Kota Medan bisa memberikan dukungan moril dan spirit bagi PSMS. Karena itu mutlak diperlukan tim. Namun, kita harap masyarakat juga bisa bersabar, karena untuk membentuk satu tim yang solid tak bisa dengan sekejap mata,” tutur pelatih yang sempat membesut Persiram dan Persipura itu.

Perlahan Raja Isa juga mencoba memenuhi permintaan masyarakat Kota Medan dengan memboyong pemain muda untuk berlaga. Menurutnya, hal tersebut memang akan dilakukan, namun tak serta-merta langsung bisa direalisasikan. (saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/