MEDAN-Setelah menelan kekalahan beruntun pada dua pertandingan terakhir yang dilakoni PSMS dalam lanjutan laga di Indonesia Premier League (IPL), PSMS memilih bermanuver ekstrim dengan akan mengganti pelatih kepala sebelumnya M Khaidir dengan pelatih asal Italia.
Hal tersebut patut menjadi tanda-tanya karena tim sudah mulai kompak di tangan M Khaidir. Dengan melakukan pergantian pelatih mau tak mau harus dilakukan pembentukan dari awal lagi. Kehadiran pelatih asing yang notabene belum pernah merasakan atmosfer sepakbola Indonesia patut dipertanyakan.
Namun, Chief Executive Officer (CEO) PSMS Freddy Hutabarat menanggapi berbeda. Ia mengatakan, pembentukan tim yang cukup singkat telah disepakati hanya berlaku sementara untuk dibenahi pada saat kompetisi berjalan.
“Dari awal pembentukan, kita semua berkomitmen manajemen ini hanya berlaku sementara. Karena hingga terbentuk, status manajemen belum jelas termasuk saya. Sementara berarti belum permanen. Dan sekarang ini baru kita bentuk manajemen yang permanen termasuk pelatih,” ungkapnya, Minggu (4/12).
Menurut Freddy, M Khaidir yang membentuk tim tidak akan dilengserkan. Dan akan berperan sebagai asisten pelatih bersama Edy Syahputra.
Namun Freddy mengaku belum berani menyebutkan nama pelatih tersebut, karena sudah menjadi kesepakatan dengan manajemen PSMS. “Nanti saja, tunggu sudah deal baru dipublikasikan. Itu yang dia minta, dan kami sudah menyetujuinya. Tidak etis kalau kami langgar,” jelasnya lagi.
Manajer PSMS HMT Aritonang menyatakan, M Khaidir adalah sosok yang mudah diajak bekerjasama. “Dia mudah bekerjasama. Saya sudah tanya dia, katanya tidak maslah dia harus bekerjasama dengan pelatih asing,” ungkapnya.
Sementara M Khaidir mengaku, sejak awal, dirinya memang diproyeksikan sebagai asisten. “Sejak awal, kami memang diproyeksikan jadi asisten pelatih. Enggak ada masalah kalau harus mendampingi pelatih asing. Besok pagi (Pagi ini, Red) latihan akan digelar di Stadion TD Pardede, dan mungkin pelatih akan hadir,” ungkapnya. (saz)