32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Suharto Is Back

MEDAN- Raja Isa akhirnya benarbenar didepak. Rapat sejumlah manajemen Jumat (3/2) malam memastikan hal itu, meskipun belum dilaporkan kepada Ketua Umum PSMS, Rahudman Harahap.

Tak masalah, sebab pemecatan itu sudah pasti terjadi karena masalah tersebut diserahkan kepada komisaris PT PSMS Iswanda Nanda Ramli, tanpa berurusan langsung kepada Rahudman. Kata Nanda, keputusan yang dibuat secara kolektif itu harus dihargai.

“Saya memang terkejut mengenai keputusan ini. Kita juga tau sedikit banyak Raja Isa sudah berbuat untuk PSMS. Namun, rapat kecil yang dihadiri CEO, manager, perwakilan pemain dan pelatih ini harus dihargai. Karena diputuskan secara kolektif,” ungkap Nanda, Sabtu (4/2).

Menurutnya, keputusan tersebut harusnya diberitahukan dahulu ke ketum PSMS yang juga Wali Kota Medan Rahudman Harahap sebelum dipublis ke media. “Sampai sekarang belum ada keputusan dan surat resmi dari ketum tentang ini. Karena ketum dalam beberapa hari ini memang banyak kegiatan, jadi sulit ditemui. Namun, hasil rapat ini sudah mutlak tinggal menyampaikannya nanti ke ketum,” tutur Nanda.

Nanda juga menjelaskan, hal mendasar yang menyebabkan adanya usulan pemecatan pelatih berkebangsaan Malaysia ini adalah jebloknya prestasi tim berjuluk Ayam Kinantan itu hingga pertandingan ke delapan.

Dari delapan pertandingan, praktis PSMS beru memetik satu kali kemenangan, empat kali seri dan tiga kali kalah.

“Selain itu, juga disinyalir tak ada semangat dalam skuad, program latihan kurang mumpuni, tak ada evaluasi di babak kedua atas kesalahan- kesalahan pemain di babak pertama serta kurang harmonisnya antara pemain dan pelatih.

Dan ini tentu sangat mempengaruhi kondisi tim,” paparnya.

Ketua AMPI Kota Medan ini juga tak menampik kesalahan tersebut bukan mutlak karena Raja Isa. “Ia hanya melatih pemain yang sudah disediakan manajemen. Itu yang ada, dia tinggal melatih. Mungkin jika ada pelatih dunia sekalipun bakal bernasib sama karena harus memaksimalkan kondisi materi pemain yang ada,” ujar Nanda.

Sementara, kondisi kompetisi yang terus berlanjut, PSMS harus menghadapi Persiba Balikpapan pada Senin (6/2) mendatang, dan tentu tanpa pelatih kepala. Karena itu, untuk sementara asisten pelatih Suharto AD didaulat untuk mengarsiteki tim hingga paruh musim.

“Bang Harto untuk sementara kita plot melatih tim beserta Bang Kinoy (asisten pelatih) dan Bang Sugihar (pelatih kipper), hingga kita menemukan pengganti Raja Isa paruh kompetisi nanti,” jelas Nanda. Selamat datang kembali Suharto! (saz)

MEDAN- Raja Isa akhirnya benarbenar didepak. Rapat sejumlah manajemen Jumat (3/2) malam memastikan hal itu, meskipun belum dilaporkan kepada Ketua Umum PSMS, Rahudman Harahap.

Tak masalah, sebab pemecatan itu sudah pasti terjadi karena masalah tersebut diserahkan kepada komisaris PT PSMS Iswanda Nanda Ramli, tanpa berurusan langsung kepada Rahudman. Kata Nanda, keputusan yang dibuat secara kolektif itu harus dihargai.

“Saya memang terkejut mengenai keputusan ini. Kita juga tau sedikit banyak Raja Isa sudah berbuat untuk PSMS. Namun, rapat kecil yang dihadiri CEO, manager, perwakilan pemain dan pelatih ini harus dihargai. Karena diputuskan secara kolektif,” ungkap Nanda, Sabtu (4/2).

Menurutnya, keputusan tersebut harusnya diberitahukan dahulu ke ketum PSMS yang juga Wali Kota Medan Rahudman Harahap sebelum dipublis ke media. “Sampai sekarang belum ada keputusan dan surat resmi dari ketum tentang ini. Karena ketum dalam beberapa hari ini memang banyak kegiatan, jadi sulit ditemui. Namun, hasil rapat ini sudah mutlak tinggal menyampaikannya nanti ke ketum,” tutur Nanda.

Nanda juga menjelaskan, hal mendasar yang menyebabkan adanya usulan pemecatan pelatih berkebangsaan Malaysia ini adalah jebloknya prestasi tim berjuluk Ayam Kinantan itu hingga pertandingan ke delapan.

Dari delapan pertandingan, praktis PSMS beru memetik satu kali kemenangan, empat kali seri dan tiga kali kalah.

“Selain itu, juga disinyalir tak ada semangat dalam skuad, program latihan kurang mumpuni, tak ada evaluasi di babak kedua atas kesalahan- kesalahan pemain di babak pertama serta kurang harmonisnya antara pemain dan pelatih.

Dan ini tentu sangat mempengaruhi kondisi tim,” paparnya.

Ketua AMPI Kota Medan ini juga tak menampik kesalahan tersebut bukan mutlak karena Raja Isa. “Ia hanya melatih pemain yang sudah disediakan manajemen. Itu yang ada, dia tinggal melatih. Mungkin jika ada pelatih dunia sekalipun bakal bernasib sama karena harus memaksimalkan kondisi materi pemain yang ada,” ujar Nanda.

Sementara, kondisi kompetisi yang terus berlanjut, PSMS harus menghadapi Persiba Balikpapan pada Senin (6/2) mendatang, dan tentu tanpa pelatih kepala. Karena itu, untuk sementara asisten pelatih Suharto AD didaulat untuk mengarsiteki tim hingga paruh musim.

“Bang Harto untuk sementara kita plot melatih tim beserta Bang Kinoy (asisten pelatih) dan Bang Sugihar (pelatih kipper), hingga kita menemukan pengganti Raja Isa paruh kompetisi nanti,” jelas Nanda. Selamat datang kembali Suharto! (saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/