MEDAN- Menghadapi putaran kedua Divisi Utama PT Liga Indonesia 2012/2013 awal Mei, PSMS belum juga memutuskan pemain yang dipertahankan atau pun dicoret. Bahkan kemungkinan besar PSMS tetap akan berjalan dengan amunisi seadanya.
Apalagi Ketua Umum PSMS, Indra Sakti Harahap berencana hanya akan memakai 18 pemain di putaran kedua. Hal itu lantas mendapat reaksi dari tim pelatih dan manajer. 18 pemain tentu saja tak cukup untuk mengarungi kompetisi.
Sebelumnya hasil rapat evaluasi tim pelatih dengan manajemen memutuskan 18 pemain dari 29 pemain yang bakal dipertahankan. Namun bukan berarti jumlah itu yang akan digunakan mengarungi putaran kedua. Tambahan amunisi baru diperlukan untuk pembenahan di putaran kedua.
Manajer tim, Sarwono membenarkan ada keinginan ketua umum dengan alasan efisiensi dana. Namun menurutnya bukan keputusan yang defenitif. “Ya memang ada seperti itu. Tapi saya pikir tidak mungkin. Karena idealnya itu 25 pemain untuk satu musim kompetisi. Kita memang harus mendatangkan pemain baru untuk menggantikan pemain yang dicoret,” jelasnya.
Sejauh ini memang belum ada kebijakan pengurus menindaklanjuti evaluasi tersebut. Sarwono akan segera bertemu ketua umum untuk membicarakan hal tersebut. Termasuk bagaimana nantinya pelunasan hak pemain yang dicoret.
“Solusinya belum, lagi mau menentukan jadwal ketemu Ketum. Rencana hari minggu kalau saya mau yang lainnya haknya dipenuhi. Jangan evaluasi saja,” jelasnya.
Sarwono mengatakan para pemain baru yang direkrut harus yang siap pakai. Itupun harus disetujui pengurus. Namun tak menampik kemungkinan PSMS justru menggunakan komposisi yang sama seperti putaran pertama.
“Dari pelatih pun inginnya seminimal 25 pemain. Dan ambil pemain sudah di oke. Tinggal masalah haknya macam mana. Kalau tidak ada solusi dengan komposisi yang lama mungkin juga,” jelasnya.
Sementara itu tim pelatih jelas tidak menyetujui jika nantinya hanya 18 pemain yang akan disetujui untuk putaran kedua.
Sudah kita pertimbangkan. Posisi pemain yang keluar kalau bisa ada gantinya. Sekarang kita sudah menyarankan kita berharap harus ada pengganti yang lebih baik. Tapi kalau memang itu tidak bisa dipenuhi.
“Jelas tidak mungkin kalau cuma 18 pemain untuk kompetisi. Walaupun cuma bersisa 5 pertandingan. Untuk line up saja itu. Untuk latihan saja sudah tidak cukup. Apalagi nantinya jika ada akumulasi atau cedera. Hal-hal itu yang harus dipertimbangkan dalam sepak bola,” beber Asisten pelatih Suharto AD.
Menurut Pelatih plontos itu evaluasi secara keseluruhan perlu. Selama ini terus tertunda karena terus dikaitkan dengan hak pemain.
“Sulit mengevaluasi tanpa adanya hasil evaluasi dengan kepengurusan. Evaluasi tidak menceritakan hak. Harus dibedakan. Evaluasi masalah teknis. Hak masalah pemain dengan manajemen pengurus. Pelatih sifatnya mengevaluasi pemain mana yang akan dipertahankan. Kepengurusan inilah yang nantinya akan menentukan,” tambahnya.
Soal 18 pemain yang masuk saran untuk dipertahankan menurut Suharto belum final dan bisa berubah tergantung kondisi. “Dari 18 itu ada yang masih dipertimbangkan bisa masuk bisa keluar. Begitu juga pemain yang disarankan untuk dipertahankan bukan berarti pasti. Misalnya dia cedera permanen,” jelasnya.
Suharto membagi kategorinya menjadi tiga penilaian. “Ada beberapa pemain pertimbangan plus. Ada yang plus minus. Juga ada yang minus. Yang plus masuk tim 60 persen 40 persen lagi keluar. Yang plus minus bisa 50 persen keluar 50 persen masuk. Ada pertimbangan minus 60 persen keluar dari tim 40 persen masuk. Dalam perjalannya evaluasi ini bisa jadi meningkat dalam latihan,” pungkasnya. (don)